Keluh Kesah

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


"Akhirnya!"

Hiro merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk, menatap langit-langit kamar sambil menguap sebentar. Ia merasa ngantuk dan ingin istirahat sejenak, kemudian matanya ia pejamkan bersiap untuk terjun ke dalam dunia mimpi.

Tok! Tok! Tok!

Belum juga terjun ke dalam dunia mimpi, Hiro dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Dengan rasa enggan ia berbicara, "Masuk saja, pintu tidak dikunci."

Kriet!

Pintu terbuka menampilkan seorang laki-laki menuju dewasa dengan topi di atas kepalanya, masuk ke dalam kamar Hiro atau lebih tepatnya kamar mereka berdua. Hiro membuka mata sebentar lalu memejamkan kembali, "Ada apa, Tadashi?"

Tadashi Hamada, itulah namanya, seorang kakak bagi Hiro. Tadashi menyilangkan tangannya di depan dada, "Bagaimana hari pertamamu sekolah di kota Geon?"

"Biasa saja," jawab Hiro dengan singkat.

"Sungguh? Apa tidak ada hal yang menarik bagimu? Atau bagaimana dengan teman kelas barumu? Apa mereka ramah?"

"Aku bersungguh-sungguh, teman baruku ramah-ramah, kurasa. Ah tidak semua teman baruku ramah, hanya satu orang yang membuatku jengkel." Hiro bangun dari baringnya, duduk di tepi tempat tidur.

"Jengkel bagaimana? Apa dia memperlakukanmu dengan tingkah yang menyebalkan atau bersikap dingin?"

"Sesuai dengan ucapan Tadashi, ya. Dia benar-benar menyebalkan, sikapnya yang dingin itu membuatku jengkel."

Tadashi duduk di sebelah Hiro lalu menatapnya lamat, "Perempuan atau laki-laki?"

"Perempuan, ck. Ini baru pertama kalinya bertemu dengan seorang perempuan dingin di dalam hidupku, kenapa dia bersikap seperti itu?" decak Hiro dengan ekspresi kesalnya. Tadashi yang melihat itu hanya terkekeh pelan, mengacak-acak rambut adiknya dibalas erangan kesal darinya. "Jangan mengacak-acak rambutku!" seru Hiro kesal disambut tawa pecah dari Tadashi.

"Menyebalkan," gerutu Hiro sambil memperbaiki gaya rambutnya. Tadashi mengalihkan tatapannya, membuat pose berpikir untuk membantu permasalahan Hiro. "Sepertinya ada alasan tersembunyi dari teman perempuan barumu itu," ujarnya membuat Hiro menghentikan kegiatannya. "Maksudnya?"

"Maksudku pasti ada alasan tersembunyi di balik sikap dinginnya itu, coba kau tanyakan pada yang bersangkutan esok hari." Mata cokelat milik Tadashi kembali menatap adik kesayangannya dengan lembut. "Tanyakan padanya dengan lembut, aku yakin jika kau bersikap lembut ia akan luluh dan mau memberitahu alasannya. Berjuanglah!" lanjut Tadashi sambil mengepalkan tangannya di depan Hiro, memberikan kode terhadapnya untuk melakukan fist bump (adu kepalan tangan). Hiro mengerti dan langsung melakukan fist bump, "Terima kasih, Tadashi."

"Sama-sama, aku pergi dulu. Jangan lupa turun untuk makan malam," pamit Tadashi sambil memakai jaket dan keluar dari kamar. Setelah Tadashi pergi, Hiro kembali merebahkan dirinya lalu memejamkan matanya. "Bersikap lembut, hn?" gumamnya sebentar dan jatuh ke dalam mimpi.


TBC

396 kata

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro