05 ; first night

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bilik tidurnya kini dihiasi dengan kelopak bunga rose merah yang ditabur di sekitar bilik tersebut

Dihias cukup menarik bagi malam pertamanya . Wait what ?! Jadi ini lah namanya malam pertama ? Oh begitu maklumlah kali pertama kahwin

Gegendang telinganya menangkap bunyi pili air yang ditutup . Tidak lama lagi tentu jimin akan keluar dari bilik air tersebut setelah siap mandi

Sengaja michan menyibukkan dirinya dengan mencari pijama untuk dipakai pada malam ini .

Langsung tidak menoleh ke arah suaminya yang cukup sexy . Tak sah kalau tak goda hati kecil seorang lee michan erhh !

Pakai kain tuala paras pinggang dengan gigi rambut yang basah menitik

Tak pandang lagi roti kacang merah dia tu .. I mean abs ahahah

Aku memandangnya dengan ekor mata sahaja . Kantoi lah usha suami sendiri nanti

Baru sahaja aku ingin melangkah masuk ke dalam bilik air . Pintu  dihalang olehnya

" aku nak mandi lah ! " michan mencerlung tajam ke dalam anak mata jejaka noob ini

" oh nak mandi ke jom ! "

Pantas aku menumbuk perutnya kuat . Bergurau dia tak pernah tak byuntae

" aduhh sampainya hati isteri dera suami " ujar jimin sayu dalam nada guraunya

" padan muka "

Sementara jimin berdrama lantas michan melangkah ke dalam bilik air dan pintu dikunci rapat

" sayang .. Sayang tak lupa kain tuala sayang kan ? " usik jimin sengaja menyindir kisah lama

" diam lah kau " jawab michan dingin

1 jam 58 minit 30 saat 14 detik kemudian

Siap berpakaian lengkap pijama bercorak anjing bewarna kuning. michan merenung jimin dalam

Dia tidur ke ?

Michan mendekati sekujur tubuh yang terbaring di atas katil . Lena jejaka itu tidur sambil memeluk bantal

Comel pula

Gigi rambut yang panjang milik jejaka itu diseka sedikit ke belakang bagi menampakkan dahi licin miliknya

Sejujurnya hatinya melonjak suka apabila berada dekat dengan lelaki ini . Egonya sahaja yang menghalang

Jarak antara mereka amatlah dekat . Michan berbaring bersebelahan dengannya

Lama kelamaan matanya semakin memberat pinta ditutup . Akhirnya dia terlena sambil menghadap ke arah jimin

Dapat dirasakan deruan nafas masing-masing . Cukup membuatkan dia terlena dibuai mimpi

Jimin mencelikkan matanya . pandangannya kini jatuh pada wajah polos michan

Tipu lah kalau dia tak rasa perasaan yang sama apabila dekat dengan gadis ini . wajahnya sahaja tenang namun bukan hatinya

Lagikan pula wajah mereka sedekat ini .

" i wish that you would love me " bisik jimin pelan . Tangannya mengusap lembut pipi mulus milik michan . Tidur mati gamaknya

Lama jimin merenung wajah gadis ini .  Mata bundar yang dihias cantik , hidung mancung yang terbentuk elok dan bibir mungil yang  diukir sempurna

Terlalu sayang untuk membiarkan wajah mulus ini dicemari air mata . Jimin berjanji dengan dirinya untuk tidak sesekali menyakiti gadis ini

Tok tok

Terus termati perbuatan jimin itu . Pandangannya terarah kepada si penganggu ketenangan yang telah mengetuk pintu tersebut

Jimin bangkit dari baringannya dan terus menguak sedikit daun pintu untuk melihat gerangan tersebut . Terpampang wajah tenang appa

" oh appa wae ? "

" appa menganggu ke ? "

" takdek lah " jawab jimin lembut seraya tersenyum menayangkan sebaris giginya

" nanti turun bawah jumpa saudara mara kita makan malam sama-sama " maklum appa menyampaikan hasratnya

" nae .. "

" appa nak cucu ramai tau " tawa mereka berdua meletus . Jimin mengangguk faham dengan senyuman yang melebar

Hilang sahaja appa dari pandangan jimin menutup daun pintu dan menoleh semula ke arah michan

" appa cakap apa ? " michan menggosok matanya bagi menghilangkan sisa ngantuk

Posisi duduknya dibetulkan unruk bersila

" appa minta cucu ramai " jawab jimin tenang

" tak lawak lah "

" mana ada saya buat lawak " wajahnya kekal tenang langsung tiada nada bergurau

" ehemm " jimin mengambil tempat bersebelahan gadis itu

" kalau awak nak tidur dengan saya awak cakap jelah . Tak perlu pendam " jimin tersenyum simpul

Michan memandang jimin pelik keningnya dikerutkan

" apa pulak ? "

" kenapa awak tidur dekat sangat dengan saya hah ? Awak terfikir nak rogol saya kan " tebak jimin dalam nada guraunya

Michan tertawa halus . Geli hatinya dituduh sebegitu .. Perempuan nak rogol lelaki ? Giler ke

" awak comel sangat waktu ketawa " jimin tersenyum tipis . Matanya merenung setiap inci wajah isterinya

" aku memang comel pun malah setiap masa ! " michan tertawa halus dengan lawak yang tak berapa nak lawak itu

Jimin cuma mengukirkan senyuman manisnya sejak tadi

" kenapa pandang aku macam tu ? " keningnya bertaut . Malu pula ditenung sebegitu

" saya lapar lah jom " ujar jimin mendatar namun cukup lembut

" jom apa ?! "

" turun lah nak makan " jawab jimin tenang

" oh okey "

" awak fikir apa ? "

" f-fikir nak gi makan lah " jawab michan tidak jujur .

Kiranya michan yang salah tika ini . Ni semua berpunca dari jimin, tengok lah sekarang otak aku pun dah byuntae sekali !

" nampak macam awak lapar kan saya sangat tu " sindir jimin pelan

jimin merangkul bahu milik michan yang ternyata lebih pendek darinya

" bwo ?! " menjegil mata michan mendengarnya

" saya tahu awak tak makan dari pagi lagi jom kita pergi makan ye sayang semua mesti dah tunggu " jimin menukar topik seraya memulas tombol pintu bilik tersebut

Mereka menuruni anak tangga dengan mesranya . Seperti suami isteri paling bahagia di dunia

Pantas michan menepis lengan jimin yang berpaut pada bahunya

" eo oppa ?! " terkejut bukan kepalang michan apabila jejaka yang amat dirinduinya berada di sini

" annyeong park michan " sapanya dengan senyuman

Michan terus meluru ke arahnya lalu terus memeluknya erat tanpa menghiraukan pandangan jimin

" oppa tak cakap pun oppa nak balik korea ? " wajahnya berubah sayu

" surprise ! " seojoon tergelak kecil

" maaf sepatutnya oppa ambik flight awal tapi tak sempat juga nak tengok kamu kahwin .. " kata seojoon sayu

" aniya gwaenchana .. Dapat jumpa oppa sekarang pun cukup buat michan happy  " kata michan teruja

Jimin mengambil tempatnya di sebelah appa . Tiada nafsu ingin mencelah perbualan mesra mereka

" itu sepupu chanie .. Dia baru je balik dari Amerika " maklum appa .

perasan dengan air muka jimin yang tampak terasa hati lantas appa menepuk sedikit bahu jimin yang berada di sebelahnya

Jimin mengangguk faham dengan senyuman tipis yang diukir di bibirnya

" oh ya oppa .. Kenalkan ini jimin suami michan dan jimin ni sepupu aku park seojoon , seorang doctor di Amerika hehe sebab tu selalu sibuk " kata michan memperkenalkan antara satu sama lain

Mereka berjabat tangan tanda salam perkenalan

" chanie esok esok lah pula kamu berbual dengan seojoon .. Mesti dia penat " ujar appa tenang

" oppa rehat lah ya hehe "

Seojoon berlalu ke bilik tetamu yang ditempatkan untuknya

Usai makan malam mereka semua berlalu ke bilik masing-masing . Jam menunjukkan tepat 10 malam

Jimin mengorakkan langkahnya ke bilik tidur mereka setelah berbual panjang bersama appa . Michan sudah lama menghilangkah diri selepas makan malam tadi

Mungkin sudah tidur . Pintu bilik dikuak . Gadis itu jelas masih belum melelapkan matanya dan hanya menghadap telefon bimbitnya sahaja

" buat apa tu ? " tegur jimin seraya mendekati michan yang bersandar pada kepala katil

" main game " jawab michan ringkas langsung tidak menoleh ke arah suaminya

" ganas nya .. Awak main game tembak tembak macam ni ? " jelas terpasang riak wajah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya

" haah . Best "

" best lagi kalau layan saya .. Dah pukul 10 lebih dah ni awak jangan tidur lambat sangat tau " pesan jimin lembut

" nae . Arraseo " matanya masih leka melekap pada skrin smartphone miliknya

Jimin mencebik bibir . Orang cakap panjang lebar dia balas dua patah je

" sayang .. " panggil jimin lembut cukup menggoda

Michan dengan tekunnya menekan nekan pada skrin langsung mengabaikan jimin yang berada di sebelahnya . Orang berperang biasalah

Pantas jimin merampas telefon bimbit yang dipegang oleh Michan . Telefon tersebut dimatikan

" ehh dah kenapa kau ni ?! Sikit lagi nak victory tau tak " hambur michan kuat . Bibirnya diketap geram

" tak baik melawan suami tau "

Michan merengus kasar . Tangannya dilipat ke dada dengan bibir yang muncung sedepa . Jimin dijelingnya tajam

" comel sangat lah tu buat mulut macam tu .. Orang kiss baru tau " jimin tersenyum nakal

" aku tak ngantuk lagi lah .. Aku nak main game " kata michan meleret dengan nada rajuknya

" kiss dulu " jimin muncungkan bibirnya ke depan

Ingin sahaja michan melepaskan tawanya sekarang namun cepat ditahan . Wajah cemberutnya ditayangkan

" shireo ! "

" kalau macam tu tidur cepat " arah jimin sengaja dibuat-buat garang

" yelah yelah " michan akhirnya akur . Comforter ditarik hingga ke paras dada

" goodnight sayang " jimin mengambil bantal dan  sehelai comforter asing lalu turun dari katil

Bilik ini semangnya luas . Ruang yang besar dan selesa

" nak pergi mana ? " soal michan senada

" tidur kat atas sofa lah "

" kenapa ? "

" awak nak apa-apa jadi ke malam ni ?" jimin mengangkat sebelah keningnya

Michan diam tak berkutik . Jimin tersenyum tipis lalu berbaring di atas sofa yang luas itu

Michan memeluk bantalnya erat . Satu senyuman terbit dari bibirnya

Tak disangkal lagi dirinya memang sudah jatuh suka pada jimin . Bukan sahaja suka malah cinta pada jejaka yang bergelar suaminya itu

Malam yang hangat dipenuhi bunga cinta yang bahagia . Itu adalah malam pertamanya bergelar suami isteri

**🌙️**

Hai ii .. Jika ada kekurangan atau sesuatu yang ingin disampaikan menerusi fanfic ini . Jangan malu untuk comment hehe . Kalau best vote dan comment lah sekali nae

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro