Chapter 10 : Misi baru

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


BRAK!!

"TOKITO-SAN AKU PULANG!" Teriakmu dari arah pintu masuk.

"Berisik, aku mendengarmu" sindirnya.

Tokito-san sedang duduk menyila diatas tikar dengan sebuah pena yang ia ketuk-ketukkan didahi berponinya. Ia terlihat kewalahan menghadapi secarik kertas yang terbuka lebar di hadapannya.

"Apa itu Tokito-san?" Penasaran, segera kamu melangkah mendekat ke arahnya.
"Humn, aku bingung apakah aku akan menyetujui surat ini" diambilnya secarik kertas itu dan mulai membentangkannya tepat di depan mukamu.

"Bacalah!" Suruhnya.

"Eh- humn.. humnnn.. humnhumnh.. humnh-EHHH?!!!!" Matamu terbelalak setelah membaca baris terakhir dari surat tersebut.

"EHH-- Mak-ma-maksudnya apa Toktio-san? Misi pertamaku?" Pekikmu ketakutan.
"Ahahaa! Kau bisa baca rupanya"

'Kata-katanya sih udah kebal tapi MUKANYA ITU LO BIKIN GA TAHAN!!' Umpatmu dalam hati.

Pasalnya ekspresi yang ia berikan adalah sebuah ekspresi menantang yang membakar semangat untuk terus berjuang karena merasa diremehkan.

"Tentu saja Tokito san. Karena aku pernah belajar" banyak perempatan muncuat-cuat di dahimu.

"Hahaha! Bagus. Bagaimana, apa kamu menyetujuinya?" Tanyanya meminta kepastianmu. Kepalamu terangguk-angguk kencang tanda amat setuju akan surat yang baru saja kamu baca.

"Baik! Misi pertamamu dimulai M A L A M I N I J U G A. Segera berkemas (y/n)!" Serunya dengan suara melengking yang memekakkan telinga.

"Aku tahu aku tahu" balasmu sambil menutup kedua telinga milikmu. Dengan segera kamu berdiri berlari menuju lemari untuk menyiapkan seragam yang akan kamu kenakan malam ini.

Dipikiranmu terlintas sebuah nama yang tertulis di bait kedua dari terakhir di dalam surat itu. Namanya sedikit susah untuk dihafalkan saat pertama kali melihatnya. Namun kamu yakin kalau nama itu adalah nama yang tidak asing lagi dipikiranmu.

"Siapa dia?" Gumammu pelan.

『️◆️◆️』️

( Play the instrument now!)

" (y/n)? Bangunlah- (y/n).. hoe"

Sebuah tangan mungil bergerak menggoyang-goyangkan badan mungilmu yang sedang tertidur dibawah pohon sakura yang lebat.

" humnh.. ******-kun" suaramu menyamar saat mulutmu mengutarakan namanya.
"Ayo pergi! Urokodaki-san akan marah kalau kita tidak segera pulang" pekiknya panik.

Kamu yang masih setengah sadar, memilih untuk tetap terduduk sambil mengucek-ucek matamu untuk mengumpulkan nyawa yang masih tertinggal. Manikmu terus memperhatikan punggung yang sedang berlari menjauh itu.

Punggung seorang anak kecil yang dipakaikan sebuah haori putih polos yang menggemaskan.

" (y/n)? Kau tidak pergi?"

Sebuah suara berhasil membuyarkan lamunanmu. Seorang anak kecil berdiri bersandar kepada pohon sakura yang sedang kamu sandari juga. Ia mengenakan haori berwarna merah dengan surai hitam legam.

"Tidak. Kenapa aku harus mengikutinya" tanyamu padanya.
"Kamu harus (y/n)" anak lelaki itu bergerak membelai lembut surai (h/c) mu yang tertiup angin.
"Bagaimana dengan *****-kun?" Lagi-lagi nama yang terucap dari bibirmu samar-samar terdengar.

"Aku-" ucapannya terpotong.

" (y/n)-chan! *****-kun! Kemarilah!" Panggil lelaki berhaori putih tersebut, yang dibalas anggukan kompak olehmu dan lelaki surai hitam tadi.

Kakimu segera berlari mendekat kerahnya, namun tidak dengan lelaki berhaori merah itu. Dia tetap diam ditempat sambil memandangmu dengan tatapan sayu.

"Hei! Kemarilah!" Panggilmu padanya. Ia tak menjawab dengan kata, kepalanya hanya menggeleng perlahan untuk menjawab ajakanmu.

"Bukankah kau yang menyuruhku mengikutinya? Kenapa kamu tidak melakukanya juga?" Tanyamu heran.
"Itu bukan lagi hak ku (y/n)"

"n).. (y/n).. hoe bangunlah!"

Matamu sayup-sayup terbuka menjernihkan pandanganmu yang masih memburam karena kantuk.

"(y/n) kau sudah telat untuk misi pertamamu" serunya sambil terus menggoyang-goyangkan badanmu, berusaha untuk membuatmu terbangun.

"Ah.. Tokito-san! Anu-apa kau barusan bilaNG AKU TELAT!" Matamu terbelalak dan segera meloncat dari atas futon menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.

"Menggemaskan" gumam Tokito saat melihatmu berlari terbirit-birit dikejar waktu.

(Stop the instrument now:))

『️◆️◆️』️

"Dah! Aku berangkat Tokito-san!" Tanganmu melambai dari kejauhan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Tokito-san.

Tubuh mungilnya berdiri diambang pintu sambil membalas lambaian tanganmu.
"Berhati-hatilah (y/n) jaga keselamatanmu!" Pesan Tokito-san sebelum kakimu melangkah lebih jauh dari tempatnya berdiri.

"Aku akan kembali!" Ucapmu mantap.

Kamu langkahkan kakimu menjauh ke arah matahari terbenam. Seekor gagak menjadi satu-satunya temanmu dalam misi baru ini.

"Kemana kau saat aku perlu?" Tanyamu dengan nada menyindir.
"KWAKK KWAKKK Aku hanya mengikuti perintah dari Tokito-san KWAKK" Elaknya.
"Cih" Sebal memang, tapi kamu sadar kalau kamu mungkin akan jadi orang yang benar-benar gila saat bertengkar dengan seekor gagak.

CRATS!!

"Terlalu banyak! Disini terlalu banyak!" Pekik panik salah satu pemburu iblis. Tangannya tak henti-henti menebas oni-oni yang selalu berdatangan.

"Tanjiro!" Teriaknya.

"Aku tahu!" Merasa namanya terpanggil, sang Tanjiro segera berlari mendekat lantas menapaki punggung dari sang pemburu iblis yang memang memberinya jalan untuk melayang menebas kepala oni terakhir.

"Mizu no kokyu: Ni no kata kai: Yoko Mizu Guruma"
(Pernapasan air: Bentuk kedua Modifikasi: Roda Air Horizontal)

Satu tebasan dengan daya hancur yang kuat. Kepala oni itu dibuat putus tertebas nichirin miliknya.

"Hebat" Kagum semua orang.

"Senpai! Aku akan pergi menyelamatkan yang lainnya." Ucap Tanjiro diakhir atraksinya.

"Hati-hatilah Tanjiro!" Seru semua orang.
"Terima kasih banyak!" Tanjiro berdiri tegap lantas membungkuk 90° sambil berucap terima kasih setulus-tulusnya.

"Oiya Tanjiro!" Panggil salah satu pemburu iblis sambil berlari mendekatinya.

"Iya, ada apa?"

"Kalau kamu bertemu seorang pilar, jangan lupa untuk memberi hormat padanya ya! " Saran sang pemburu iblis.

"Ehmm.. baiklah! Kalau begitu, saya berangkat" Tanjiro tak ingin mengulur waktu hanya untuk sebuah pertanyaan. Dilangkahkan kakinya mantap untuk melanjutkan misinya kali ini.

Giyu tidak muncul lagi ahe.
Maafkan saya:(
Saya memang sengaja membuat interaksi Giyu dengan kalian sedikit karena fanfic ini saya buat mengikuti alur cerita yang sudah saya buat sejak awal:(

Bersabar ya:(

*psstt! Akhir bulan nanti saya triple apdet*

Sincerely, Ten🌸




Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro