Suasananya menegang, kondisinya begitu membara.

Kedua kubu sudah saling berdiri berhadapan, para pemimpinnya mengeluarkan tatapan tajam bagai elang yang siap memangsa.

"Jangan nangis ya."

"Heh, siapa takut?"

"SERANGGGGGG!"

Inilah dia perang sarung terbaik versi anak jejeka.

Terbagi menjadi 2 tim, yaitu tim Yuuji dan Megumi.

Tim Yuuji sendiri di sponsori oleh sarung bermerk pecel lele.

Dengan anggota timnya yang terdiri dari 3 orang yaitu Choso, Todo dan Inumaki.

Tim Megumi sendiri disponsori oleh merk sarung doa ibu.

Anggota timnya sama terdiri dari 3 orang yaitu Kamo, Yuuta dan Mechamaru.

Cuman karena baginda ratu binti kanjeng ibu negara si Miwa datang marahin si Mechamaru, jadilah Mechamaru menjadi orang pertama yang tereliminasi dari perang.

Posisinya pun digantikan oleh Sukuna.

Walau sukuna sendiri sebenarnya lebih suka merk sarung air mata buaya.

Tapi demi melengkapi kebutuhan tim megumi, apa sih yang enggak.

Disuruh make mukenah motif ular kobra sama si Megumi pun, Sukuna bakal fine-fine aja.

Dan inilah dia para pejantan kita memulai perang yang begitu sengit dan panas bagaikan melihat dirinya bersama orang lain.

BLETAK BLETAK

Choso tumbang

BUGH BUGH

Kamo kabur

WUSH WUSH

Todo di ryoiki tenkai

HIAT HIAT

Inumaki masang bendera putih

Wadidaw genjreng, simsalabim tinggal Yuuji yang bertahan.

"Akan ku balas kan dendam kalian."

Sok keren dulu ala-ala film barat.

Aslinya cuman modal angin sepoi-sepoi yang ngibas rambut.

Nah si Yuuta ama Sukuna pas mau maju entah kenapa tiba-tiba terhempas.

BLETAAAAK.

Kaget dong si Yuuji ama Megumi.

Mana tuh Yuuta dan Sukuna kelempar lumayan jauh dari mata.

Noleh lah mereka.

Oalah pelaku utama muncul depan mereka gaes.

UHUK OHOK

Yuuji dan Megumi tumbang.

"Sini yang mau lebaran disurga lawan bapak!"

Gojo senyum dengan bangganya.

Pantes pada surrender.

Ternyata weaponnya gojo make karpet masjid.

Sekali kena, lu silahturahmi ama malaikat.

Ga cukup alias males ngetik, kita lanjut part 3.