Cinta Monyet

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Saat ini semua idol dan para balita telah berkumpul di area luas di perbukitan. Tempat yang bagus untuk melihat kembang api yang akan di nyalakan beberapa menit lagi.

Naomi dan umat-umat yang di seret sebelumnya baru saja tiba. Mereka melihat para pengunjung festival dan idol-idol yang lain sudah memainkan beberapa kembang api lidi. Balita-balita itu juga memainkannya dengan yang versi kecil.

Tak berapa lama kemudian muncul Izumi yang langsung menghampiri rombongan yang baru datang itu. Netra birunya menatap tajam ke arah Ria yang sedang di gendongan Arashi. Tentu saja Ria yang mengetahui tatapan tajam Izumi itu langsung memberi kode ke Arashi untuk menurunkannya.

Sama seperti malam insiden apartement sebelumnya. Ria mendekati Izumi dengan perasaan takut. Tatapan tajam Izumi persis dengan malam itu. Ditambah lagi Izumi tidak mengatakan apapun hingga membuat Ria semakin merasa tertekan dengan tatapannya.

Tanpa diduga, pemuda bersurai abu-abu itu berlutut di depan Ria. Mengambil sapu tangannya dan mengelap beberapa debu yang menempel di wajah Ria.

"Ck, si bodoh itu benar-benar," gerutu Izumi yang sebenarnya ngomongin Chiaki yang seenak jidat main seret dirinya hingga meninggalkan 2 balita itu.

"Mana ikat rambutmu?" tanya Izumi.

Ria menyodorkan ikat rambut dan jepitannya yang terlepas sebelumnya. Dengan telaten Izumi menyisir rambur Ria dengan tangannya, sekedar merapikan sedikit rambut Ria yang acak-acakan kemudian mengikatnya kembali. Namun berbeda dari sebelumnya yang twin tail. Kali ini dengan model half pony tail. Tentu saja jepitan sebelumnya dipasang lagi di rambut Ria.

Setelah selesai dengan rambut yang kembali tertata rapi. Izumi menggendong Ria menuju tempat Izumi menunggu sebelumnya. Disana ada Tsukasa, Ritsu, dan Nazuna bersama balita-balitanya.

Saat melihat adegan tadi sontak Naomi, Makoto, dan Arashi sama-sama terdiam melihat sikap Izumi kepada Ria. Rasanya jadi terlihat berbeda.

Kayak ada manis-manisnya /heh.

"Itu beneran Izumi?" tanya Naomi pada Makoto sambil menyikut lengan pemuda itu.

"E-entahlah," ucap Makoto yang sepertinya juga tidak percaya.

"Ara~ Izumi-chan sepertinya sudah akrab dengan Ria-chan," ucap Arashi yang terkekeh melihatnya.

Kejadian langka nih /heh

Berbeda dengan Ria, Fafa mendengar suara teriakan yang semakin lama semakin besar. Netranya menangkap sosok Chiaki yang lari menghampirinya dengan tangan yang turut melambai.

"FAFAAAAAAAA!"

Sebelum semakin besar tuh suara dan merusak telinganya. Fafa dengan sigap menyumpal telinganya dengan penutup telinga yang diberikan orang tuanya beberapa hari yang lalu.

Para orang tua kandung tentu saja boleh mengunjungi anak mereka selama masih di luar jam syuting. Saat tahu Fafa diasuh dengan yang modelan berisik kayak Chiaki, mereka pun menyempatkan diri untuk menghampiri Fafa untuk memberikan penutup telinga pada putri kecil mereka.

Bentuknya seperti headphone. Tapi nggak berfungsi sebagai headphone. Hanya berfungsi sebagai penutup telinga saja dan sesuai pesan orang tuanya, Fafa membawa penutup telinga ini kemana pun.

Jaga-jaga kalau suara toa Chiaki keluar mendadak.

Tepat setelah Chiaki tiba di hadapan Fafa, saat itu juga Fafa langsung menendang kaki Chiaki dengan palu mainan yang entah datang dari mana.  Palu mainan hanya judul, tapi itu terbuat dari kayu asli yang dipahat. Lumayan berguna juga walau nggak tau sejak kapan ada di tangan Fafa.

"Itta- Fafa itu sakit," ucap Chiaki yang langsung mengelus kakinya yang sakit karena kena pukulan Fafa.

"Alah endili... Athu i inggain," ucap Fafa cemberut.

Translate : salah sendiri... Aku di tinggalin

"Maaf tentang itu, nanti boleh kasih aku hukuman deh," ucap Chiaki yang langsung sungkem ama Fafa.

Kayaknya Chiaki juga masuk kategori "kakak takut balita" setelah Rinne.

Ya gimana ya, Fafa selalu saja ada ide yang bikin Chiaki kewalahan. Entah bagaimana balita asuhnya itu bisa mengetahui semua kelemahannya. Padahal ia tidak memberitahu apapun pada balita itu.

Sekali lagi Fafa langsung memukul kaki Chiaki dengan palu mainan tersebut, hanya saja kali ini di kaki sebelahnya. Tentu saja Chiaki kembali merintih kesakitan.

"Aoaki ici elong!" ucap Fafa.

Translate : takoyaki isi terong

"Na-nanti ku makan,"

"Ealang!"

Translate : sekarang!

"Fafa-sama, tolong belas kasihan !" ucap Chiaki yang sungkem lagi ama Fafa.

"Edikit aja," ucap Fafa yang langsung sumpel mulut Chiaki dengan takoyaki yang ditambahkan terong di dalamnya.

Translate : sedikit aja

Dengan pasrah, Chiaki akhirnya mengunyah takoyaki tersebut. Memang masih ada isi guritanya, tapi ini lebih banyak isi terongnya daripada gurita. Darimana dapat takoyaki kek gini coba.

---

Beralih ke Lexa dan Mika yang main kembang api di sisi yang lebih sepi. Sengaja karena Mika takut Lexa kena percikan api yang lain.

Balita itu nampak menikmatinya. Ia berlari memutar sambil memegang kembang apinya.

Tapi karena kembang api yang di pegang Lexa lebih pendek dari yang di pegang oleh Mika, alhasil itu lebih cepat habis. Balita itu pun mendekati Mika sambil menunjukkan lidi kembang apinya yang sudah mati.

"Uah abis," ucap Lexa

Translate : sudah habis

"Yang pendek memang cepat habis ya, sayang sekali tidak dapat banyak tadi," ucap Mika saat melihat mereka hanya kebagian 7 lidi kembang api yang panjang dan 5 yang pendek. Sekarang hanya tinggal 4 yang panjang dan 2 yang pendek karena Lexa sangat bersemangat memainkannya.

Mika mengambil satu kembang api itu dan menyalakan korek api untuk membakarnya. Tentu saja Mika menyalakannya dengan sedikit menjauh dari Lexa supaya balita itu tidak kena percikannya.

Saat kembang api itu telah menyala, ia kembali mendekati Lexa untuk memberikan kembang apinya. Namun bukannya mengambil kembang api itu, Lexa malah terpesona dengan semburat cahaya yang membuat mata heterochromia Mika menjadi bersinar.

"Lho? Lexa-chan?" panggil Mika sambil sedikit melambaikan tangannya di depan wajah Mika.

Dek, masih balita jan bucin-bucin dulu dek /heh.

"Lexa-chan, nanti kembang apinya habis lagi," panggil Mika sekali lagi yang akhirnya menyadarkan Lexa.

"O-oo.. Makacih," ucap Lexa yang mengambil kembang api tersebut. Kemudian langsung ngacir sambil memainkan kembang apinya.

Translate : o-oo.. Makasih

---

Akhirnya yang di tunggu telah tiba. Semua idol berkumpul di titik yang sama untuk melihat kembang api. Tempat itu sangat ramai dan semua orang menikmatinya dengan duduk di atas rerumputan. Untuk berjaga-jaga. Semua balita di pangku di atas paha para kakak asuh.

DUAR !

DUAR !

#NggakTauSuaraKembangApiGimana

Kembang api itu satu persatu menyinari langit malam di festival. Para balita itu menatap kagum ke arah langit dimana kembang api warna warni itu terlihat sangat indah.

Jangan ditanya bagaimana rusuhnya Subaru dan Keiko karena melihat kembang api yang menurut mereka sangat berkilauan. Seperti biasa Hokuto dan Rein sangat sabar mendengar celotehan mereka.

"HOKKE HOKKE LIAT ! KEMBANG APINYA BERKILAUAN !" seru Subaru.

"Elcinal!" seru Keiko.

Translate : bersinar

"Oi Akehoshi, duduk yang benar, itu Keiko bisa jatuh," ucap Hokuto yang mencoba menahan gerakan Subaru yang asik sendiri.

Rein mah kalem, dia liatin kembang apinya sambil mainin yoyo yang dikasih Miyazu sebelumnya.

Lain lagi dengan Wataru yang―

"EMEIJINGGU! FESTIVAL YANG SANGAT MENYENANGKAN DESU!"

Jangan ditanya lagi sih gimana. Itu Wataru dan Liana sudah jadi sorotan para pengunjung yang lain. Kalau para idol yang lain sih sudah nggak aneh lagi dengan kelakuan Wataru.

Wataru yang teriak, Liana yang malu.

Rei yang liat temannya itu cuma terkekeh dengan suara khasnya. Tapi jangan ditanya pula gimana reaksi Sakuya yang sepertinya tidak akan bosan mendengar kekehan Rei yang menurutnya menggoda.

Umat bucin kakak asuh sih banyak. Tapi tetap ranking 1 dipegang oleh Sakuya.

Mungkin lain kali diberi penghargaan untuk Sakuya sebagai balita terbulol di antara balita lainnya. Nanti ranking 2 nya dipegang oleh Ria /heh.

Intinya sih, ada yang kalem, ada yang rusuh saat kembang api berlangsung. Tidak lupa kameramen mengabadikan setiap momen dari para idol dan balita tersebut.

---

Bagaimana dengan festivalnya?

Tidak banyak yang disorot di sini. Tapi tenang saja, masih ada banyak kesempatan untuk satu persatu pasangan idol dan balita asuhnya disorot.

Ngomong-ngomong akhirnya author lepas dari yang namanya beban ujian setelah sebulan harus berhadapan dengan itu. Dari awal Juni sampai awal Agustus, lumayan panjang.

Ok untuk selanjutnya, bagaimana jika memainkan permainan di pantai?

Nantikan di episode berikutnya!

―――――To be continued―――――

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro