panitia.

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

HAI HAI HAI.

***

Kampus [name] bulan ini mengadakan HUT kampus. Seharusnya [name] bahagia bahagia saja, toh HUT tahun kemarin yang ia pimpin berjalan lancar. Tapi, kali ini sepertinya akan lebih menyulitkan di banding tahun lalu.

20 hari sebelum acara, [name] selaku ketua acara mengadakan rapat kecil untuk membahas rangkaian acara. Ia menunggu anggota lain datang di ruang BEM.

Tak lama menunggu, para anggota telah berkumpul di ruangan tersebut. Dengan segera [name] memulai rapat.

"jadi, untuk rangkaian acara siapa yang bakal handle?" tanya [name]. Dilihatnya, yang lain langsung pura pura sibuk.

[name] menghela nafasnya, matanya menelisir ruangan dan anggota anggota yang disana. Hingga matanya bertemu pada surai abu abu yang sibuk makan lemper.

"oke gua tentuin aja," ucap [name], "Osamu, kamu yang handle ya. Nanti kalau ada yang bingung tanya saya," lanjutnya. Osamu yang asik makan lemper langsung keselek denfar ucapan [name].

"kok saya, Kak? Kenapa ga Kuroo aja?" ucap Osamu protes, sambil nunjuk Kuroo yang asik mainin rambutnya.

"dih gua udah masuk ke seksi perlengkapan. Lagian dari tadi makan lemper aja si," kata Kuroo tidak terima. Osamu cuma natap dia tajam.

"kamu ya, Osamu. Nanti saya bantu kok," ucap [name]. Dengan helaan berat Osamu mengangguk mengiyakan.

"segini dulu aja ya? Kalau ada masalah bisa di bahas di grup aja. Nanti biar Kita yang buat grupnya, ya Kit?" ucap [name].

Kita mengangguk mengiyakan, "tolong tulis nomor whatsapp kalian semua. Supaya aku masukin ke grup," ucap Kita.

"okey segini dulu, kalian boleh pergi," ucap [name]. Setelahnya para anggota pergi, tersisa [name], dan Kita.

"kamu milih Osamu, yakin?" tanya Kita. Dia masih sibuk ngumpulin kertas kertas bertuliskan nomor whatsapp anggota.

"ya mau gimana lagi? Pada gada yang mengajukan diri. Dia juga kerja lainnya gampang, jadi gua pilih aja," ucap [name].

"iya juga, tapi hati hati aja," ucap Kita memperingati. Ia sudah kenal Osamu dari SMA.

"yang barbar kembarannya ajakan? Dia keliatan kalem kok, santai aja," ucap [name], "gua dulua Kit. Ada kelas," lanjut [name] panik.

"iya. Hati hati."

***

Osamu sekarang berada di kantin falkutasnya, teknik. Mukanya dari tadi lebih suram dari biasanya. Kira kira semenjak rapat di ruang BEM tadi. Suna yang melihat Osamu dari tadi, geram ingin gampar temannya yang satu itu.

"lebay banget lo," ucap Suna sambil ngunyah gorengan.

"gak gitu bodoh. Masalahnya, ini pertama kalinya gua ngikut jadi panitia acara beginian," jawab Osamu. Gorengan yang biasanya menjadi kesukaannya, di diemin sampe sekarang. Untung aja ga di ambil diem diem sama Suna.

"lah siapa suruh ngikut kalau gada pengalaman," ucap Suna lagi.

"ya kalau gua tau, gua ga bakal rangkai acara kaga bakal ngikut jadi panitia gua," jawab Osamu. Tatapannya tajam menuju Suna. Suna si santai kaki di naikin keatas sambil makan pisang gorengnya.

"udahlah terima ae, lumayan bisa di pandu Kak [name," ucap Suna, "gua denger Kak [name] itu baik, ga jahat kayak ketua BEM lain. Jadi sans ae bro. Beruntung kalau bisa dijadiin pacarnya, ya atau ya?" lanjutnya sambil menggoda Osamu.

Osamu menimbang nimbang ucapan Suna. Ada benarnya juga, kapan lagi dekat dengan ketua BEM pujaan para mahasiswa di kampus. Syukur syukur bisa jadi pacarnya.

"heh tangan! Lemper gua jangan di ambil, bego," ucap Osamu pas melihat Suna diam diam mengambil lemper Osamu dari piringnya. Tangan Suna di pukul agak keras, menyebabkan sang empunya meringis pelan dan menatap Osamj tajam.

"yaudahlah, gua mau ngapelin Rahel dulu. Bayarin gorengan gua," ucap Suna lalu buru buru pergi dari tempat duduknya sebelum di sumpah serapahi Osamu.

"asu cok!"

***

Hari ke 19, dan Osamu belum memulai membuat rangkaian acaranya. Jam menunjukkan pukul 7 malam. tadi sehabis sholat maghrib, ia di teror oleh pesan dari kakak tingkatnya yang merangkap ketua BEM.

"OSAMU! BOOMBER LO GUA PINJEM BUAT NGAPELIN JIYA YE?!" teriak Atsumu dari luar kamar Osamu. Osamu yang rebahan sambil memandang chat dari [name] merasa terganggu.

"Minjem mulu, kere lo?!" ucap Osamu. Atsumu tidak menjawab, tanda ia telah pergi. Osamu kadang berdka untuk dilahirkan kembali menjadi anak tunggal, kakak kembarnya ngeselin soalnya.

"gua harus jawab apa," gumam Osamu, masih memandangi chat dari sang kakak tingkat.

Detik selanjutnya, ia mengetik jawaban, "keknya jujur aja ya," gumamnya lagi.


Osamu tersenyum kecil, ternyata memang beneran baik kakak tingkat yang merangkap ketua BEM satu ini. Besok ia berencana traktir [name] nasi goreng.

***

Selesai kelas, Osamu langsung menuju kantin utama. Letaknya agak jauh dari fakultasnya. Untung aja dia lagi mood yang baik jadi, jalan agak jauh juga gak masalah.

Sesampai di kantin utama, Osamu langsung mengedarkan pandangannya mencari sang kakak tingkat yang katanya sudah menunggu di kantin. Matanya bertemu dengan sosok yang melambaikan tangan pelan, ia langsung berjalan menuju sosok itu.

"maaf kak, saya telat," ucap Osamu meminta maaf.

"sans aja, saya gada kelas abis ini. Jadi santai," jawab [name]. Osamu mengangguk pelan lalu mengambil duduk depan [name].

"jadi, kamu bingung dimana?" tanya [name].

"...semua," jawab Osamu. [name] menghela nafasnya berat, sepertinya akan sulit.

"saya ga ada pengalaman jadi panitia acara HUT seperti ini, kak," jelas Osamu. [name] melongo, menatap Osamu tidak percaya.

"sumpah? setau saya, kamu ikut osis saat SMA," ucap [name].

"itu Atsumu, kak," jawab Osamu. [name] mengangguk paham, sambil ber oh ria.

"yaudah, kalau gitu. Jadi mulai aja ya sekarang," ucap [name] memulai diskusi. Ia menjelaskan kepada Osamu bagaimana rencana dan tema dari acara HUT nanti.

Tanpa sadar, waktu menunjukkan pukul setengah 12. Perbincangan mereka baru saja selesai. Perut Osamu sedari tadi meronta minta di isi, ia bangkit untuk memesan makanan dan minum untuknya dan [name].

"kak, tunggu sini. Saya beliin makan," ucap Osamu.

Tak lama, Osamu datang bersama dua piring mie goreng dan dua gelas jus jeruk. [name] membantu Osamu menata makanannya.

"makasih ya, Sam. Seharusnya gausah repot repot," ucap [name].

Osamu menggeleng pelan, "santai, Kak. Saya yang harusnya berterimakasih karena udah di bantuin jelasin susunan acara," ucap Osamu mulai melahap mie gorengnya.

Obrolan mereka terhenti karena fokus makan. Ketika makanan Osamu selesai, ia memandangi [name] yang ada di depannya. Ada noda makanan di ujung bibir [name]. Tanpa sadar, ia mengulurkan tangan dan menghapus noda itu.

[name] terkejut, wajahnya merona samar, untung saja tidak tebal. Bisa bisanya adik tingkatnya membuatnya merona.

"ada noda tadi," kata Osamu.

"makasih."

***

Kurang 10 hari lagi HUT diadakan. Para panitia mulai sibuk mencari sponsor dan segala macam. Osamu sedang sibuk dengan revisian susunan acaranya yang kesekian kalinya. Tidak menyangka, menyusun acara lebih merepotkan dibanding membuat laporan mesin.

"di tekuk ae muka lu, asem banget. Pantes gada cewe," ucap Atsumu yang lewat kamar Osamu.

"asu, lagi pusing gua, Kak," ucap Osamu. Atsumu menyilakan tangannya di depan dada, melihat susunan acara yang Osamu buat.

"ya gila aja, abis pembukaan masa langsung istirahat?!" ucap Atsumu.

"...biar pada leha leha," jawab Osamu. Kepalanya di toyor pelan sama Atsumu.

"ga gitu juga bodoh. Sini dah gua bantu. Tapi gocap besok," ucap Atsumu mulai mengambil alih laptop Osamu.

"dih anjing, malak."

"bodo." pada akhirnya Atsumu membantu Osamu. Menjelaskan segala macam yang ia tahu kepada Osamu. Osamu mendengarkan dengan serius, beruntung ada kembaran yang berpengalaman. Selesainya ia mulai mengirim susunan acara tersebut ke [name].

Beberapa menit kemudian, dering telpon berbunyi. Osamu langsung melihat siapa yang menelpon, ternyata sang ketua BEM. Ia buru buru menjawabnya.

"halo," ucap Osamu.

"Halo, Osamu. Ini susunannya udah oke, tinggal di edit aja dan pindah ke flashdisk ya. Besok saya ambil," ucap [name].

"Oh, iya kak." dalam hati Osamu, ia sudah loncat loncat bahagia.

"oh iya. Besok ikut saya cari perlengkapan, anak anak lain sibuk sama kelasnya. Kamu gada kan?" lanjut [name] bertanya.

"oh, oke kak. Gada kok, sans aja," jawab Osamu.

"sip, besok ya." telpon dimatikan, entah kenapa Osamu rasa ingin guling guling di kasur. Senang bisa pergi berdua dengan [name] besok.

Sepertinya Osamu terkena kutukan. Kutukan suka dengan ketua BEMnya sendiri.

***

HEHEHEHEHEHEHE MAAF YA KALAU ADA SALAH, AKU BELUM KULIAH SOALNYA. JADI GATAU SISTEMNYA.

ini aku bagi menjadi beberapa part, karena panjang banget.

sampai bertemu besok.

Sugarhmhm.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro