⨳⃨ ❾. love and war ₊˚

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

your costume + weapons ↑↑


•🦁🦁🦁•

aku berjalan keluar benteng, udara pagi mungkin bisa menyejukkan pikiranku

meregangkan tubuhku aku berhenti bergerak saat melihat ada profesor cornelius dan juga caspian disana yang sepertinya baru saja berbincang

"aku akan masuk" ucap profesor cornelius tapi langkahnya terhenti saat melihat kearahku dan memberiku senyum yang kubalas

"hai" sapa caspian yang membuat aku melihat kearahnya dan tersenyum kecil "hai juga, pangeran" suaraku sopan lalu berjalan kearahnya

aku mendudukkan diriku disebelahnya menatap kedepan masih dengan senyum tipis dibibirku

"bagaimana tidurmu?" tanyanya aku melihat kearahnya "nyenyak, bagaimana dengan tidurmu ?" suaraku yang membuat dia melihat kearahku juga

"tidak pernah nyenyak sementak aku keluar dari kastil" suaranya yang membuatku mengangguk

"terimakasih" ucapannya yang kubalas tatapan bingung "untuk?" tanyaku bingung "menyelamatkanku dari penyihir es" sambungnya yang membuatku mengangguk mengiyakan

"kenapa kau menyelamatkanku?" tanyanya mendekatkan duduknya kepadaku aku melihat sekeliling bingung ingin menjawab apa, karna sudah jelas bukan alasannya kenapa

karena aku menyukaimu

"aku, mm ntahlah spontan saja kebetulan aku ingin masuk kebenteng" ucapku menunduk sambil menggigit bibir bawahku

caspian memegang daguku yang membuat aku mau tidak mau harus menatap kearahnya, mataku bertemu dengan matanya sebentar lalu tatapannya menurun ke bibirku

"jangan kebiasaan menggigit bibirmu" suaranya berbisik lalu menarik bibirku yang membuat gigitan dibibirku terlepas

caspian mendekatkan wajahnya kearahku yang membuatku memejamkan mata, nafasnya semakin dekat dengan wajahku

aku merasakan bibirnya menempel dengan bibirku yang membuatku membuka mataku, dia mulai menggerakkan bibirnya lembut yang membuatku tersenyum dan membalas ciumannya

"oh demi jenggot dan ranjang, kalian mengotori mataku !" suara trumpkin membuat kami saling menjauh dan menatap kearah trumpkin

"m-maaf, a-aku akan kedalam" ucapku menundukkan kepalaku, malu karena baru saja di pergoki berciuman


•🦁🦁🦁•

"hera, ayo" suara susan menarik lenganku yang membuatku menatapnya bingung

kami lalu berlari kearah luar benteng dan disana sudah banyak orang-orang narnia berkumpul menyaksikan telmar yang sudah sampai ke narnia

kami lalu kembali kedalam benteng dan mulai kembali berdiskusi

"for cakes and drums. itulah rencana terbaikmu. menyuruh gadis kecil pergi kehutan terdalam ?" suara trumpkin tak terima sambil menunjuk kearah lucy

"hanya itu kesempatan kita" suara peter meyakinkan "dan dia tidak akan pergi sendirian" sambungku menatap kearah trumpkin dan peter

"belum cukup kah banyak dari kita yang gugur" trumpkin berdiri didepan lucy "nikabrik temanku juga, tapi dia kehilangan harapan. tapi ratu lucy tidak, begitu juga denganku" suara trufflehunter yang membuat kami melihat kearahnya

"untuk aslan" suara reepicheep sambil mengeluarkan pedangnya dan mengarahkannya di pundaknya "untuk aslan" suara beruang besar disambil reepicheep

"dan aku akan ikut bersamamu"  suara trumpkin kepada lucy "tidak, kami butuh kau disini" lucy memegang pundak trumpkin meyakinkan kurcaci d.l.f kami

"kita harus menahan mereka sampai lucy dan hera kembali" peter sekali lagi berusaha menyakinkan trumpkin

"kalau boleh…" suara caspian membuat kami melihat kearahnya "miraz mungkin kejam dan pembunuh. tapi sebagai raja, dia tunduk terhadap tradisi dan harapan para rakyat. ada hal tertentu yang mungkin bisa kita manfaatkan" suara caspian yang membuat kami saling menatap dan peter mengangguk


•🦁🦁🦁•

"destrier selalu melayaniku dengan baik, kau berada ditangan yang tepat" suara caspian kepadaku dan juga lucy "atau maksudmu kaki kuda yang tepat" ucapku menatap kearahnya

"semoga beruntung" suaranya sambil menatap kearahku, aku memberikannya senyum "terimakasih"

"lihat, mungkin saatnya aku mengembalikan ini" ucapan caspian sambil memberikanku terompet "tapi itu milik susan bukan milikku" ucapku yang membuatnya sedikit tersenyum "tidak ada salahnya kan memberikannya kepadamu?"

"kenapa tidak kau pegang dulu. mungkin kau ingin memanggilku lagi" suaraku kepadanya

lalu kemudian aku melajukan kudanya meninggalkan caspian dan menuju ke hutan terdalam

"mungkin kau ingin memanggilku lagi?" suara lucy menggema di terowongan yang membuatku merotasikan mata bercanda "oh shut up, lu" ucapku


•🦁🦁🦁•

aku mengendarai kuda secepat yang aku bisa, bersama lucy di belakangku

"kejar mereka!" teriakan prajurit miraz yang membuat aku lebih cepat mengendarai kuda milik caspian "mereka melihat kita !" pekik lucy

aku menepikan kudaku ditempat yang kurasa cukup aman, lalu aku turun dari kuda, lucy ingin turun tapi kucegah

"pegang kendali kudanya" ucapku sambil membuat lucy memegangkan tangan lucy ke tali "apa maksudmu" tanya lucy menatapku bingung

"maaf lucy, tapi kau harus melanjutkannya sendirian" ucapku memberikan senyum meyakinkan kepada lucy

lalu memukul kuda dan kuda kemudian berjalan kearah hutan

"fokus, hera" suaraku pada diriku sendiri lalu memgarahkan busur ke arah prajurit telmar

menembak mereka dengan anak panahku dengan tepat, aku tersenyum untuk diriku sendiri karena sudah bisa memgendalikan busurku

lalu aku memanah lagi yang sialnya malah melesat "oh, shit" ucapku kesal lalu salah satu prajurit telmar menendangku yang membuatku terjatuh

aku menatap pasrah kearahnya saat pedangnya sedikit lagi menghunus leherku, tapi suara teriakkan menghentikannya lalu dia jatuh ketanah akibat hunusan di lehernya

caspian lalu memutar kudanya kearahku dan mengulurkan tangannya untuk membantuku

"kau yakin tak butuh terompet itu?" suara caspian memberiku senyum miring, aku membalasnya lalu memegang tangannya yang kemudian menarikku untuk duduk dibelakangnya dan kami kembali ke benteng


•🦁🦁🦁•

aku dan caspian lalu turun dari kuda yang kami tumpangi, aku melihat kedepan dimana ada peter yang sedang mengadu pedang dengan miraz

"lihat, disana ada susan. kau bisa berdiri dengannya" ucapan caspian menunjuk kearah susan yang kubalas anggukan paham

lalu berlari kearah atas dan berdiri di sebelah susan

susan melihat kearahku bingung "dimana lucy ?" tanyanya kepadaku

"dia pergi sendirian ke hutan terdalam. tadi kami dikejar prajurit miraz" suara ku yang membuat susan mengangguk paham

aku lalu melihat lagi kedepan peter dan miraz masih mengadu pedangnya, lalu tak lama setelahnya peter berteriak karena tangannya di injak

"pete !" pekikku sedikit merinding karena jeritannya

lalu mereka menghentikan mengadu pedangnya dan peter beristirahat, aku melihat kearah peter yang menjerit karena tangannya baru saja di tarik guna menyembuhkan oleh edmund

dan setelahnya mengadu pedang dilanjutkan, aku memejamkan mataku berdoa kepada tuhan untuk keselamatan peter dan lucy

saat aku membuka mata, ternyata miraz sudah menunduk dengan caspian memegang pedang dia mengangkat pedang itu lalu berteriak yang membuat aku membuang pandanganku takut melihat dia akan membunuh pamannya

tapi setelahnya tidak ada ke ributan, dan saat aku lihat ternyata caspian menusuk rumput bukan kepala miraz

mengadu pedang pun berakhir, aku melempar senyum kearah susan dan narnia lainnya, tapi terhenti saat mendengar teriakkan dari bawah

"penghianat! mereka penembaknya! mereka membunuh raja kita!" teriakan lord sosepian yang membuat aku dan susan saling memandang. kami tidak melakukan apapun

"bersiap lah !" teriakan peter yang membuat kami bersiap

war begins


•🦁🦁🦁•

to be continue→→→
don't forget to vote and comment !!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro