nasihat

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Dengar," Karasuma-sensei berkata tanpa mengalihkan pandangannya. Mobil yang melaju terasa sepi, padahal ada dua orang dan satu makhluk yang belum diidentifikasi animalia-nya yang mengisi.

[Y/N] menunduk, sudah tau apa yang akan guru tampan itu bicarakan.

"Aku bukannya tidak peduli dengan perasaanmu. Tapi kita disini untuk sebuah misi. Aku tahu, aku pernah merasakan bagaimana cemburu karena kekasihku ketahuan-"

"Karma bukan kekasihku."

Karasuma-sensei menghela nafas, "Apapun itu. Yang penting jangan hilangkan logika-mu. Cinta itu buta, sekaligus bodoh. Bisa menguatkan, sekaligus menjatuhkan."

[Y/N] membuang pandangannya ke arah jendela, "Aku tahu."

"Lalu kenapa?"

"Entah."

Karasuma-sensei menghela nafas, "Begitu-begitu kepala sekolah menyayangimu. Dia mendengar kabar ini semua, entah dari siapa. Dia menginginkan putri satu-satunya yang ia miliki bahagia. Kau tidak akan mengerti bagaimana perasaan seorang ayah ketika melihat putrinya tersakiti."

×

"Kenapa?"

"Sedang turnamen?" [Y/N] menelpon Tobio. "Aku ingin berbagi beban."

Tobio mendecih, "Aku tidak sudi mengangkat bebanmu."

[Y/N] tertawa ringan, "Kau sedang ada masalah dengan Shouyo?"

"Tidak."

Sebuah surel tiba-tiba sampai di ponsel [Y/N], saat di cek ternyata berasal dari kakaknya tercinta. Gakushuu menyuruh gadis itu untuk masuk ke kamarnya, entah untuk apa.

"Aku dipanggil Shuu," Kata [Y/N]

"Tidak jadi curhat?" Sahut Tobio, terdengar nafasnya yang berderu kencang. "Nanti saja." Jawab [Y/N].

"Jangan lupa menang." [Y/N] melanjutkan.

Di seberang sana, Tobio tersenyum tipis. Malahan ditambah sedikit kekehan. Sugawara yang memiliki jiwa ibu-ibu mulai mendekati Daichi, membisikkan sesuatu yang pastinya merepotkan bagi Tobio.

"Oke," jawab Tobio singkat. "Jangan murung terus, meskipun kau terlihat lebih cantik saat jutek. Aku tidak terlalu suka."

"APA-APAAN?!" Sugawara dengan ekspresi yang tidak bisa di definisikan mulai berteriak, "KAGEYAMA PUNYA PACAR!"

Hinata ikut-ikutan, "Kageyama-kun curang!"

"Hanya nenek-nenek atau gay yang kuat dan sabar menghadapi sifatmu." Tsukishima menahan tawa.

Tobio mengerang kesal, sampai suara tawa yang ringan kembali meredam amarahnya. "Kau seharusnya bersyukur dikelilingi orang seperti mereka, Tobio."

Kageyama menghela nafas kasar, "Aku bersyukur."

Tanaka dan Nishinoya yang baru selesai latihan service-receive langsung menghampiri Kageyama, "KAU PUNYA PACAR!?"

Kageyama berkedip, "Aku menyukainya."

"Sampai nanti." Sahut [Y/N] saat posisinya sudah di kamar Gakushuu.

"Tuh, dia menyukaimu." Kata Gakushuu sambil membuant muka.

[Y/N] mengangkat kedua alisnya, "Lalu?"

Gakushuu menghela nafas, "Bukan apa-apa."

"Lalu? Ada apa?"

"Aku punya firasat kau akan dipindahkan lagi."

"Ke mana?"

"Entah, yang pasti lebih jauh dari Inggris."

[Y/N] menghela nafas, "Siapa yang memberitahu ayah?"

"Perihal kau dan Akabane?"

"Iya."

Gakushuu mengangkat satu alisnya, "Yang pasti bukan aku."

"Yakin?" [Y/N] menatap Gakushuu dalam-dalam.

"Meskipun aku sering cemburu. Iya. Tapi aku tidak pernah berniat memisahkanmu dengan setan merah itu. Aku punya cara sendiri."

[Y/N] tersenyum lebar, "Jadi kau mengakui cemburu?"

"Iya. Kau menyukai laki-laki yang gentle, 'kan?" Kata Gakushuu, sok iyeh. Padahal pipis saja masih belum lurus. Oke.

Ponsel [Y/N] lagi-lagi berdering, "Dari siapa?" Tanya Gakushuu penasaran.

[Y/N] mengangkat bahu, "Nomor asing."

[Y/N] menempelkan layar ponselnya ke telinga, "Halo?"

Beberapa detik, tidak ada balasan dari seberang.

"Ini siapa anjir?" Kata [Y/N] agak kesal.

"Tuh, kebiasaan ngomong kasar-mu kembali lagi."

Jempol [Y/N] sudah setengah jalan menuju tombol endcall pada layar ponselnya. "Jangan dimatikan dulu."

"Maumu apa?" Kata [Y/N] kesal.

Terdengar helaan nafas di seberang sana, "Kau mungkin bosan mendengar permintaan maafku."

"Memang."

"Oke. Kalau begitu ayo date."

"Hah!?"

"Aku di depan pintu."

[Y/N] berlari menuju pintu utama, saat dibuka, ternyata benar. Seorang laki-laki sebayanya tengah menunggu, menggunakan kemeja merah serta jeans dongker.

Karma tersenyum, "Belum siap-siap?"

"Tidak mau."

"Harus mau."

"Tidak."

"Mau."

"Ti-"

Tatapan Karma menajam sesaat sebelum [Y/N] menyelesaikan perkataannya. "Mau."

[Y/N] mengerjap, "Memangnya mau kemana sih? Kalau ke taman, mall, cafe, atau tempat orang berpacaran yang sangat mainstream aku malas."

"Kita ke hutan." Karma memasang senyum miring. [Y/N] mengerutkan dahi, "Mau apa!?"

Karma mendecak, "Bukan yang tidak-tidak pokoknya. Ikut saja apa susahnya?"

[Y/N] menimang-nimang sekejap, "Tapi jangan lama, ya?"

Karma mengangkat alisnya, "Kenapa memang?"

"Sudah mau subuh." [Y/N] membukakan pintu agak lebar, "Mau tunggu diluar atau di halaman?"

"Apa bedanya?" Karma mendengus.

[Y/N] terkekeh, "Masuk."

Karma akhirnya masuk dan menunggu di ruang tamu, sementara [Y/N] mengganti pakaian dan bersiap-siap.

Karma's PoV

Aku bersyukur menjalin hubungan dengan gadis ini. Sangat bersyukur.

Kenapa? [Y/N] itu sebenarnya polos, meskipun sering cemburuan. Nyatanya pikiran gadis ini sangat mudah teralihkan, bahkan cenderung labil.

Bukannya berniat menipu atau apa, tapi cara tercepat menghapus suatu kenangan buruk adalah dengan membuat kenangan lain yang indah, bukan?

Samar-samar terdengar suara pintu ditutup, aku menengok. Mendapati Karasuma-sensei yang berjalan kearahku dengan raut kecewa terpatri di wajahnya.

"Sensei?"

"Apa yang kau lakukan disini?" Karasuma-sensei mengerutkan dahinya.

Aku menggeleng, "Bukan apa-apa."

Karasuma-sensei menghembuskan nafas berat, "Karma, apapun yang terjadi, jangan main-main dengan Asano-san. Mengerti?"

"[F/N]?"

Karasuma-sensei mengangguk. "Aku duluan."

Memangnya ada apa?

Seroang laki-laki seumuranku terlihat baru saja turun dari tangga, "Mau apa kau kemari?"

Senyum miring terukir di wajahku, "Mau merebut adikmu. Kenapa memangnya?"

Gakushuu mengangkat alis, "Coba saja kalau bisa."

[Y/N] Keluar ketika aku dan Gakushuu masih saling menatap, gadis itu mengerutkan dahi tidak suka.

"Tuhkan kalian aku tinggal sebentar udah mau homoan!"

Lalu gadis itu berjalan cepat kearahku dan meraih lenganku, "Ayo."

=================================

HAE!

first of all aku minta maaf karena jarang apdet hehe padahal di depan tulisannya update setiap akhir pekan/jeduk minal aidzin juga bagi yang merayakan ya xD

Omong-omong aku mau nge-revisi ff ini nih, kenapa? Yaaa karena gak jelas aja, di tengah2 kerasa gaje dan karma nya ooc hiks

Plus aku agak kesulitan nambahin satu karakter yang disini perannya penting, jadi setelah direvisi si kampret Yuuki gaakan ada, aku pake karakter pribumi aja okuda manami xD lebih gampang dinistain 😂

Menurut kamu gimana?

See ya!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro