enemy [Shirabu Kenjiro]

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Special part!☺😋

***

Half olympians mereka menyebutnya. Seseorang yang dilahirkan dengan darah campuran dewa ataupun dewi. Berbeda dengan manusia biasa, half olympians memiliki paras yang sangat indah dan memilki kemampuan yang manusia biasa tidak miliki. Seperti, jika kau anak dari Dewa Hades kau dapat mengeluarkan api dari tanganmu, atau kau anak dari Dewa Poisedon kau dapat mengendalikan air. Para half olympians memilki tempat untuk melatih kemampuan mereka sendiri. Tentu mereka keturunan Dewa maupun Dewi yang hidup kekal, mereka juga memiliki hidup panjang.

Akademi Θαλία namanya. Akademi yang beberapa tahun belakangan [name] tinggali. Sebagai anak dari Dewi Athena, [name] sudah pasti memiliki sikap bijaksana dan otak yang cukup pintar dan juga terampil akan apapun. Di Akademi [name] termasuk murid yang sangat berprestasi, dengan kemampuan otak yang tidak diragukan.

"Shirabu, beraninya kau!!!!" seperti pagi biasa, koridor selatan selalu di penuhi dengan teriakan geram dari putri Athena, [name].

Seluruh penghuni Akadami sangat mengerti perselisihan antara [name], putri tunggal dari Dewi Athena dan Shirabu Kenjiroo putra dari Dewa perang yang sadis, Ares. Seperti Athena dan Ares yang selalu berselisih, [name] dan Shirabu juga memiliki perselisihan yang entah berawal dari apa.

"memang kau siapa harus kutakutkan? Ayahku?" ejek Shirabu kepada [name]. Mengepal tangan kuat, [name] menghampiri Shirabu yang seenaknya mengusilinya pagi ini.

"Hahaha, bahkan Ayahmu selalu kalah dari Ibuku," ucap [name] dengan nada mengejek, "kembalikan gelangku!" lanjutnya.

"kau...!" geram Shirabu, ia tidak langsung mengembalikan gelang milik [name] tapi malah memanggil kakak tingkatnya yang kebetulan lewat koridor selatan. Tendou Satori, nama kakak tingkatnya, anak dari dewa api, Hades.

"Heyo!! Ada apa Kenjiroo?" tanya Tendou heran

"pinjam apimu, bakar gelang ini," ucap Shirabu sembari menyerahkan gelang milik [name] ke Tendou.

[name] yang sedari tadi menahan amarahnya, murka saat mendengar perkataan Shirabu tadi, sepasang anting yang diberi Ibunya sebagai perlindungan berubah menjadi sepasang Hand-gun dan mengarahkan kearah Shirabu.

Shirabu terkejut dengan tindakan [name]. Tidak lama, setelahnya ia mengucapkan mantra yang membuat kalung yang tergantung dileher miliknya menjadi pedang. Tendou yang tidak ingin ikut campur segera pergi dari sana, mencari tempat aman.

Dilihat dari tatapan [name] yang sangat murka, ia sudah tidak peduli dengan nyawa seseorang sekarang. Terlanjur benci dengan anak dewa Ares didepannya. Berbeda dengan Shirabu yang menyeringai, seakan menantang [name].

Murid lain yang berada di koridor panik, karena baru kali ini mereka melihat [name] semurka ini. Suasana mencekam terasa disini. Mereka berdua sekarang menjadi pusat perhatian.

"kenapa? Kau murka hanya karena gelang jelek ini?" ucap Shirabu mengejek.

"jaga ucapanmu, Brengsek!" teriak [name] murka. Memang benar itu hanya gelang biasa bagi orang lain, tapi tidak bagi [name].  Itu adalah satu satu peninggalan dari sang Ayah sebelum Ayahnya pergi selama lamanya.

"kenapa dengan ucapanku? Benarkan? Ini hanya gelang yang jelek," sekali lagi, Shirabu menyulutkan api amarah [name].

"jika kau tidak tahu apa apa, tidak usah ikut campur urusan orang lain, bedebah!" umpat [name] dan memilih mengubah kembali hand-gunnya, dan meninggalkan keramaian.

"ku dengar gelang milik [name] itu peninggalan satu satu dari sang Ayah untuk [name]" bisik seorang murid yang terdengar oleh Shirabu.

Celaka. batin Shirabu mengutuk diri sendiri.

Ia mengubah kembali pedangnya dan mememilih pergi dari keramaian menuju kamarnya. Terdapat perasaan bersalah dalam hatinya.

Sepertinya aku sudah keterlaluan, pikirnya.

***

[name] memilih untuk tidak menghadiri kelas apapun hari ini. Ia memilih mendekam di kamarnya dan berpura pura sakit supaya para profesor tidak mencurigainya.

Asrama dalam Akademi ini dibagi menjadi beberapa bagian, [name] mendapat Asrama bagian timur laut dan kamarnya terletak paling ujung. Letak strategis menurutnya. Dikamarnya, penuh dengan senjata perang juga buku buku bacaan.

Dilain tempat, Shirabu sekarang sedang bimbang. Sama hal dengan [name], Shirabu memilih bolos kelas kali ini. Tidak peduli apa kata profesor nanti ia hanya ingin berpikir jernih saat ini.

"makanya, sudah kukatakan kau jangan sembarangan dengannya," temannya Chikara Ennoshita, anak dari dewa  matahari, Helios.

"berisik."

"sudahlah, percuma berbicara dengan anak Ares. Sama sama keras kepala. Aku pergi dulu," ucapnnya lagi meninggal Shirabu sendiri.

Shirabu sedari tadi memandang gelang milik [name]. Sebetulnya gelang itu sejelek yang dibayangkan, justru desain yang sederhana juga warna yang tidak mencolok dengan sebuah anak panah sebagai liontin gelang itu menambah kesan indah.

Haruskah Ku kembalikan, atau Ku beri ke Ibunya? Monolongnya bimbang.

Tidak, Kenjiroo tidak. Kau akan mati jika memberi gelang ini ke Dewi Athena. Pikirnya sembari menggeleng kepalanya.

Lelah dengan pikirannya, ia menaruh gelang itu di laci meja samping kasurnya dan memilih istirahat ke alam mimpi.

Waktu berlalu sangat cepat, sekarang sudah waktunya makan malam. Semua penghuni Akademi diwajibkan makan malam bersama di Aula besar yang berada di sayap kanan gedung Akademi. Meja makan di bagi dengan tingkat mereka masing masing. Sialnya [name] dengan Shirabu satu tingkat.

Meja makan milik tingkat 5 memiliki atmosfir sangat berat. Dikarenakan oleh keturunanan Athena dan Ares yang menatap satu sama lain dengan tatapan membunuh. Tidak ada yang berani memisahkan mereka kecuali ketua tingkat 5, Akaashi Keiji putra dari dewi Aphrodite.

"kalian berdua, berhenti saling tatap dan makan yang benar," tegur Akaashi dengan tampang datarnya yang sangat dipuja puja oleh seantero Akademi.

"..." ucapan Akaashi di hiraukan, [name] dan Shirabu yang memang posisi mereka berdepanan tidak menghentikan tatapan mereka, seakan akan tatapan itu berkata, "akan kubunuh kau!"

"berhenti." putra Aphrodite itu geram dan turun tangan memisahkan dengan cara mengancam mereka dengan pisau daging yang ia pegang.

Atmosfir kembali tenang, murid tingkat 5 berterimakasih dalam hati atas keberanian Akaashi memisahkan keduanya itu.

Tak berapa lama, headmaster Akademi menuju podium yang berada di depan, sepertinya hendak mengumumkan sesuatu.

"Malam semua. Berhubungan dengan hari peringatan besok, seperti tradisi yang kita laksanakan tiap tahun kami semua mengadakan latih tanding satu lawan satu yang akan di selenggarakan di arena gladiator yang berada di belakang Akademi. Hari pertama yang akan mengikuti latih tanding besok, yaitu tingkat 5," jelas sang Headmaster dari podium.

Peringatan peringatan hari penting seperti ini, biasa di meriahkan di Akademi sebagai latih tanding antar siswa. Tentu dengan keamanan yang ketat supaya tidak memakan korban. Setiap tingkat memiliki perwakilan dua murid saling tanding dan yang menang akan bertanding dengan murid tingkat lain.

"perwakilan dari tingkat 5 ada putri tunggal dari Dewi Athena, [name] yang akan bertanding dengan putra dari dewa Ares, Shirabu Kenjiroo. Di mohon persiapan besok pagi, kalian dibolehkan bubar," lanjut headmaster mengumumkan.

Alih alih bubar, para murid mengedarkan pandangannya ke arah [name] dan Shirabu yang saling menyeringai seakan membunuh satu sama lain.

"akhirnya aku akan melawanmu. Akan kubunuh kau besok, anak dewa Ares pengecut," ucap [name] meledek Shirabu.

"kita tunggu saja, kau akan bertekuk lutut kepadaku besok, Putri tunggal, Athena," jawab Shirabu menyeringai.

"tidak akan sudi." dengan itu, [name] meninggalkan aula dan menuju ke kamarnya untuk menyiapkan senjata senjatanya besok.

Seperginya [name], murid murid juga mulai meninggalkan aula dan menuju kamar masing masing. Shirabu serta beberapa roommatesnya masih berada di aula, terlalu malas ke kamar mereka.

"tidak menyangka, headmaster menyetujui saran kita," ucap  Terushima Yuuji, putra Dewa Apollo.

"Bayangkan, besok pasti pertandingannya paling epic dalam sejarah Akademi!! Akun akan rekam besok," ucap Tanaka Ryuunosuke sang Werewolf dengan heboh.

"kau benar, Ryuu! Shirabu, kau sebaiknya menyiapkab senjatamu sekarang. Pergi sana!" timpal Nishinoya Yuu yang juga sekaum dengan Tanaka, mengusir Shirabu pergi.

Shirabu memandang temannya malas, dan memilih meninggalkan teman temannya menuju kamar. Selama perjalanan kekamar, ia dihantui dengan pemikiran pengembalian gelang itu. Kenapa tidak besok besok saja si?! Batinnya protes.

Seharusnya ia tidak memprovokator [name] saat di meja makan tadi.

"Ah sial!!" umpatnya kesal.

***

Pagi hari cerah, Arena tanding sudah dipenuhi penonton padahal pertandingan itu akan di mulai pada pukul 9 pagi nanti. Banyak yang antusias menonton pertandingan kali ini. Penonton sibuk memilih tempat, supaya menonton dengan nyaman.

[name] masih berada dikamarnya. Masih bersiap dengan baju zirah dan senjata senjatanya. Tentu saja di bantu dengan roommatenya, Yachi Hitoka sang half-blood. Baju zirah hitam itu terlihat sangat pas di tubuh [name]. Ditambah dengan rambut hitam panjangnya menambah nilai keindahan itu. Yachi menatap kagum pada sahabatnya.

"wah, kau cocok sekali dengan baju zirah ini, [name]" ucap Yachi memuji [name].

"terimakasih, baju zirah ini pemberian dari Ibuku," balas [name].

"yasudah, ayo ke arena sebentar lagi akan dimulai pertandinganmu," Yachi memegang tangan [name] erat dan membawa dengan kekuatannya supaya tidak usah lelah berjalan.

Sesampai di Arena, [name] melihat Shirabu juga dengan baju zirah emas berpadu dengan warna merah melekat ditubuhnya, poni aestheticnya itu menghilang karena pelindung kepala yang dipakai.

Sebentar lagi, sebentar lagi lonceng tanda pertandingan dimulai. Para penonton juga mulai bersorak memeriahkan pertandingan kali ini.

Headmaster mengambil posisi untuk membunyikan lonceng, dan mulai memukul 3 kali tanda dimulainya pertandingan.

"akan kubunuh kau," ucap [name] sambil menyeringai sebelum menyerang Shirabu.

-bersambung-

HAIII AKU DOUBLE UPDATE

special untuk kalian readers kesayangankuu

Aku ngambil tema mitologi yunani karena aku suka bangettt sama mitologi.

Dan AKAASHI KETURUNAN APHRODITE VALID NO DEBAT YA😭😭😭👍.

see you in next stories!

Sugarhmhm.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro