02; refleksi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Doa hanya menjadi doa. Manusia hanya bisa berharap, tetapi realita yang pada akhirnya menjawab pengharapan tersebut akan terwujud atau tidak.

Kau, sang pemuda dingin yang kutemui di hari pertama upacara peresmian, ternyata sekarang berada di hampir semua kelas yang sama denganku di semester ini.

Kau bahkan menjadi koordinator kelas di beberapa mata kuliah.

Kang Taehyun yang jenius, ambisius, dan banyak disegani orang. Itulah julukanmu kini.

Kau adalah tipe mahasiswa yang tiba di kelas paling awal, dan tinggal di kelas paling akhir.

Selalu antusias memperhatikan tiap detail penjelasan dosen dan begitu aktif di kelas.

Berkebalikan 180 derajat denganku, aku susah sekali fokus terhadap penjelasan dosen untuk waktu yang lama. Pada awalnya aku memang bisa fokus, tetapi semakin lama, aku sering terdistraksi dan terbawa melalangbuana ke kedalaman pemikiran duniaku sendiri.

Hingga tak pelak aku terbawa ke dunia mimpi. Tertidur sampai jam kelas usai, baru terbangun ketika seisi kelas telah kosong dan biasanya hanya mendapati kau sedang asik berdiskusi dengan Profesor.

Seperti saat ini juga, aku mengejapkan mata selepas terbangun dari tidur singkatku, lalu bergegas merapikan perlengkapan dan beranjak.

"Park Min Hee," panggil sang Profesor begitu melihatku hendak berlalu meninggalkan kelas.

Kau ikut menoleh, diskusimu dengan beliau terinterupsi sejenak.

Aku merotasikan kepala, "Ya, Pak?"

"Di kelas selanjutnya duduklah di samping Taehyun supaya kau tidak gampang mengantuk dan tertidur. Kalau seperti itu terus, sia-sia kamu berkuliah."

Aku menelan ludah, memberi senyum pahit lalu berpamitan.

Di kelas berikutnya, dengan hati bimbang aku memutuskan untuk mengikuti saran sang Profesor, yakni memilih tempat duduk di sampingmu.

Kau menatap kedatanganku dengan acuh tak acuh. Tidak ada anak seangkatan di jurusan filsafat yang belum terbiasa dengan tatapanmu itu.

Aku menghela napas, menenangkan diri untuk bersiap menerima materi mata kuliah berikutnya.

"Aku tidak paham mengapa ada yang bisa-bisanya tertidur ketika kelas sedang berlangsung." Aku menoleh dengan sedikit terkejut ke arahmu yang tiba-tiba melontarkan sindiran.

"Aku juga tidak paham, kenapa ada orang yang bisa-bisanya tidak mengantuk selama berjam-jam mendengarkan orang yang hanya berbicara menjelaskan. Aku bukan kau, dan kau bukan aku," tukasku ketus.

Kau menaikkan sebelah alis, lalu mengalihkan pembicaraan, "Kau boleh tertidur, tapi jangan mendengkur seperti yang biasa kau lakukan, karena itu akan menganggu fokusku dan seisi kelas."

Mataku terbelalak. Aku mendengkur ketika tertidur di kelas?

Itu adalah perbincanganku denganmu untuk yang pertama kali setelah beberapa saat semenjak hari pertama masuk kampus kala itu.

Kang Taehyun, kau sangat tidak sopan sekali. Dan tiap kali melihat wajah aroganmu, entah kenapa bawaannya selalu membuatku kesal.

Semenjak hari ini aku memutuskan, aku tidak ingin tertidur di kelas lagi demi harga diri.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro