❀ 08 ❀

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Day 8

Setiap hari, aktivitas kencan kami membutuhkan persetujuan hendak kemana atau melakukan apa, tetapi hari ini Beomgyu mengide untuk pergi ke taman bermain tanpa meminta izin ke pihak manajer.

Aku sudah mencoba menolak, tetapi ketika mengingat kondisi Beomgyu kemarin malam, aku hanya mengiyakan. Khawatir ia masih berada di kondisi yang sensitif.

Beomgyu membawaku ke taman bermain yang cukup jauh dari pusat kota. Kami mencoba berbagai macam wahana guna melepas stres.

Yang mengherankan dan berbeda dari hari-hari sebelumnya, hari ini kemanapun aku pergi Beomgyu menggenggam erat tanganku. Seolah-olah takut aku akan menghilang di kerumunan selayaknya bocah cilik.

Di tengah jalan, aku menghitung hari. Hari ini sudah hari ke delapan. Dua hari menuju usainya rangkaian acara indah ini.

Dadaku mendadak terasa sesak. Aku menghentikan langkah, mencoba melepaskan tanganku dari genggaman Beomgyu.

Kegiatan yang kami lakukan selama berhari-hari ini hanyalah kebahagiaan musim semi yang semu. Harusnya aku tidak terlalu terbawa perasaan dan hanya menikmati dengan bersenang-senang saja.

"Kay, ada apa?"

Aku tak berani menatap matanya.

Dia melangkah mendekat, meraihku ke pelukannya. Aku terkejut.

"Aku tidak tahu apa yang sedang kau pikirkan. Tapi aku siap mendengarkannya jika nanti kau ingin bercerita."

Aku tidak bisa mengatakannya...

Kalau Choi Beomgyu hanya menjalankan kencan ini sebagai bagian dari profesionalitas pekerjaannya, seharusnya aku tahu batasan.

Choi Beomgyu tersenyum manis padaku, senyum yang meluluhkan namun juga senyum yang membuka luka.

Seharusnya tidak berjalan seperti ini...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro