⠀⠀⠀⩇4.⩇9 𓈃 𝐃𝐈𝐆𝐆𝐎𝐑𝐘 𝐀𝐍𝐃 𝐑𝐈𝐃𝐃𝐋𝐄

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

⠀⠀



❁፧⿴⃟᎒⃟֍۪۪̣̣۪۪۪⏜፞⏜❟❪⃓⃘۪۪⃖❫❟⏜፞⏜֍۪۪̣̣۪۪۪⃟᎒⃟⿴፧❁
╾╌╌╌╌╌╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌╌╌╸

❛ your gorgeous ❜

▭⎼▭⎼▭⬚۪۪❁۫۫᭢₍♡⃝⁾۪۪❁۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭
꒰ book four :: chapter nine -
diggory and riddle ꒱
▀▀▀▀◤◗⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫❀۪۪۪༘۫۫۫⸙⃔͜⬚̷◖◥▀▀▀▀

⠀⠀⠀ 𝕲𝗮𝗱𝗶𝘀 𝕭𝗲𝗿𝗺𝗮𝗻𝗶𝗸 biru langit itu menghentikan langkahnya saat bertemu tatap dengan lelaki bermata kakao yang berdiri tak jauh darinya di ujung jembatan koridor hogwarts ini

dirinya kemudian teringat tentang misi pertama yang diberikan fleur delacour kepadanya, sekali lagi untuk mutualisme yang terjadi di antara keduanya. ntah sejak kapan seorang juliet rosier mau di jadikan pesuruh seperti ini, bahkan juliet mendadak membenci dirinya sendiri

'dekati diggory ataupun krum. kau cari tau tugas pertama dari kedua orang itu. kalau perlu gunakan saja veela mu, kau juga ingat kan kita bersaing tentang siapa yang paling sering menggunakan veelanya untuk para lelaki tampan hogwarts'

tanpa sadar juliet merotasikan matanya malas, tapi kemudian mengubah tatapannya menjadi hangat saat cedric diggory menatap kearahnya dan berjalan semakin dekat kearahnya

"h -hai" sapa cedric canggung yang dibalas dengan anggukan dan senyum tipis oleh juliet, cedric menatap kearah sekeliling juliet "oh, aku sedang ingin berjalan-jalan disekitar hogwarts sendirian" kata juliet yang paham dengan tatapan cedric yang menanyakan di mana adik atau koloni beauxbatonsnya yang lain

"o-oh, oke. omong-omong aku cedric diggory, tak sopan rasanya sering bertemu tatap tapi tak saling mengenal" cedric memperkenalkan dirinya yang membuat juliet terkikik kecil, membalas jabatan tangan cedric

"juliet rosier, omong-omong. apa kau secara tak langsung memberitahuku kalau kau sering memperhatikan -tatap- ku ?" ujar juliet, berhasil membuat cedric sedikit berdehem karena tenggorokannya yang mendadak kering dengan sebelah tangannya mengusap tengkuknya karena baru menyadari kata-kata bodohnya

"ya -uhm. tidak juga, mau ku temani ?" tanya cedric mengubah topik, kemudian berbalik dan berdiri disamping juliet, bahkan sebelum juliet mengiyakan ucapannya, juliet kemudian mengangguk dan keduanya mulai berjalan menelusuri jembatan koridor hogwarts

sesekali kedua remaja yang terpaut usia tiga tahun itu bercerita ringan tentang kehidupan pribadi mereka, dan bercerita tentang hufflepuff juga hogwarts

juliet menghentikan langkahnya tiba-tiba saat dua orang lelaki dari durmstrang berjalan berpas-pasan dengannya yang membuat cedeic ikut menghentikan langkahnya

"ada apa ?" tanya cedric bingung saat gadis rosier itu menghadap kebelakang guna melihat dua bocah lelaki durmstrang yang bergelagat aneh itu berbelok kearah caurtyard

"tidak, sekilas tadi aku seperti melihat draco dan harry berjalan bersama dengan seragam durmstrang" ucap juliet, dahinya sedikit mengernyit sementara cedric hanya menggelengkan kepalanya menanggapi hal itu

"malfoy dan potter, berjalan beriringan ?. tidak mungkin. kau salah lihat, lagian itu hanya dua orang durmstrang. sudah ayok" ucap cedric, yang membuat juliet menganggukkan kepalanya walaupun sedikit ragu

kemudian keduanya berjalan beriringan ketempat awal yang mereka tuju, dengan jukiet yang masih mengerutkan keningnya bingung. pasalnya seolah-olah pemuda dengan rambut pirang platina dengan baju durmstrang itu menghindar dari tatapannya

seolah-olah mengatakan bahwa dia mengenal juliet, tapi jika dipikir-pikir ulang pemuda itu tak hanya mirip dengan draco. tetapi mirip dengan juliet sendiri

dan yang satunya pemuda dengan rambut hitam berantakan itu jika juliet ingat tak memakai kacamata, tak mungkin harry bisa melihat tanpa kacamatanya

gadis itu kemudian menggelengkan kepalanya seolah menyadarkan dirinya, mungkin dia sednag berimajinasi saja. walaupun yang dilihat olehnya belum tentu salah

♡⃝♡⃝♡⃝

"terimakasih sudah menemaniku, ced..ric ?" suara juliet sedikit ragu untuk memanggil lelaki yang lebih tua dengan menggunakan nama depannya "aku yang harusnya berterimakasih karena kau sudah mengizinkanku menemanimu, juliet" suara cedric dengan anggukan mengizinkan untuk saling memanggil nama depan

juliet tertawa pelan dan mengangguk, kemudian melambaikan tangan kearah cedric yang mengantarnya kearah tangga menuju menara ravenclaw

selepas cedric berbalik dan berjalan menuruni tangga bergerak menuju asrama hufflepuff, juliet langsung memutar langkahnya dan kembali berjalan menuju caurtyard atau tepatnya mau ke danau hitam

ada seseorang disana yang membuatnya penasaran, seseorang yang saat ini berdiri membelakanginya dengan bersandar di tembok yang menghadap ke hutan terlarang

"i caught you, riddle" suara juliet saat berdiri didepan mattheo riddle yang baru saja menghembuskan asap rokok, sedikit tersentak kaget karena keberadaan juliet, tapi berhasil di sembunyikan olehnya

mattheo riddle kemudian sedikit merotasikan matanya dan membenarkan posisi berdirinya yang sebelumnya menyandarkan kakinya di dinding sementara juliet mengulum senyumannya

"hai, butterfly" ucap mattheo sambil membuang puntung rokoknya kebawah lalu menginjaknya agar mati, juliet menunjukkan tatapan bingung dengan panggilan lelaki berjubah durmstrang dihadapannya ini

lelaki yang sempat di takuti oleh para penghuni hogwarts, karena takut ada ancaman dengan kedatangannya ke hogwarts. bahkan sang kepala sekolah durmstrang sempat di minta untuk mempulangkan mattheo riddle ke sekolahnya, tapi setelah igor karkaroff meyakinkan bahwa anak tom marvolo riddle ini tak berbahaya

dirinya kemudian mulai dibebaskan, walaupun masih banyak bisik-bisik dan desas-desus untuknya yang sama sekali tak di masukkan ketelinga lelaki yang hampir persis ayahnya ini, tak memiliki hati. atau mungkin memiliki, tapi hanya seperempat yang lembut

"butterfly ?" tanya juliet, gadis itu tau artinya tentu saja. tapi hanya bingung kenapa mattheo memanggilnya seperti itu "kau hampir di kubur dengan kupu-kupu diseluruh tubuhmu" ucap mattheo menatap juliet dari kepala hingga ketangannya

sekarang gadis pirang keemasan itu paham, dirinya memang sangat menyukai kupu-kupu. bahkan sampai menggunakan banyak cincin, gelang dan kalung berbentuk kupu-kupu

"i love butterfly" ucap juliet sambil menganggukkan kepalanya, tubuhnya ikut menyandar di tembok bersama dengan mattheo sambil tatapannya mengarah ke jemarinya tepatnya ke cincin miliknya

"why ?" tanya mattheo kini matanya memperhatikan si pirang dari samping, ada tatapan yang sulit di artikan dari manik hitam pekat miliknya "why i love butterfly ?. 'cause, i want to be a butterfly. gorgeous and free" ucap juliet menatap lurus kedepan dan tersenyum untuk dirinya sendiri

"your gorgeous" suara mattheo ikut menatap lurus kedepan sementata juliet kini memalingkan tatapannya kearah mattheo "but i'm not free" ujarnya, mengingat apa yang terjadi selama empat belas tahun hidupnya ini

ibunya yang selalu ingin dirinya menjadi gadis terhormat dan anggun dengan memasukkannya ke sekolah khusus gadis-gadis bangsawan dan mempelajari etikat gadis bangsawan. sementara ayahnya yang selalu ingin dirinya menjadi gadis kuat dengan mengajarkannya beberapa sihir hitam

bahkan ayahnya masih mencuri-curi kesempatan untuk memintanya untuk mengeluarkan mantra avada kedavra dibelakang ibunya. walaupun sampai sekarang gadis itu belum sempurna menguasai mantra paling terlarang itu

"ku kira kau akan berlari kearahku saat pertama kali kau dan aku tiba di hogwarts" suara mattheo mengganti topik dengan tawa kecil dan tatapan yang masih lurus ke hutan terlarang

"huh ?. maksudmu ?, bukankah kita belum saling kenal saat itu ?" tanya juliet menatap mattheo bingung sementara mattheo hanya membalasnya dengan tawa sarkas dan gumaman "too many spells"

gumaman yang hampir tak di dengar juliet, baru saja juliet ingin bertanya maksud dari perkataan putra raja kegelapan itu, tapi terhenti oleh suara nya "lihat, potter" ucap mattheo sambil menunjuk kearah harry potter dan hagrid yang sedang berjalan kearah hutan terlarang

kemudian mattheo berjalan mengikuti harry, begitu juga dengan juliet yang masih bingung untuk apa harry dan hagrid ke hutan terlarang dan lebih bingung lagi kenapa dia harus mengikuti langkah mattheo yang mengikuti harry secara diam-diam

♡⃝♡⃝♡⃝
𝕭ᧉαuxbαtᦅns 𝕽ᦅsᧉ
𝕿ᦅ 𝕭ᧉ 𝕮ᦅntꪱnuᧉ

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro