Labirin Cinta Nayla

Labirin Cinta Nayla

70,903 4,057 14

Ini tentang sulitnya melupakan. Ini tentang beratnya mengikhlaskan. Ia ingin marah, namun lidahnya kelu tak terarah. Ia ingin menangis, namun air matanya telah habis terkikis. Ia ingin menyampaikan segala perasaan, namun kenyataan memporak-porandakan impiannya tanpa kasihan. Lima tahun bukan waktu yang sebentar. Seharusnya, ia telah mampu berdamai dengan segala sesal. Sayang, pertemuannya dengan lelaki di masa lalu justru meruntuhkan seluruh benteng pertahanan. Kesal, marah, dan sedihnya hilang menjadi rindu yang luruh pada pertemuan yang tak ia inginkan. Luka yang telah ia obati dengan susah payah kembali terbuka dan menganga. Kisahnya belum khatam dengan sempurna. Dia Nayla Kanaya Rohim, penulis cantik yang terjebak pada ruang labirin. Ia berputar-putar di tempat yang sama, bersama orang yang sama, dengan tujuan yang tak terbaca. Ia ingin pamit, namun tempat itu terlampau rumit. Tempat itu, hatinya.…

Dewa Hujan Di atas Telaga (Sudah Terbit)

Dewa Hujan Di atas Telaga (Sudah Terbit)

111,674 12,346 42

Namaku Raina Putri Bening. Raina karena Bunda suka hujan, Putri karena aku perempuan, dan Bening agar hatiku bening atau jernih seperti air. Jadilah aku seorang gadis pecinta hujan yang memiliki hati bening. Lelaki itu Dewa Faishal Abdillah. Dia putra ketiga Abah Yai, pengasuh pesantren tempatku menuntut ilmu. Namanya tersimpan di hatiku, dan namaku tersimpan di hatinya. Sayang, saling menyimpan nama saja tak cukup, kami butuh dukungan semesta. Sayangnya lagi, kebaikan semesta sedang tak memihak pada kami. Dan, lelaki yang selalu menenangkanku itu bernama Telaga. Dia kupanggil Kak Aga. Kami telah saling mengisi sejak rambutku masih berkepang dua, dan kupamerkan ke mana-mana. Dia memang menenangkan, seperti namanya. Bersamanya, aku percaya bahwa tak ada perkara di semesta ini yang tak dapat diselesaikan. Petuah-petuah bijaknya selalu kujadikan acuan kehidupan. Kak Aga adalah abang terhebatku. Sayang, aku lupa paham bawa segala sesuatu yang di bumi memiliki batasan. Dan, ini adalah kisah tentang Dewa Hujan yang menetap di atas telaga. Ia membawa hujan, mencampurkan rintik pada tenangnya telaga yang tanpa riak, lantas pergi untuk melanjutkan tugasnya yang lain. Ia membiarkan hujan dan telaga berteman tanpa gangguan. Ini, kisahku.(Versi cetaknya masih bisa dipesan)…

Kunir

Kunir

4,964 900 14

"Bacaan Qur'an kamu tartil sekali. Hafalan kamu juga bagus, lancar. Makhorijul hurufnya benar semua. Suara kamu masyaa Allah merdunya. Tadi, pas kamu baru baca taawuz aja, saya langsung terpesona.""Hehe, terima kasih, Bu. Duh, saya jadi malu.""Eh, siapa tadi nama kamu? Kun... ""Kunir, Bu.""Ku...nir? Kunir itu kunyit, kan? Nama kamu berasal dari nama rempah?""Hehe, iya. Ibu orang Jawa, ya? Kok tahu kalau kunir itu kunyit?""Bukan, saya orang sini asli. Tapi saya gak asing sama nama-nama rempah dalam berbagai bahasa. Jadi, kenapa nama kamu kunir? Ada filosofinya?""Kalau dari yang saya pelajari, menurut ilmu psikologi, warna kuning dapat memunculkan rasa optimis. Kunyit warnanya kuning kan, Bu? Jadi, saya berharap hidup saya selalu dipenuhi perasaan optimis dalam segala situasi. Filosofi itu juga yang bikin saya ndak mau nyerah sama semua keadaan. Tapi ini karangan saya sendiri sih, hehe. Duh, maaf saya jadi panjang lebar." "Kamu cantik, cerdas, suara kamu bagus, hafizah pula. Kamu manusia atau bukan? Hampir sempurna, loh.""Saya punya buanyak kekurangan, Bu. Ndak bisa masak salah satunya. Bukankah itu problem terbesar bagi seorang wanita?""Nama kamu diambil dari rempah masakan, tapi kamu gak bisa masak? Kamu semakin terlihat unik di mata saya." -----Namanya Kunir. Nama yang unik, seunik kepribadiannya. Ia gadis yang ceria dan mudah membuat siapa pun suka. Orang-orang menganggapnya selalu bahagia, tanpa tahu bahwa ia menyembunyikan segunung luka. Namanya Kunir. Gadis ceria yang tak pandai membagi duka, meski dengan orang terdekatnya. Gadis yang gigih dan tak pernah mau menyerah pada apa saja, meski kehilangan kebahagiaan menjadi taruhannya.…

Tahmid Cinta Nisa (Sudah Terbit)

Tahmid Cinta Nisa (Sudah Terbit)

155,981 8,474 26

Nisa telah ikhlas. Demi apa pun, ia telah mengikhlaskan perasaannya. Ia baik-baik saja dan bahagia untuk sahabatnya. Masalah ia yang masih betah menyendiri sama sekali bukan karena hatinya yang pernah patah. Nisa memang masih ingin menyendiri saja, belum menemukan seseorang yang mampu membuatnya terbiasa. Murni karena itu.Sampai suatu hari, ia bertemu dengan seseorang baru. Ah bukan, seseorang itu bukan orang baru. Dahulu, Nisa sudah pernah mengenal sedikit tentang seseorang itu. Dan justru karena perkenalan yang sedikit di masa lampau itulah, kini ia mulai terbiasa dengan seseorang tersebut. Lalu, mampukah Nisa membuka lagi hatinya untuk seseorang yang lain setelah sekian lama tertutup? Nb: Ini kisah lain sebenarnya. Tapi kalau memang ingin lebih tau kisah runtutnya, bisa diintip di Ketika Rasa Bertahmid (versi cetak).Selamat membaca, dan semoga berkah selalu melimpahi kita. Jangan lupa! Jadikan Allah sebaik-baiknya tempat bersandar.(Versi cetaknya masih bisa dipesan)…

Ketika Rasa Bertahmid (Sudah Terbit)

Ketika Rasa Bertahmid (Sudah Terbit)

745,166 20,019 26

Hilya menghembuskan napasnya kasar. Apa yang baru saja didengarnya bagaikan petir. Benar-benar bagaikan petir. Menyambar dengan cepat, menimbulkan sedikit cahaya menakutkan, kemudian memberi efek tangan mendingin dan gemetar. Ia harus bagaimana?Bagaimana jadinya ketika seseorang yang engkau kenal akan tetapi tidak mengenalmu, seseorang yang engkau kagumi mati-matian akan tetapi tidak engkau cintai tiba-tiba mengajakmu menikah?Kau terimakah? Atau, bagaimana?(Versi cetaknya masih bisa dipesan)…