XI : Melawan Nard

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

'Teleport.'

Yang terakhir mereka ingat, mereka terpisah karena sihir teleport yang dirapal oleh pria jangkung yang entah siapa tahu namanya.

~~~~

"Kepalaku agak pusing." Kata Lea kemudian berdiri.

Betapa terkejutnya Lea karena tidak ada siapa-siapa selain dirinya sendiri.

"Apa karena sihir teleport itu?" Gumam Lea pelan.

"Kau bodoh sekali karena baru menyadarinya." Kata Nard sinis.

"Sejak kapan kau disini?!" Tanya Lea sedikit panik.

"Sejak kau pingsan." Katanya sedikit canggung.

"Kalau kau memang ingin membunuhku, seharusnya kau membunuhku saat aku pingsan tadi." Kata Lea dengan polosnya.

"A-aku t-tidak suka me-membunuh musuh dengan cara s-seperti itu!" Kata Nard yang wajahnya sedikit memerah.

"Menurutku kau orang yang baik. Kau masih kecil tetapi kenapa kau sudah bisa menggunakan sihir kegelapan? " Tanya Lea pada Nard yang ekspresinya telah bercampur aduk.

"Diamlah! Aku bukanlah orang yang baik!" Serunya yang membuat Lea sedikit kaget.

"Adam kau bisa membantuku?" Tanya Lea yang membuat Nard terheran-heran.

"Sedikit info namaku Nard, bukan Adam." Kata Nard yang mengatur kuda-kudanya untuk menyerang.

'Dark army.' Seru Nard.

'Fireball.' Kata Lea tenang.

Sama seperti sebelumnya, 'fireball' milik Lea mampu menghabisi pasukan kegelapan tersebut.

"Tidak mungkin." Gumam Nard.

"Sudahlah Nard kita bisa bicara baik-baik." Saran Lea.

"Tidak! Aku harus membebaskan mereka! HARUS!" Katanya penuh penekanan di setiap kata.

'Aku harus membebaskan mereka? Siapa yang dimaksudnya?' Batin Lea heran.

"Kalau kau bicara begitu, aku tidak akan mengerti maksudmu." Kata Lea baik-baik.

'Dark Crystal aura'

Entah sihir apa yang dirapalkan Nard, tapi aura hitam langsung mengelilingi bocah itu. Lea yang melihatnya menyimpulkan kalau sihir barusan berefek pada Nard.

'Dark army.'

'Blackhole.'

"Jadi sihirnya yang tadi menambah kekuatan ya?" Gumam Lea pelan.

'Angel protection.'

Sebelum dark army dapat menyerang Lea, Lea sudah duluan memasang shield agar tidak ada serangan yang dapat mengenainya.

'Multiple fire arrow.'

'Starfall.'

Sepertinya Lea ingin cepat-cepat mengakhiri pertempurannya dengan Nard. Bisa dilihat dia menggunakan dua sihir sekaligus yang dapat membuat 'dark army' dihancurkan sampai tak bersisa.

'Sekarang tersisa blackhole. Adam kau punya ide?' Tanya Lea dalam hati.

'Gunakan angel sword, kemudian hancurkan blackhole itu. Oh ya, setelah jarakmu dekat dengan Nard, gunakan sihir white aura. Entah mengapa, dia terlihat tidak ingin bertarung denganmu.' Jelas Adam panjang lebar di dalam pikiran Lea.

'Angel sword.'

Sesuai dengan saran Adam, Lea menggunakan angel sword untuk pertama kalinya. Harus Lea akui, pedang itu sangat berat. Lea bahkan harus menggunakan dua tangannya.

'Saat Leo memakai pedang ini memangnya tidak berat?!' Pikir Lea.

'Heaven judgment.'

Sambil berlari ke blackhole, Lea merapalkan sihir kemudian menebas blackhole, dengan angel sword.

Setelah membereskan dark army dan blackhole, Lea menatap Nard dengan sangat serius.

"Ayolah Nard. Hentikan kegilaan ini!" Teriak Lea.

"TIDAK AKAN! MEREKA MEMBUTUHKANKU! INI SATU-SATUNYA CARA MENYELAMATKAN MEREKA! AMBIL SAJA JIWAKU, JIKA ITU BISA MENYELAMATKAN MEREKA! AMBIL SAJA! AKU SUDAH TIDAK PEDULI LAGI!"

Lea sedikit bingung dengan perkataan Nard barusan.

Kemudian aura gelap yang mengelilingi Nard sebelumnya, memasuki dirinya dan mengambil alih tubuhnya.

Tidak ada lagi Nard. Yang ada hanya kegelapan yang merasuki tubuhnya.

"Gawat, sepertinya aku salah bicara." Gumam Lea pelan.

'Hell fire.'

'Hell punishment.'

Lea yang terlalu terkejut dengan kejadian barusan, tidak dapat merapal sihir angel protection.

Yang terakhir dia ingat, serangan tersebut tepat mengenai jantungnya dan semuanya langsung berubah menjadi hitam.

Sabtu 24 Desember 2016
#62 in fantasy

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro