13. (一)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Lima pasang kaki melangkah di pinggir jalan raya. Dua pasang yang terlihat ramping dengan kaus kaki sebatas betis, berposisi di depan tiga pasang kaki lain yang tertutupi celana.

"Jadi, gimana hari pertama kelas 1 SMP-mu?"

Kelima anak yang akan menginjak remaja itu terus berjalan beriringan. Sembari itu mereka berbincang.

"Kamu udah dapet teman belum, [name]?"

Salah satu dari dua gadis di sana melukis senyum. Berikutnya ia menjawab, "beruntungnya aku bertemu teman yang baik, loh, Yacchan."

[Full name] gadis kecil yang sedang jadi pusat obrolan terlihat sedang sangat riang. Selain anak itu memang karakternya periang sejak kecil, [name] hari ini senang karna sudah berhasil merasakan hari pertamanya menjadi anak SMP.

Terlebih, gadis kecil itu kali ini bisa mendaftar di satu sekolah yang sama dengan teman-temannya. Hitoka Yachi, Yamaguchi Tadashi, Hinata Shouyo, dan Tsukishima Kei.

[Name] terlihat sangat senang karna ia bisa merasakan pulang bersama bersama teman-temannya seperti ini.

"[Name], kamu jangan ketipu sama mereka. Kadang mereka terlihat baik tapi sebenarnya jahat," celetuk Hinata Shouyo. Anak lelaki yang sedang menempelkan kedua tangannya di belakang kepala.

Tak setuju dengan ucapan temannya itu, [name] lantas menyanggahnya, "Jangan begitu, Shouyo. Mereka pasti akan baik kalo kita juga berlaku baik."

"--Itu artinya, apa yang kamu katakan dan alami itu, dikarnakan etikamu yang gak baik juga, Cebol," Tsukishima Kei tiba-tiba menyambung perkataan [name]. Seraya itu ia melukiskan seringai ejekan dan memandang Hinata yang berjalan di sampingnya.

Kini Hinata yang melayangkan protesan, "Hah? Apa salahku coba? Bahkan sudah berlaku baik pun, tetap saja kenapa aku bisa kenal denganmu yang seperti ini."

Mendengus remeh, Tsukishima hanya mengendikan bahu sambil memutar bola mata tak peduli kala mendengarnya.

"Kei ... Kamu juga gak boleh begitu," tegur [name]. Lalu melanjutkan, "kamu gak boleh sampai mengatai fisik Hinata seperti itu."

Hal ini, membuat Hinata yang seperti sedang dibela, balas menertawakan Tsukishima. Dan yang ditertawakan hanya bisa mendengus, dalam hati menaruh dendam lain pada Hinata.

"Kalian itu gak boleh berantem terus tau," ujar [name], sempat menoleh pada kedua teman yang dimaksud di belakang, sebelum kemudian kembali menatap jalan di depan, "dari dulu kalian sering banget berantem."

Hitoka Yachi dan Yamaguchi Tadashi yang mendengar kedua teman lainnya sedang diceramahi hanya bisa saling tersenyum.

"[Name], pertengkaran dalam pertemanan itu wajar sebenarnya. Apalagi kami ini laki-laki," ucap Yamaguchi mengikuti topik. Hinata yang mendengar itu sontak jadi mengangguk-angguk menyetujui. Sementara Tsukishima, tampak tak peduli sambil menatapi jalanan.

[Name] membuang napas. Dalam hati ia menyetujui juga ucapan Yamaguchi. Namun perasaan tak ingin melihat pertemanan ini rusak suatu saat nanti, membuat gadis kecil tersebut tetap mengingatkan, "Asalkan kalian jangan bertengkar sampai pertemanan kita hancur saja nanti ..."

Hinata yang menangkap [name] tampak khawatir lantas membalas, "T-tentu aja gak akan! Aku dan Tsukishima paling hanya bertengkar kecil saja," katanya. Padahal beberapa menit sebelumnya hatinya mengaku sangat sebal sekali pada Tsukishima dan tak mau berdamai sampai kapan pun.

Hanya karena ucapan [name] yang tampak sedih, Hinata itu sampai rela mematahkan sendiri perkataannya.

"Haha, benar, [name]. Kenyataannya, Tsukishima dan Hinata memang selalu bertengkar sejak dulu, tapi mereka tetap mau main bersama, kan?" Tambah Hitoka. Tidak lain dan tidak bukan bermaksud agar [name] tak mengkhawatirkan hal ini. Namun entah kenapa, perkataannya itu malah membuat Tsukishima dan Hinata saling melirik jijik satu sama lain.

***

"Aduh, maaf agak lama, Kei."

[Full name] datang memasuki pandangan Tsukishima dengan berlari. Entahlah, namun mungkin karna baru kali ini anak laki-laki itu mendapati [name] memakai seragam yang sangat serasi bersanding dengannya, Tsukishima jadi suka dengan pemandangan itu.

"Dasar, SD dan SMP kamu gak banyak berubah, ya," ujar Tsukishima. Mengulas senyum kecil sambil menatapi [name] yang sedang terengah.

Gemas dengan hal itu, Tsukishima pun menggerakan tangannya untuk mengacak-acak helai sang gadis kecil.

Tapi tidak seperti dulu, [name] sekarang agak tak terima apabila Tsukishima seenaknya berlaku seperti itu, "Rambut aku acak-acakan lagi, Kei!" Protesnya.

Membuat sang pelaku sebenarnya merasa semakin gemas. Namun sekarang, Tsukishima juga mulai bisa mengendalikan hal itu.

Terutama, telah lihai juga menyembunyikan wajahnya saat memanas.

"Rambut kamu udah acak-acakan dibawa lari tadi kali," ucap Tsukishima. Walaupun begitu anak lelaki tersebut tetap berusaha merapikan kembali helaian sang gadis sedikit.

"Ayo berangkat, nanti beneran telat," ajak Tsukishima. Alibi juga agar bisa menyembunyikan guratan merah di pipinya dengan melangkah lebih dulu.

[Name] di belakangnya sontak langsung mengekor. Seraya itu ia membenahi rambut.

"Ah iya, Kei. Kamu ikut ekskul apa?" Tanya [name] tiba-tiba begitu selesai dengan urusannya. Ia kini menatap depan sambil berjalan di sisi Tsukishima.

"Aku? Aku disarankan kakakku untuk ambil Voli, jadi aku ikut ekskul itu," jawab Tsukishima.

[Name] mendengarnya jadi mendesah, "Kamu tuh, udah tinggi, trus ikut ekskul olahraga terus. Gimana gak mau tambah tinggi?"

Terkekeh, Tsukishima membalas sambil menyunggingkan senyum miring, "Iri denganku?"

"Iri banget sama tinggimu!"

Tawa kecil terdengar mengalun dari Tsukishima. Gak lama, karna anak itu langsung berucap lagi, "Kalo gitu, ikut ekskul olahraga aja. Kamu belum setor kertas ekskul, kan?"

Menggembungkan pipi sejenak, [name] membalas, "Gak mau. Aku gak bisa olahraga."

"Kalo gitu gimana kamu mau tinggi, coba?"

"Ih, Kei, aku kan bisa tinggi dengan minum susu."

"Trus? Kok aku gak liat banyak efeknya, ya?"

Wajah [name] mengerut sebal. Dan hal ini berhasil ditangkap oleh Tsukishima. Membuat anak itu jadi terkekeh kecil sambil terus melayangkan ledekan.

Entahlah, tepatnya dimulai sejak kapan Tsukishima Kei ini bisa jadi sangat menyukai respon [full name] kala diledek seperti ini.

.

.

.

Heii, ada yang nunggu buku ini? Hshshs maaf ya ngebutuhin waktu lama banget :')

BTW, wattpad tuh sekarang gak bisa muter mulmed sambil scroll ya?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro