MiHizky

"Gieon, kita nggak usah ketemu lagi...anggap aja gue nggak pernah ada dalam hidup lo."Gieon Pancakara punya dua mimpi besar: jadi atlet voli nasional dan tetap dekat dengan Rinda Ariana, sahabat yang selalu membuat harinya penuh warna. Tapi semuanya berubah dalam sekejap. Ayah Rinda meninggal, dan tiba-tiba, Rinda menjauh.Gieon bingung dan terluka. Rinda menyalahkannya atas sesuatu yang dia sendiri tak mengerti. Mengapa Rinda berubah? Apa yang sebenarnya terjadi?Rasa frustrasi dan kebingungan menyelimuti Gieon. Sementara, Rinda berjuang dengan kesedihan dan kemarahan yang tak terungkapkan. Mampukah mereka menemukan jalan untuk kembali? Atau akankah persahabatan yang mereka bangun sejak kecil hancur selamanya?…

MiHizky

Enggak ada yang menjamin punya keluarga utuh itu bakal bahagia!Seperti Mei dan Juli yang berada dalam keluarga toxic. Keduanya sama-sama terlahir sebagai anak yang seharusnya disayang dan diperhatikan, tapi sebaliknya. Jika Mei sering diabaikan karena orang tuanya sibuk bertengkar, maka Juli sering dihajar oleh ayahnya yang temperamental. Kehidupan remaja mereka terlalu berat untuk dilewati. Tapi suatu saat sebuah takdir membuat keduanya saling mengenal lebih jauh, lebih dalam dan menguatkan satu sama lain. Lantas bagaimanakah Mei dan Juli melewati hari-harinya yang tidak biasa layaknya anak muda? Berhasilkah mereka mendapat kebahagiaan yang seharusnya?…

MiHizky

Selama nyaris 17 tahun hidupnya Zinni merasa diabaikan oleh Geren--kakaknya yang punya julukan Bon cabe. Sumpah pedes banget kalau lagi sewot. Bikin Zinni jantungan tiap waktu. Tapi namanya saudara, Zinni nggak bisa benci sama Geren. Meski sering disakiti luar dalam, siang malam, di rumah atau di sekolah dia tetap sabar.Zinni jadi bertanya-tanya sebenarnya apa yang membuat Geren begitu tidak menyukainya? Apakah Zinni punya salah sebesar gunung atau lautan?…

MiHizky

[Belum revisi]Rutinitas membosankan seperti sekolah mungkin buat sebagian orang sudah biasa, tidak ada yang spesial. Tak jarang beberapa anak malas ke sekolah apalagi mengerjakan PR, tapi lain hal dengan Olin yang amat menantikan momen tersebut. Dia yang tadinya hanya bisa berkhayal semata, kini mimpinya terwujud. Bukan hanya senang, dia pun jadi punya banyak kesempatan untuk terus bersama Maga baik di rumah maupun di sekolah.Namun, kebahagiaan yang Olin banggakan tiap harinya berujung sakit hati karena dianggap seperti parasit oleh orang tersayang. Akankah perasaannya tetap sama setelah bertemu Kiki yang menyukainya atau Olin akan berpaling melupakan Maga untuk selamanya?…

MiHizky

Aku tidak pernah tahu, jika dia yang akan hadir mengisi waktuku. Ketika nada berirama bergabung dengan rasa manis, hingga menciptakan ikatan tak terbantahkan. Sampai pada akhirnya kita beriringan membalut luka bersama dalam warna bernama pudar.…