9

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Kalian bertengkar?" Hitoshi menatap tajam Shouto yang menyendiri di pinggir danau dekat sekolah. Shouto menunduk, "Salah paham. Tapi aku tidak tahu harus menjelaskan darimana."

Hitoshi memutar bola matanya kesal, "Kalau serius tinggal bilang. Kalau tidak juga tinggal jujur. Apa susahnya sih? Aku tidak mau ikut repot jika [F/N] galau karenamu."

"Galau?"

Hitoshi mengangguk, "Barusan dia menangis. Duduk di kelas sendirian. Kau pikir rasanya bagaimana melihat orang yang kau sukai jalan berudaan dengan laki-laki lain?"

Shouto mengerjap, "Tunggu-"

"Apa lagi? Aku mau pulang."

"[F/N] menyukaiku?"

Hitoshi memasang muka jengah, "Kau baru sadar? Bodoh sekali."

Shouto buru-buru berdiri dan berjalan cepat kearah bangunan sekolahnya tanpa berkata apapun.

"Sama-sama!" Teriak Hitoshi sarkas.

%

Suara bantingan pintu yang keras membuat [Y/N] sedikit meloncat dari kursi yang ia duduki, diliriknya seorang laki-laki yang terengah-engah berdiri di bibir pintu.

"Sialan, ketuk dulu dong!"

"Masih untung kutemukan!" Bakugou masuk tanpa menutup pintu terlebih dahulu.

Kedua tangan Bakugou menggebrak meja yang [Y/N] tempati, "Kau kenapa, sih?"

"Kau yang kenapa!"

"Dasar sialan!" Bakugou berdecak, "Cepat cerita sebelum aku meledakanmu disini."

[Y/N] menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya sendiri, "Mau bercerita pun malas." Lirihnya.

Bakugou menghela nafas, "Karena manusia setengah sialan dan Yaoyorozu itu berpasangan?"

[Y/N] mengangguk, menyadari kepalanya terasa sedikit berat dan hawa dingin yang sedari tadi menusuk mulai menghilang, gadis itu mendongak.

Mendapati Bakugou yang duduk disampingya dengan tangan kiri yang mengelus kepala [Y/N] pelan, mata melirik ke bahu sendiri. Terlihat jaket abu-abu yang terlihat dikenakan Bakugou saat awal festival tadi.

[Y/N] tersenyum tipis, "Terima Kasih."

Bakugou masih membuang pandangannya, namun kepalanya mengangguk. "Sudah tenang?"

"Lumayan."

Bakugou tersenyum tipis, yang mana mebuat [Y/N] kaget setengah mati. "Kenapa tersenyum?"

Bakugou menggeleng, "Biasanya anjing peliharaanku jika sedang marah juga harus dipeluk dan dielus dulu baru bisa diam."

"Sialan. Kau menyamakanku dengan anjing?"

"Kau mau ku peluk?"

[Y/N] diam.

Hanya Shouto yang ia perbolehkan melakukan kontak fisik seperti menggandeng atau memeluk jika sewaktu-waktu memang dibutuhkan.

🐒🐒🐒🐒

Ada yang mau dipeluk bang katsu? /jeduk

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro