05.

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Batu, gunting, kertas!"

"AHHHHH!" teriak Shouyo begitu melihat hasilnya, "padahal aku ingin setim sama [name]!"

"Sayang sekali, Pendek, tapi [name] setim sama aku," ejek Tsukishima Kei sambil menjulurkan lidahnya ke Hinata.

Kesal. Hinata balas balik juluran lidahnya, "gak apa-apa. Timku yang bakalan menang, iyakan, Yamaguchi?"

"U-uh, iya! Kita akan menang."

Tsukishima tersenyum remeh. Anak itu lalu menghampiri [name] dan berbisik.

"[Name], nanti kamu lempar bolanya yang kuat ke arah Hinata itu, ya," ujarnya, berbisik di telinga [name].

"Yang kuat?" ulangi [name], "nanti Hinata kesakitan..."

"Ck, gak apa-apa. Emang seperti itu permainannya,"

"Um, baiklah."

Tsukishima, [name], Hinata dan Yamaguchi pun bersiap di posisinya masing-masing. Starter dimulai dari tim Tsukishima yang memenangkan suit.

Awalnya mereka bermain santai, seperti saling mengoper pelan satu sama lain. Namun saat permainan berpusat pada Hinata dan Tsukishima yang saling melepar bola, mereka mulai saling tak mau kalah.

"[Name], mundur di belakang aku. Nanti kamu kena lemparan bola dari Hinata," ujar Tsukishima masih sambil melempar balik ke arah Hinata.

"Kamu gak bisa ngumpetin pemain kamu begitu, dong, Tsukishima!" protes Hinata, melempar balik bola dengan kekuatan penuh.

"Bisa dong. Karna aku aja udah cukup buat ngalahin kamu, tuh?"

"Belagu! Yamaguchi, kamu beliin aku minum aja, biar aku yang ngalahin Saltyshima sendirian!"

Yamaguchi kikuk, "e-eh? B-baiklah."

[Name] memerhatikan itu, lalu bebicara pada Tsukishima di depannya, "Kei kamu juga haus? Aku akan beliin kamu minum juga, ya."

Tsukishima sontak menahan, "ah, tidak---hei [name]!"

Tapi gagal, karena [name] keburu lari untuk mengejar Yamaguchi ke sana.

Bug!

"Ahahahaha! Kena kan kamu, Saltyshima! Yeay aku menang! [Name], lihat kan? Lebih baik kalo kamu setim sama aku tadi--loh [name] mana?"

Tsukishima mendengus. Dia tak mendengarkan kicauan Hinata, dan langsung menyusul ke arah [name] pergi.

"Oi Tsukishima mau kemana?"

Tentu saja Tsukishima khawatir. Yamaguchi dan [name] itu sebelas-duabelas polosnya. Kalo mereka dirayu orang tak dikenal, ya kena dua-duanya.

Tsukishima bercelinguk, seingatnya ada satu vending machine di dekat sini jika memang kedua orang itu mau membeli minum seperti apa tujuannya tadi.

Dan benar saja. Kedua anak itu ada di depan vending machine, sepertinya sedang bingung mau memilih apa.

Baru saja Tsukishima ingin memanggil, namun suaranya telah diwakilkan orang lain.

"[Name]!"

Tsukishima lihat [name] itu menoleh, kemudian tersenyum sumringah.

"Tobio!"

Manik Tsukishima melebar kala melihat [name] yang langsung berlari memeluk seorang anak laki-laki berambut hitam tersebut.

.

.

.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro