۪۫ ✿ ུ۪۪4. The Fireworks

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

The sky is sparkling
It's pretty but...
I think you are more pretty then the fireworks

- Kirigaya Kazuto -
-----------------------------------

۪۫ ✿ ཻུ۪۪⸙ Mყ Lσʋҽ Sƚσɾყ‧₊˚✧

"Tadaaa, bagaimana Ari-chan?"

"Whaa~! Yu-nee hebat!" Arisu bertepuk tangan.

"Em? Apakah ini tidak berlebihan Yu-chan?" tanya Asuna sambil menatap penampilannya di cermin.

Yap, Asuna menjadi kelinci eksperimen Yuuki. Setelah mereka pulang dari pusat perbelanjaan, Yuuki segera menarik Asuna untuk didandani.

***

"Eyu-kun terima kasih telah mengantar kami. Sekarang kamu bisa pergi" kata Yuuki yang terdengar seperti mengusir.

"Ya..ya..Bersenang-senanglah mendandani sepupu galakku itu" kata Eugeo sambil menyandarkan dirinya di kursi pengemudi.

"Hey?! Sejak kapan aku galak?!" protes Asuna.

"Asal kamu tahu saja Yuna. Kamu sering memarahiku dulu lho. Jadi apa salahnya jika aku menyebutmu galak?" Eugeo terkekeh lucu.

"Hey aku memarahimu karena kamu sering melakukan kesalahan Yu-ku"

"Hee? Tapi itu tidak adil. Seharusnya aku juga memarahimu ketika kamu membuat kesalahan" Eugeo mengerucutkan bibirnya.

"Tidak perlu mengerucutkan bibirmu Yu-kun. Itu sama sekali tidak lucu"

"Huft terserah Yuna. Baiklah aku harus pergi sekarang. Bersenang-senanglah kalian bertiga" Eugeo pamit lalu menjalankan mobilnya.

***

Tok tok tok

Kriieett

"Hm? Sepertinya kalian bersenang-senang" Kyouko datang sambil membawa nampan berisi cemilan dan minuman. Ia pun meletakkan nampan tersebut diatas laci kecil milik Asuna.

"Kebetulan sekali ba-san. Aku sedang haus" kata Yuuki lalu meraih meminuman tersebut lalu meneguknya.

"Aw~~putri kaa-san sangat cantik. Kamu melakukan pekerjaan hebat Yuuki" kata Kyouko sambil tersenyum senang melihat penampilan Asuna.

"Deshou! Lihat Na-chan, ba-san saja menyukai penampilanmu"

"Ha'i ha'i"

"Yu-nee kapan aku akan didandani?" tanya Arisu sambil meraih cookies yang ada di nampan.

"Ari-chan juga mau?" Arisu mengangguk dengan semangat.

"Baiklah ayo ke kamar Ari-chan" Yuuki dan Arisu pun melangkah keluar.

"Yuuki sangat menyenangkan hm? Pasti kamu senang memiliki sahabat sepertinya" kata Kyouko.

"A'a begitulah kaa-san. Aku senang bisa bertemu dengan Yu-chan"

"Sa~~kaa-san harus memasak makan malam. Bersenang-senanglah di festival Yuna" Asuna mengangguk mengerti.

•◦❆ ◦•

"Klein? Apa kau yakin akan berpakaian seperti itu?" tanya Kirito. Sekarang mereka sedang berada di Kirigaya's House atau lebih tepatnya di ruang tamu rumah tersebut.

"Hm apa yang salah dengan ini?" tanya Klein sambil menatap yukata hakama berwarna merah dan dihiasi ornamen abstrak milinya.

"Entahlah. Ketika melihatmu mengenakannya, rasanya seperti melihat tomat berjalan" Kirito terkekeh.

"Hey! Ayolah kenapa kamu harus ikut ikutan memanggilku tomat, Kirito!" kata Klein kesal.

"Dan juga, kamu tidak ingin mengenakan yukata hakama milikmu?" Klein menyandarkan dirinya di sofa empuk yang ada di ruangan itu.

"Mungkin lain kali? Aku sedang ingin mengenakan jaketku. Rasanya agak dingin malam ini"

"Hm? Terserah kau saja. Bersiap-siaplah kalah karena aku yang akan memenangkan setiap permainan disana"

"Oh apa kau menantangku Klein?"

"Yap, aku menantangmu Kirito"

"Baiklah, peraturannya seperti biasa?" Kirito mengecek jam di ponselnya.

"Yap. Peraturannya tidak ada yang berubah"

"Baiklah waktunya kita pergi?"

"Whoa sepertinya kamu tidak sabar untuk kalah, Kirito?" Kirito mengacuhkan Klein dan melangkah menjauh.

"Hey tunggu aku!" Klein mengejar kepergian Kirito.

•◦❆◦•

"Ck dimana mereka?! Mereka terlambat sepuluh menit" kata Yuuki kesal sambil terus mengecek ponselnya.

"Na-chan, apa kamu yakin mereka akan datang? Aku bosan menunggu"

"Un Kirito-san bilang dia akan datang bersama Klein-san" jawab Asuna.

"Nee-chan Yu-nee, apakah masih lama? Aku benar-benar ingin segera memakan permen apel" kata Arisu sambil memainkan ujung rambutnya yang dibiarkan terurai.

"Tidak akan lama lagi. Bersabarlah Ari-chan Yu-chan" lima menit kemudian, Kirito dan Klein tiba bersama motor kesayangan mereka masing-masing.

Mereka segera melangkah ke tempat Asuna dan Yuuki menunggu.

"Kalian benar-benar lama. Kami sudah menunggu selama lima belas menit!" omel Yuuki.

"Berhentilah mengomel nona cerewet! Kami tidak akan lama jika Kirito tidak melupakan ponselnya" kata Klein.

***

"Hey kenapa kau tiba-tiba berhenti, Kirito?" tanya Klein sambil menghentikan laju motornya ketika Kirito tiba-toba menghentikan laju kendaraannya.

"Aku melupakan ponselku" jawab Kirito.

"Bagaimana bisa? Bukannya tadi kau terus-terussan mengecek ponsel?"

"Ya memang. Tapi aku tidak menemukannya di kantong jaketku. Pasti tertinggal di meja"

"Lalu? Apa yang akan kau lakukan?"

"Tentu saja mengambilnya apalagi" Kirito melajukan motornya ke arah sebaliknya.

"Tapi kita sudah setengah jalan! Merepotkan" Klein mendengus lalu menyusul kepergian Kirito.

***

"Huft ayo masuk. Di dalam agak ramai jadi jangan sampai terpisah" Yuuki menghela napas "Ayo Na-chan Ari-chan"

"Mari ikuti mereka" gumam Kirito lalu mengekor diikuti dengan Klein.

•◦ ❆◦•

"Nee-chan aku mau permen apel" tunjuk Arisu semangat ketika melihat stan yang menjual beberapa apel yang dilumuri dengan sirup.

"Yosh ayo bertanding Kirito!" ajak Klein sambil menarik Kirito ke stan permainan tembak menembak.

"Memangnya kau pintar memainkannya tomat?" tanya Yuuki sambil memperhatikan Klein yang sedang mengambil ancang-ancang untuk menembak.

"Kau meremehkanku nona cerewet?"

"Bukan begitu. Aku hanya tidak yakin tomat berjalan sepertimu bisa menembak"

"Hey! Akan ku--"

DOR

"Sepertinya aku menang Klein" kata Kirito sambil menerima hadiah berupa boneka kelinci putih berukuran sedang.

"Hey! Kau curang Kirito! Seharusnya aku yang duluan menembak"

"Kau yang terlalu lama. Aku bosan menunggu" jawab Kirito acuh.

"Apa kuberikan saja boneka ini ke Asuna?" batin Kirito sambil memperhatikan boneka tersebut

DOR

"Yosha! Aku mendapatkannya!" Klein berseru senang ketika tembakannya mengenai boneka panda.

"Itu lumayan juga tomat" kata Yuuki sambil memakan kembang gula miliknya.

"Tentu saja! Karena aku baik hati, akan kuberikan boneka itu untukmu nona cerewet. Jadi berterima kasihlah!"

"Um? Tidak, terima kasih. Aku tidak terlalu menyukai panda. Lebih baik kau berikan ke orang lain" Yuuki mengibaskan tangannya menolak.

"Lalu apa yang kau inginkan? Akan kutembakkan mupung aku sedang baik" Yuuki mengarahkan pandangannya ke arah hadiah yang berjejer.

"Peniup gelembung itu" tunjuk Yuuki "tapi apakah kau benar-benar bisa mendapatkannya tomat?"

"Sudah kubilang jangan meremehkanku" Klein mengarahkan shotgun mainan tersebut ke arah peniup gelembung yang dimaksudkan Yuuki.

DOR

"Yosh!" Klein berseru senang ketika tembakannya tepat.

"Lumayan" gumam Yuuki lalu menerima peniup gelembung yang diberikan pemilik stan.

"Kau masih ingin bermain lagi Klein?" tanya Kirito ketika Klein kembali membidik hadiah yang tersedia di stan tersebut.

DOR

"Ah meleset" gumam Klein kesal ketika tembakannya meleset.

"Hm?" Kirito membidik target Klein.

DOR

Tepat sasaran. Sang pemilik stan pun mengambilkan hadiah yang dimenangkan Kirito.

"Ini, kita seri" kata Kirito sambil memberikan sebuah jepit rambut merah muda dihiasi beberapa bunga sakura kecil berwarna putih.

"Trims Kirito!" Kirito mengangguk.

"Sepertinya kalian bersenang-senang" kata Asuna yang baru saja kembali dari stan apel.

"Ari-chan kamu membeli cukup banyak. Kembang gula, permen apel, taiyaki dan takoyaki juga?!" kata Yuuki terkejut ketika melihat isi kantong Arisu.

"Hehe dan jangan lupakan kachiwari ini, pisang cokelat dan kroket yang dibawa nee-chan" Arisu menambahkan.

"Heum sepertinya aku akan membeli beberapa osakayaki. Bagaimana denganmu Kirito?"

"Mitarashi dango untukku" Klein mengangguk mengerti.

"Aku ingin membeli jagung bakar dan permen stroberi" Yuuki mengikuti langkah Klein.

"Kirito-nii bolehkah boneka itu untukku?" tanya Arisu.

"Boneka ini? Maaf ini bukan untukmu Arisu" kata Kirito sambil menyejajarkan tingginya dengan Arisu.

"Kamu bisa memiliki boneka panda ini Ari-chan" kata Klein sambil memberikan boneka panda yang tadi dimenangkannya.

"Kenapa cepat sekali?"

"Tidak ada antrian dan kebetulan dango nya sudah siap" jawab Klein.

"Berarti boneka kelinci ini untukku" gumam seorang wanita sambil mencoba meraih boneka yang ada di belakang Kirito.

Dengan segera, Kirito mengamankan boneka tersebut dengan melemparnya ke arah Asuna.

Puft

Boneka tersebut mendarat mulus di tangan Asuna.

"Nice throw Kirito!" puji Klein.

"Berarti satu poin untukku" kata Kirito lalu melayangkan pandangannya ke arah wanita tadi.

"Sayang sekali kamu tidak bisa menangkapnya Sugu" kata perempuan berambut biru kehijauan.

"Uh aku akan menangkapnya jika Kazuto-kun tidak melemparnya, Shino-chan" kata Suguha.

"Apa yang kamu lakukan disini, Sugu?" tanya Kirito dingin.

"Ini tempat umum Kazuto-kun. Semua orang dapat kesini" jawab Suguha.

"Shino, apakah Rika ikut dengan kalian?" bisik Klein yang tiba-tiba berada di samping Shino.

"Tidak, dia bersama Aya di rumahnya" Klein menghela napas kecewa.

"Na-chan ayo. Kita harus menemukan tempat yang bagus jika ingin menyaksikan kembang api itu" kata Yuuki melangkah diikuti dengan Asuna dan Arisu.

"Ayo pergi Kirito" kata Klein lalu menyusul sedangkan Kirito mengekor.

"Kita pergi juga Shino-chan?" Shino hanya mengangguk lalu mengikuti langkah Suguha.

•◦❆◦•

"Kemari Na-chan. Aku sudah menemukannya" kata Yuuki.

"Tempat yang kamu pilih bagus juga nona cerewet"

"Tentu saja. Makanya jangan meremehkanku tomat"

"Kazuto-kun ayo duduk disana" ajak Suguha.

"Kalau kamu mau duduk disana. Pergilah dengan Shino. Aku akan bersama Klein" tolak Kirito.

"Tapi aku mau denganmu titik" Kirito melayangkan pandangannya ke Klein. Seolah memberi kode.

"Huft kali ini saja" batin Klein.

"Sepertinya kembang apinya akan mulai" kata Klein membuat perhatian Yuuki dan Suguha teralihkan.

Dengan cepat, Kirito menarik Asuna dan Arisu pergi dari tempat tersebut. Atau lebih tepatnya dia melarikan diri dari Suguha.

"Kirito-san? Kenapa kita?" tanya Asuna ketika mereka sudah cukup jauh dari tempat sebelumnya.

"Hm? Duduklah jika kamu tidak ingin melewatkan kembang api itu" kata Kirito sambil menunjuk kembang api yang telah meluncur dan meledak di langit.

"Whoaa~~nee-chan lihatt itu. Itu bentuk sakura" kata Arisu semangat.

Dua puluh menit kemudian, pertunjukkan memuaskan mata itu pun berakhir.

"Sudah berakhir?" gumam Asuna.

"Sepertinya begitu"

"Brrr" Arisu memeluk badannya.

"Ari-chan? Ada apa?"

"Dingin brrrr" kata Arisu.

Kirito melepaskan jaketnya lalu membungkuskannya ke tubuh Arisu.

"Tapi Kirito-san..."

"Tidak apa-apa. Lagipula, sepertinya Arisu lebih membutuhkannya daripada aku" jawab Kirito lalu berdiri.

"Jadi, mari kita pulang?"

"Baiklah"

"NA-CHANN" baru saja mereka ingin melangkah pergi dari tempat itu. Yuuki muncul dan berlari menuju ke arah Asuna.

-----------------------------------
---

Note :

Kirigaya's House :

Dari depan kelihatannya memang kecil. Tapi di dalam cukup luas, jadi mansionnya memanjang ke belakang. Dan di belakang juga masih ada backyard.

Ruang tamu Kirito :

Penampilannya kurang lebih seperti ini. Namun, bedanya jendelanya tidak terlalu sebesar itu. Malahan jendelanya terbagi seperti jendela di gambar mansion.

Nah beralih ke boneka-boneka.

Boneka Kelinci yang dimenangkan Kirito :

Boneka Panda yang dimenangkan Klein :

Aw bonekanya imut imut. Jadi Runa pengen punya. Supaya koleksi boneka Runa bertambah wkwk.

Beralih ke makanannya

1. Permen apel

2. Taiyaki

3. Takoyaki

4. Kachiwari

5. Pisang cokelat

6. Tokyo Kroket

7. Osakayaki

8. Mitarashi dango

9. Permen stroberi

Kalau permen kapas dan jagung bakar sepertinya tidak perlu ditunjukkan lagi. Karena pasti kebanyakan udah tau bentuknya kan :D

Sekian chap 4 ini
Pai pai
Have a nice dream minna

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro