𝐒𝐚𝐭𝐨𝐫𝐮 𝐆𝐨𝐣𝐨 ; 𝐦𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐢𝐦

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

└> Izzy is typing... ❜

.  .  . 💌 : New message¡

╰┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┐

︿︿。 requested by Kirai-sama i hope you enjoy it ♡︎ ┈

    ┌──────────────────┐  

-ˋˏ 𝐆𝐨𝐣𝐨 𝐒𝐚𝐭𝐨𝐫𝐮 𝐱 𝐬𝐭𝐮𝐝𝐞𝐧𝐭𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 ˎˊ-
𝒈𝒆𝒏𝒓𝒆 : 𝒇𝒍𝒖𝒇𝒇, 𝒄𝒐𝒎𝒆𝒅𝒚

└──────────────────┘

ー・ー・ー・ー・ー・ー


"Sensei tolong tidur ditempat lain. Biarkan aku membersihkan koridor dengan tenang astaga!"

Kain lap terbang mengenai muka pria bersurai putih itu. Bangun dari tidur siangnya, Gojo melempar balik kain lap tersebut ke arah muridnya.

"nanda yo (Nameee), biarkan aku tidur lima menit lagiiii"

"Kau mengatakan itu satu jam yang lalu!!" Perempuan bernama (Name) melempar kembali kain lap itu. Meraih ember berisi air ia mendekati gurunya dengan wajah masam.

"Bangun atau ku siram!!" lanjut sang perempuan dengan penuh amarah.

"E-eh iya i-iya, maaf hehe" Dengan kaku Gojo berdiri, badan jakung nya terlihat bak raksasa didepan (Name).

"HEHE TTE NANDA YO!! Mou, aku tidak ingin naik darah, silahkan tidur di kamar yang sudah disediakan. Dan satu lagi kenapa Sensei suka tidur di koridor padahal ada kasur empuk??"

Gojo tersenyum miring, memperpendek jarak antara wajahnya dengan wajah muridnya, Ia berbisik,

"Karena aku ingin terus melihatmu (Name)"


































Byurr....

















Gojo yang tersentak dengan siraman air, menyisir rambut dengan tangan. Mengembungkan pipi, ia melepas baju dan memerasnya.

"Ini bukan salah ku. Jika Sensei sangat ingin cepat-cepat punya wanita, maka cari di tempat  lain!! DAN JANGAN MEMERAS BAJU MU DISINI ASTAGA PERGI SYUH SYUH"

"Hihhhh (Name) menyeramkan!! Aku ingin resign jadi model saja, Aku tak mau mengajar seorang penyihir sungguhan!!" tawa renyah keluar dari mulut pria dengan manik mata lazuardi itu.

"SENSEI !!" 

diangkatnya ember tersebut, (Name) benar benar murka. Sedangkan Gojo sendiri bergeming di tempat dengan akuh menunjukan seringainya. Hampir mengenai muka sang pria paruh baya, ember tersebut mengambang di udara, membuat (Name) mengerang.

"Hahaha tidak kena~"

(Name) menundukkan kepala, memancing perhatian Gojo. Terkejut dengan tangisnya yang tiba-tiba pecah, rasa panik mengacaukan fokus dikepala Gojo. Lelucon, maupun wajah anehnya tak mampu membuat muridnya berhenti menangis. 

"AH! GOJO SENSEI MEMBUAT (NAME) MENANGIS!!"

Oke ini buruk, Itadori melihat kita, baiklah satoru apa yang akan kau lakukan?

masih terpaku pada alam pikirnya, ia tersadar melihat Fushiguro yang tak sengaja lewat. melihat Fushiguro yang merasa jijik, kepanikannya naik ke tingkat selanjutnya

"e-Eh i-ini bukan seperti yang kau pikirkan oke? (N-name) h-hei"

"Gojo Sensei m-memaksa ku *hiks*"

wajah Gojo memucat, nyawanya hampir pergi dari raganya saat melihat wajah kecewa Itadori.

"Tak ku sangka Sensei..."

"YUJI PERCAYA SEDIKIT PADAKU! Kau juga Megumi, apa kalian lebih percaya pada teman mu daripada Guru tercintamu ini?!" 

"Iya" Fushigro dan Itadori bersamaan menjawab pertanyaan gurunya dengan mantap, pemuda dengan sebutan 'wadah Sukuna' menggandeng (Name) pergi, meninggalkan Fushigro dan Gojo yang terpaku di tempat.

(Name) menoleh ke arah mereka, matanya tertuju pada Gojo. Merasa Gojo menatapnya balik, ia menjulurkan lidah, mengundang erangan kesal guru murid kelas satu tersebut.

"Gojo Sensei bisa bersihkan tempat ini? Aku ingin latihan bersama Maki-san dan yang lainnya. Permisi." 

"eh... Megumi? Hei!! astaga apa yang telah ku lakukan sampai dewa keberuntungan marah padaku ..."

melihat punggung Megumi yang mulai menghilang, Ia menghela napas dan mengambil ponselnya.

"ahh yo Panda, aku butuh bantuanmu. Ya bisa kah kau ke asrama anak kelas satu, ke depan kamaar Itadori lebih tepatnya. Sankyuu~"



︵‿︵‿୨♡୧‿︵‿︵

seringai terlukis diwajahnya, Gojo melahap mochi matcha pemberian Kugisaki dengan rakus. Rencana mulai ia rancang dengan teliti, mengingat kejadian dua yang hari rasa kesal memanas dihatinya. Melangkahkan kaki menuju kamar Itadori, tanganya mengenggam 5 tiket taman hiburan.

"ITADORI-KUN!"

suaranya yang lantang nan tiba tiba mengejutkan pemuda malang tersebut hingga ia terjatuh dari tempat tidur. mendekati muridnya, ia melambaikan tiket tersebut, peka terhadap maksud gurunya Itadori langsung mendudukan diri.

"BENARKAH?!"

"yep, ayo kau bilang yang lain, termasuk (Name) ya khekhekhe"

"Sensei tawamu menyeramkan..."

"aahhh maaf maaf"

∽『beberapa jam kemudian』∽

Melepas penutup matanya, kini ia berganti mengenakan kacamata hitam. Merapikan kemejanya, Gojo menghampiri lima muridnya dengan senyum lebar, mengeluarkan ponselnya Ia mengajak mereka foto bersama, mendapat gelengan mantap secara langsung, membuat senyum lebarnya pudar.

"baiklah kalau tak mau, padahal saat aku masih seumuran kalian banyak wanita yang mengantri meminta foto bersamaku"

"sayang sekali kita bukan para wanita itu" 

perkataan (Name) disambut oleh tawa teman-temannya dan dirinya sendiri. Gojo hanya tersenyum kecut merasa seolah olah mereka sedang menertawakan dirinya. memasuki taman hiburan, mata Itadori berbinar takjub sama halnya dengan (Name) yang jarang memasuki tempat luas seperti ini.

"Aku dengan (Name), kugisaki dengan Itadori dan... Megumi kau tak perlu ditemani kan~"

"chotto matte yo, kenapa (Name) harus bersama mu Gojo Sensei? kan aku ingin naik roller closter bersama (Name)" protes Itadori, memegang pundak sang gadis, (Name) juga protes.

lelah melihat kebodohan teman-temannya Kugikasi menengahi mereka, "pertama, Itadori yang kau maksud itu roller coaster dan kedua Sensei aku bersama (Name)-chan saja, karena kita sesama wanita"

Gojo menghela napas gusar, ia tak bisa melakukan apapun selain setuju. Melangkah menuju arah yang berbeda, Itadori mulai berbicara tanpa henti, mengundang senyum sang guru. Sedangkan para gadis menuju stand souvenir, mencoba segala bando dan topeng yang disediakan. Megumi? dia naik  carousel. Iya carousel. Sendirian.

"Hei (Name)-chan..."

"Ya?"

"ku lihat kau dan Gojo Sensei selalu bertengkar. apa kalian membenci satu sama lain?"

di waktu yang sama di tempat yang berbeda Itadori menelan popcornnya, menatap gurunya penuh tanya

"Sensei, hubungan apa yang Sensei punya dengan (Name)? kalian sering berkelahi dan perang kejahilan setiap hari. apa kalian benci satu sama lain?"

yang ditanya hanya tersenyum simpul, mengingat segala kegiatan yang balas membalas yang mereka lakukan tujuh tahun terakhir tawa terselip pelan.

"bukan kita saling membenci. Hhmm bagaimana ya menjelaskannya, ah hubungan kita itu rumit, ini hanya cara kita menunjukkan rasa sayang mungkin. Hahaha"

jawaban (Name) dan Gojo dibalas oleh tatapan bingung, mengundang gelak tawa renyaha dari bibir mereka. Mereka yang terlalu asik berbincang, tak sadar dengan ke mana arah kaki membawa mereka pergi.

ke lima manusia tersebut kembali didepan wahana carousel, melihat Fushiguro yang terjebak diwahana tersebut mereka tertawa lepas. seakan akan mereka adalah masyarakat biasa, dengan kehidupan biasa, sejenak monster, kutukan, bahkan Sukuna tak terbesit di pikiran mereka. Bagai keluarga biasa yang menikmati waktu bersama.

karena ia spesial bagiku. karena itulah aku menunjukkan kasih sayangku dengan cara yang spesial pula

- ͙۪۪̥˚┊❛ [ end ] ❜┊˚ ͙۪۪̥◌

bonus :

"ah sial aku lupa membalas (Name)-ups keceplosan"

"kau tau No-chan ku tarik perkataanku tadi"

"hehhhh tadi kau bicara apa dengan Kugisaki?? HEI JANGAN ACUHKAN AKU, AKU INI GURUMU!!"

𝐢𝐝𝐤 𝐰𝐡𝐲 𝐛𝐮𝐭 𝐢 𝐤𝐢𝐧𝐝𝐚 𝐧𝐞𝐫𝐯𝐨𝐮𝐬 𝐰𝐡𝐞𝐧 𝐭𝐲𝐩𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐡𝐢𝐬. 𝐬𝐞𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐞𝐧𝐣𝐨𝐲!

𝒕𝒉𝒂𝒏𝒌𝒔 𝒇𝒐𝒓 𝒔𝒕𝒐𝒑𝒑𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒚,

𝑺𝒆𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒊𝒏 𝒕𝒉𝒆 𝒏𝒆𝒙𝒕 𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓!!

╭┈──────────────╯

╰──────┈➤ ៸៸ 𝗜𝘇𝘇𝘆 」₊˚


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro