Ʀ/29

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Jadilah sabtu pagi itu Hayi dijemput Hanbin. Mereka ke rumah Hanbin dan merekam adiknya melakukan kegiatan yang berhubungan dengan interaksi sosial. Hayi di sana sebagai tukang rekam dan direkam Hanbin sewaktu tiba gilirannya satu frame video sama Hanbyul.

"Hanbyul inget kakak nggak?"

Hanbyul mulanya menggeleng, lalu memandang wajah Hayi lekat-lekat sampai dirinya tiba-tiba tersenyum sambil mengusap pipi Hayi. "Kak Bakpao, kan?"

Hayi tersenyum sambil mengernyitkan kening. Dulu Hayi nggak pernah mendengar julukan itu ditujukan padanya.

"Kak Bakpao kan temen deketnya Bang Hanbin. Dulu kalau aku tanya abang lagi bales pesen siapa, dia selalu jawab lagi bales pesen Kak Bakpao. Soalnya pipinya gemesin."

Hayi diam, tapi sambil senyum. Waktu dia melihat Hanbin, cowok itu cuman menundukkan kepala sambil tersenyum lebar menunjukkan deretan giginya.

"Kak sini aku bisikin," Hayi mendekatkan dirinya ke Hanbyul. Abangnya Hanbyul udah yang masang wajah panik. Tapi sayangnya Hanbin nggak bisa berkutik. "Bang Hanbin selalu tanya ke aku kangen sama Kak Bakpao apa engga, tapi Bang Hanbin selalu bilang kangen sama Kak Bakpao."

Di saat yang sama, pipi Hayi merona merah. Ia nggak berani mandang Hanbin sekarang.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro