34. I'll Be There For You

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Oceana berjalan masuk dengan pandangan terkesima kemudian setengah berlari, dia menghampiriku. "Cloudy," katanya sambil memeluk dan mengelus rambut pendekku yang berantakan. Tidak ada ucapan selain itu namun kedatangannya cukup menenangkan. 15 menit kemudian pelukan itu baru terurai.

"Gila! Nginep di rumah Gana!" desis Oceana yang langsung kuhadiahi tarikan di rambut.

"Aw! Apa sih narik-narik? Lo nggak sadar ini di mana?" Mata sahabatku membulat, masih dengan rasa takjub. Dia melihat sekelilingnya sambil bedecak kagum.

Gana masuk lagi dengan tangan-tangan penuh barang. Oceana langsung jaga image dan senyum manis lalu bergegas membantu laki-laki itu membawakan barang-barang ke arah meja makan di area dapur. Tingkahnya itu membuatku ingin sekali mencubitnya. Namun sebelum aku bisa melakukan itu, sebuah siluet kecil mengikuti langkah Gana. Siluet itu langsung melompat ke atas pangkuanku.

"Mozi!" Kucing itu mendengkur dengan nyaman saat kuelus dagunya. Kugendong dia sambil mengikuti langkah Gana dan Oceana lalu duduk dengan santai di kursi makan.

"Makan malam seadanya, ya?" Gana mengulurkan kotak-kotak makanan cepat saji yang tadi dipesannya.

"Yeay! Makan!" Oceana bersorak dan mengambil kotak makan bagiannya.

Kami makan sambil mengobrol. Sebenarnya Oceana dan Gana yang mengobrol, aku hanya mendengarkan. Pikiranku masih sedikit terguncang. Setelah makan malam, aku membantu Gana untuk merapikan rumah sementara sahabatku yang cerewet itu mandi.

"Saya pergi dulu ya, Cloud. Nggak jauh kok cuma di seberang pintu ini. Kebetulan saya punya dua apartemen dan yang satu itu belum ada penyewa. Kalau ada apa-apa, langsung hubungi saya, ya?" Aku mengangguk, berterima kasih sekali atas perhatian laki-laki itu. Tidak sempat bertanya untuk apa dia memiliki dua apartemen sekaligus.

"Oh ya, besok saya akan menemanimu menemui Sakhi. Dia sahabat dan psikolog yang handal. Mengenai kakakmu, kita akan mencoba cari jalan keluarnya." Sekali lagi kuanggukkan kepala.

Sesuai perintah Gana, setelah dia keluar dari apartemen, aku langsung mengunci pintu dua kali dan menarik gerendel pengaman. Oceana yang baru saja selesai mandi keluar dengan Mozi mengekor di belakang gadis itu.

"Dia udah pergi?" tanya Oceana sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Kuanggukkan kepala lalu bersiap untuk mandi.

"Cloud, gue nggak tau masalah lo apa hari ini. Gana bilang supaya nggak nambah beban pikiran lo. Tapi kalau lo bersedia cerita ke gue, apapun itu, gue akan sangat bahagia bisa jadi sahabat lo."

Kupikir, aku akan langsung menangis mendengar kata-kata manis itu. Mengingat 24 jam terakhir hati dan pikiranku kacau balau, rasanya amat sangat manis mendengar ucapan Oceana. Kupeluk dia dengan sayang.

"Terima kasih, Sen. Lo itu sahabat gue yang paliiinngg baik. Nanti gue cerita ya," kataku mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi. Tapi setelah selesai mandi, kudapati si manusia laut itu sudah tidur dengan mulut ternganga. Tindakan Oceana yang sangat tidak elegan ini mampu membuatku tertawa.

Malam itu aku tidak bisa tidur. Kuputuskan untuk mencari tontonan untuk menghabiskan waktu. Iseng, aku melihat film-film yang ada di gallery Gana. Sebuah judul mencuri perhatianku, Langit. Ternyata itu adalah video. Awalnya hanya terdengar tawa dengan latar langit luas lalu tiba-tiba wajah yang sangat kukenal muncul. Sky dengan wajah tampannya yang tersenyum lebar dan bicara entah apa karena sepertinya dunia membisu di sekelilingku.

Aku langsung mematikan video itu dengan dada berdebar-debar. Seharusnya aku tahu kalau mereka sangat dekat. Tiba-tiba aku teringat dengan gawai. Kuambil benda persegi yang sempat terlupakan dan membukanya. Ada puluhan missed call dan pesan WhatsApp, semuanya dari orang yang sama.

Setelah menimbang-nimbang, kuputuskan untuk mematikan gawai saja. Rasanya hati ini tidak akan sanggup bertahan jika ternyata Sky menghubungi hanya untuk memutuskan hubungan kami. Lebih baik aku melakukan hal-hal lain saja. Kembali kuhabiskan waktu bersama remote televisi untuk mencari tontonan yang menarik.

*

Masih di rumah Gana ya.
Dia memang memikirkan segalanya ya. Sampai Oceana juga diboyong demi membuat Cloud nyaman dan aman. Terutama di malam hari.

Fyi, yang udah mulai lupa sama penampakan Attelerik Gegana, ini dia orangnya.

Jangan lupa klik bintang di kiri bawah dan comment untuk jutaan awan di langit. ☁️☁️☁️☁️☁️☁️🌥🌥🌥🌥🌥🌥

Love love
Ayas

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro