06 ; home

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

" tak.Boleh " ujar michan keras

" nak.juga " jawab jimin juga keras

Renungan mata masing-masing  dicerlung dalam . Tidak mahu mengalah

" tapi aku datang dulu ! "

" jangan melawan cakap suami " balas jimin tenang

Dari awal pagi lagi mereka sudah bertengkar . Semuanya gara-gara alat kawalan jauh yang menjadi rebutan

" fine ! " dengan kaki yang dihentak kuat michan meluru ke halaman luar rumah dengan geram

" merajuk lah tu " ujar jimin pelan

" kamu bergaduh apa ni sampai atas appa dengar tau "

tegur appa sebaik sahaja tiba di ruang tamu lalu mengambil tempat berhadapan dengan menantunya itu

" rebut alat kawalan jauh " jawab jimin senada

" chanie memang macam tu . Bangun bangun terus cari TV " kata appa tenang

" hehe . Saya saja je nak gurau manja dengan chanie .. Dia nampak comel sangat waktu merajuk " cerita jimin dengan senyuman manis terukir tanpa disedari

Appa hanya mampu menggelengkan kepalanya . Pelik pelik perangai tapi dalam masa yang sama dia juga bersyukur kerana tidak salah memilih menantu

Kerusi buaian yang diletakkan di halaman rumah diduduki michan kasar . Tangan dilipat ke dada tanda protes

" dah kenapa pagi pagi lagi dah buat muka sembelit ? " soal seojoon yang berada di sebelahnya . Sudah lama dia berada di situ

" apa oppa ni ?! " bentak michan . Keningnya bertaut

" kenapa ni hm ? " soal seojoon lembut

" jimin tu .. Chanie baru nak tengok TV dan dan je dia ambil " adu michan

" kenapa tak tengok TV sekali je ? "

" alahh taknak .. chanie nak tengok WWE tapi dia nak tengok my little pony ! " jawab michan bersungguh

Seojoon mengerutkan keningnya . Kalau michan nak tengok WWE tu tak pelik tapi yang peliknya jimin nak tengok my little pony

" emm chanie-ah .. Oppa nak tanya sesuatu boleh ? "

" boleh tanya je lah "

" oppa bukan nak sibuk hal rumah tangga chanie tapi .. Chanie kahwin dengan jimin bukan sebab cinta kan ?"

Michan tersentak . Aku sendiri keliru dengan status aku . Aku cintakan jimin ke ? Jimin betul cinta kan aku ke ?

" kenapa oppa tanya macam tu ? " soal michan mendatar . Riak wajahnya cuba dikawal

" oppa cuma terfikir .. Kamu berdua nampak sepadan tapi ganas sikit " jawab seojoon jujur

" maksud oppa ? "

" kamu berdua tak nampak mesra ahahah cuba kamu panggil chagi  yeobo ke ? " cadang seojoon dengan senyuman yang melebar

" hahhh ?! K-kenapa pulak ? " wajahnya berubah riak . Berkerut dahinya

" baru lah sweet .. Sampai bila kamu nak ber kau aku lagi sedangkan kamu dah berkahwin hm ? "

" emm nanti lah " dalih michan dan pantas bangkit dari dudukannya dan meluru masuk ke dalam rumah semula . Risau disoal bermacam soalan lagi

" sayang ! "

Langkah kakinya serta merta terhenti . Suara lembut lagikan menggoda milik jimin menampan gegendang telinganya

Michan menoleh ke arah sumber suara tersebut . Wajah bosan ditayangkan

" duduk sini kita tengok TV sama-sama uhm ? " soal jimin lembut dengan senyuman yang tidak lekang dari bibirnya

" shireo ! " jawab michan lantang

Tadi nak sangat kan tengok TV jadi sekarang tengok lah sampai puas !

" jangan macam ni please ..  I'm sorry " suaranya menjadi semakin lembut seperti suatu rayuan

Anak mata mereka bertembung . Wajahnya jelas menunjukkan bahawa dia ikhlas menuturkannya

Belum sempat michan ingin membuka mulutnya pantas jimin menarik pergelangan tangannya dan dibawa duduk bersebelahan dengannya

" nak remote " ujar michan mendatar menuturkan hasratnya . Tapak tangan dihulurkan

" kiss dulu " pinta jimin

Membulat matanya memandang wajah jimin yang berada di sebelahnya . Bibirnya memuncung kedepan dengan mata yang ditutup rapat

" eyy appa tengok lah ! " lantas michan menampar bahu milik jejaka itu . Jimin menghamburkan tawanya

" appa ada hadiah untuk kamu berdua .. " celah appa

" uhm ? "

Appa menghulurlan segugus kunci kepada jimin . Kunci yersebut bertukar tangan

" kunci apa ni appa ? " soal jimin

" rumah .. Hadiah kahwin untuk kamu berdua "

Membulat mata michan dibuatnya . Jimin pasang riak tenang . Sudah menyangka sebernarnya

Bapa mertuanya ini bukannya orang biasa . Punya syarikat besar dan banyak cawangan yang berjaya

" betul ke appa ?! "

Appa mengangguk bagi menjawab soalan michan

" kamu berdua pergi lah tengok rumah baru kamu dulu .. Kalau tak suka nanti appa carikan yang lain "

" appa tak suka chanie duduk sini ke .. Kalau chanie rindu appa macam mana ? " nada suaranya sudah berubah sayu

Jimin yang menjadi pemerhati cuma berdiam diri . Tidak mahu masuk campur urusan bapa dan anak

" bukan macam tu chanie .. Kamu berdua tentu mahu kan ruang sendiri kan uhm ? Untuk anak-anak kamu nanti  " appa cuba memujuk

Michan tidak lagi membantah . Takkan lah nak tinggal dengan appa sampai ke tua kan

" appa ada lagi satu hadiah "

Appa tersenyum siring lebih kepada makna yang tersirat . Michan mengerutkan dahinya

" kamu pilih lah satu tempat mana-mana je .. Untuk honeymoon boleh lah appa dapat cucu nanti  " jelas appa dengan senyuman yang melebar

" bwo ?! "

Jimin yang mendengarnya cuma terbatuk . Tersedak liur mendengar permintaan gila appa

Wajah milik michan pula sudah merona kemerahan bak tomato . Malu dengan situasi tersebut

" mengarut lah appa ni .. " michan ketap bibir rapat . Sedaya upaya tidak memandang wajah jimin yang berada di sebelahnya

Appa melepaskan tawanya . Mula-mula memang lah malu dah bertahun nanti buat depan appa pun mampu

" rasa ngantuk lah pulak huwarghh " akibat malu michan berpura-pura mengantuk lalu mendaki anak tangga dengan pantas

Appa melepaskan tawanya . Bayangkan lelaki tua kaya tengah ketawa muahahhahah

" nanti kamu bincangkan lah nak honeymoon dekat mana .. " ujar appa tenang

Jimin mengangguk seraya tersenyum tipis

++

" hati-hati dalam perjalanan ye . Bawa kereta elok-elok " pesan appa

" nae "

" chanie .. " panggil appa lembut

Michan yang ralik menikmati ais krim menoleh ke arah appa dengan kening yang diangkat sebelah

" kamu jangan nakal ye dengar cakap jimin .. "

" arraseo "

Mereka berdua memasuki kereta audi R8 milik jimin dan terus meluncur meninggalkan perkarangan rumah banglo tersebut

CHAP CHAP CHAP !

Jimin menoleh memandang ke arah penumpang di sebelahnya

" makan elok-elok sayang .. "

Mengecil matanya memandang ke arah jimin yang tersenyum sumbing di sebelahnya

Habis sahaja ais krim tersebut michan membuka pula bungkusan ais krim perisa vanilla yang berada di atas ribanya

CHAK CHAK CHAK

Kereta yang dipandu dihentikan . Kebetulan lampu isyarat sudah bertukar merah dan aku memandang ke arahnya dengan sengihan

Jimin mengelap tepi bibir milik michan menggunakan ibu jarinya bagi membersihkan kesan comot daripada ais krim tersebut

" baru ingat nak ajak gi makan lepasni tapi nampak macam dah kenyang je " perli jimin

Michan menjeling jimin tajam . Perasan bahawa dirinya ditenung jimin menoleh ke arah michan

Sekuntum sengihan comel dihadiahkan ikhlas buat si isteri

" lapar lagi lah .. Makan ais krim bukan kenyang pun "

" sayang lapar lagi ? Awak nak makan apa "

" jalan lah " tegur michan . Kereta yang berada di belakangnya sudah hon tak henti henti

8 minit kemudian.  Mereka selamat tiba di sebuah perkarangan rumah banglo yang tersergam gah

" jimin ! "

Terhenti langkahnya untuk keluar dari perut kereta . Jimin menoleh ke arah michan yang masih kaku

" uhm ? "

" a-awak tolong bukakan pintu boleh .. Tangan saya melekit " kata michan cukup lembut dan sopan

Ada benarnya juga nasihat seojoon pagi tadi . Sampai bila hubungannya nak berterusan macam ni

Jimin membukakan pintu kereta untuknya dengan senyuman yang tak lekang dari bibirnya . Cukup comel

" thanks " senyuman tipis diukirkan

" my pleasure "

" betul ke ni alamat yang appa bagi ? " michan menyoal dengan rahang yang terjatuh . Melopong mulutnya melihat kemewahan rumah ini

" uhm " jawab jimin bagi mengiyakan soalan michan

Sekali lagi dia membaca alamat yang tertera pada nota kecil itu . Nombor 13 jalan haru

KEPAK

pintu hadapan rumah dikuak .. Terserlah semua perabot yang jelas mahal . Bingkai gambar perkahwinan kami yang siap digantung menghiasi pandangan mata

" cantik " matanya bersinar-sinar mengagumi setiap inci rumah . Lantai yang dihiasi jubin kaca transparent , mempunyai lift hingga ke tingkat tiga dan yang paling penting TV yang besar  !

Pantas michan meluru mendapatkan alat kawalan jauh . Sofa hitam yang berbentuk L didudukinya

" nak pergi makan tak ? " soal jimin seraya mengambil tempat disebelah isterinya

" nanti lah . Ada cerita best ni ! " jawab michan bersungguh . MAMA 2018 ditayangkan .

" tadi kata lapar ? "

Tiba-tiba atas kepalanya terasa ada sesuatu yang bergerak-gerak . Mata michan sudah membulat

Di dalam fikirannya sudah berfikiran yang tidak tidak . Bermacam serangga dan haiwan yang tidak disukainya menempuh akal

" j-jimin .. Tolong saya rasa ada benda jatuh dekat atas kepala saya ! " matanya dipejam rapat.  Takut ingin melihat

" ada labah-labah besar lahh !! " tipu jimin . Sebenarnya tiada apa di atas kepalanya . Sengaja jimin ingin menyakat isterinya

" buang ! Eyy cepat buang !! " teriak michan nyaring . Pekak telinganya mendengar

" eyy taknak lah labah-labah tu merayap nak masuk baju awak ! " jimin meneruskan lakonannya . Gelaknya cuba ditahan

" cepat lah ambikk warghhhh ! "

Matanya sudah berkaca-kaca . Lah baru usik sikit dah nangis ? Takut betul dia dengan labah-labah

" sayang hey .. Labah-labah tu dah takdek " jimin mengusap lembut rambut gadis itu bagi menenangkannya

Lantas michan mendakap erat tubuh suaminya . Wajahnya dilekapkan pada dada bidang jimin . Detakan jantungnya masih lagi kuat mengepam darah .

Dapat dirasakan bajunya basah . Tentu gadis ini sedang memangis . Labah-labah adalah haiwan yang paling dia takutkan

Kenapa ? Cuma dia yang tahu

" sorry sayang .. " bisik jimin lembut . Dia menguncup pelan ubun-ubun michan .

Rasa bersalah pula bergurau sebegitu . Belakang badannya ditepuk tepuk bagi menenangkannya

" i love youu "

**🌙️**

Sorry lewat update chingu ii ku .. Emie marothon fanfic ahahah sampai terlupa ada fanfic sendiri

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro