winter night

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Winter Night | Gojo Satoru

∾⋆∘⋅⋅∘⋆∾

▄ █ ▄ █ ▄ ▄ █ ▄ █ ▄ █

1:01 ───●─────────── 3:04

ɴᴏᴡ ᴘʟᴀʏɪɴɢ: [Mistletoe - Justin Bieber]

↻ ʀᴇᴘʟᴀʏ   ⇉ sᴋɪᴘ     ♡  ʟɪᴋᴇ

Warn! : Alternative Universe, fluff, romance, a lil a bit cringe, maybe OOC.

∾⋆∘⋅⋅∘⋆∾

Apa yang biasa di lakukan di musim dingin? Kamu sendiri bahkan tidak mengerti.

Dirimu hanya menyeduh coklat panas dan duduk di sofa sambil menonton serial musim dingin tahunan, apalagi kalau bukan Home Alone. Dengan selimut tebal dan juga heather yang menyala, sudah cukup untuk menghangatkan tubuhmu. Jangan lupakan coklat panas yang mengepul itu.

Seketika ponselmu berbunyi membuarkan fokusmu pada film di televisi. Tanganmu meraih ponsel yang berada di meja dekat sofa. Kemudian memilih opsi warna hijau.

"halo?"

"halo. Aku dalam perjalanan pulang. Kau sedang apa?"

"hm? Sudah pulang? Ya tidak apa si. Aku hanya menonton Kevin,"

"ingin ku bawakan sesuatu? Kue jahe misalnya?"

"hm? Tidak usah. Kue jahe di rumah masih banyak,"

"yakin? Baiklah. Aku matikan,"

"oke. Hati hati, saljunya lebat,"

Telepon di putus. Kamu menghela napas pelan, lalu tersenyum samar. Orang yang di tunggu dalam perjalanan pulang, kamu kira ia akan datang terlambat malam ini. Tapi ternyata lebih cepat dari dugaan.

Dengan selimut yang mengitari tubuhmu, kamu berjalan menuju dapur untuk membuatkan coklat panas dan kue jahe untuknya nanti.

Tanpa kamu sadari, tiba tiba saja ada lengan yang mengitari pinggangmu dan tenguk belakangmu dingin karena menyentuh pipi seseorang.

Kamu memutarkan badan, dan disana ada orang yang kamu tunggu sedari tadi. Gojo Satoru dengan baju kerjanya baru saja pulang. Kamu dengan senang hati membalas pelukannya.

"tadaima," ucapnya.

Kamu tersenyum, "okaeri. Bersih bersih dulu, kalau tidak kau bisa sakit."

"nanti saja. Aku masih ingin begini," jawabnya masih dengan posisi memelukmu erat.

"tumben sekali, ada apa?" tanyamu bertanya. Karena tak biasanya Gojo bermanja seperti ini kecuali jika ada maunya.

"muridku menyebalkan," jawabnya.

"he?? Tumben sekali. Biasanya kamu membanggakan murid muridmu," ucapmu, "kenapa memang mereka?" lanjutmu. Kamu memutar posisi menjadi membelakangi Gojo, dan melanjutkan membuat coklat panas yang sempat tertunda tadi.

"Yuuji tidak ingin mendengarkanku, padahal aku gurunya? Astaga," ucapnya mulai bercerita, "lalu dengan Megumi yang selalu saja cuek padaku. Rasanya menyakitkan," lanjutnya di lebih lebihkan. Kamu tahu itu.

Kamu terkekeh pelan, "kalau Fushiguro bukannya sudah biasa cuek padamu? Lagi pula itu memang sifatnya," ucapmu.

"hmm. Kalau Itadori aku tidak mengerti kenapa. Biasanya ia menurut padamu walau sering komplain," lanjutmu, "kalau tentang Nobara bagaimana?" tanyamu sembari memberikan coklat panas kepada Gojo.

Kalian berjalan menuju ruang santai sambil menyesap coklat panas.

"Kugisaki? Sepertinya dia yang menghasut Yuuji menjadi seperti ini," ucapnya. Kamu terkekeh dan memukul lengannya pelan, "hush, murid kamu itu."

Gojo hanya menyeruput coklat panasnya dan tentu saja masih memelukmu, kamu hanya fokus menonton televisi yang sekarang menampilkan adegan sang penculik terjebak lem. Padahal kamu sudah menontin film itu berkali kali, tapi tetap saja tidak membosankan.

"Hey,"

"hm?"

"kalau aku bilang 3 muridku kesini malam ini, bagaimana?"

untung saja kamu sedang tidak meminum apa apa, jadi tidak ada adegan sembur sembur ketika kaget.

"sATORU?! KENAPA TIDAK BILANG DARI TADI?!"

"aku? Lupa?"

"pergi sana! Ganti baju! Aku mau merapikan dulu! Sana!!" ucapmu sambil mendorong Gojo untuk menuju kamar.

"aku bohong," gerakanmu tiba tiba terhenti karena ucapannya. Sedetik kemudian kamu memukul Gojo kesal, walaupun tidak ada efek apapun di Gojo.

"Gataulah, pergi sana!" ucapmu meninggalkan Gojo menuju ruang televisi.

Pria dengan tinggi 190 cm itu terkekeh melihatmu yang merajuk dengan lucu. Ia menuju kamar dan mengganti pakaiannya dan kembali menyusulmu di depan televisi.

"hey, aku bercanda," ucapnya.

Kamu hanya terdiam, tidak membalas perkataannya. Tiba tiba saja tubuhmu di angkat menuju pangkuannya, mau berontakpun percuma jika Gojo memiliki kekuatan yang lebih kuat darimu.

Tubuh kecilmu sekarang berada di pangkuan Gojo. Ia memeluknya dengan erat, kamu hanya membiarkannya. Masih kesal dengan keisengannya.

"mau memaafkanku tidak?" tidak ada jawaban. Gojo gemas dan malah menciumi pipimu.

Kamu terkejut dengan tindakannya langsung menjauhkan diri dari Gojo. Tak bohong jika kamu malu dengan tindakannya yang suka tiba tiba itu. Buktinya, pipimu memerah.

"udah gila," gumammu.

"kok dikatain gila?!"

"Emang! Siapa suruh asal gitu! Kaget!"

"tapi suka kan?" pipimu makin merah.

"meresahkan. Pegi aja sono," kamu hendak meninggalkan Gojo di ruang santai, tapi tanganmu di tahan dan di tarik kembali ke pelukan Gojo.

"sudah ya. Gausah ngambek," ucapnya memelukmu. Rasanya nyaman, kamu membalas pelukannya.

Malam ini kamu dan Gojo menghabiskan malam dengan menonton film sambil menghangatkan diri di pelukan masing masing.

∾⋆∘⋅⋅∘⋆∾

aku menulis ini di depan televisi sendirian sambil selimutan dan juga makan es krim😀👍.

udah si itu aja.

mau request ga si? apa kek gitu, biar aku ada bahan ngetik.

hehehe tapi ga janji bakal cepet update. /nengok utang lain.

Sugarhmhm.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro