STORY 04 : PETRICHOR

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

STORY 04 : PETRICHOR
(第四話 : ペトリチャー -Daiyonbanashi : Petorichā-)

•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•

Petrichor (N.)
A pleasant smell that frequently accompanies the first rain after a long period of warm, dry weather.

•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•

ZAAAAAAASSSHHHHHHHHH...

Hujan deras yang turun dari balik awan terkadang memberikan cerita sendiri bagi setiap orang.

Ada yang menunggu dari balik rumah, berharap hujan berhenti karena sangat mengganggu aktivitas mereka.

Ada yang justru senang karena mereka bisa menikmati waktu santai di rumah dengan menyantap mi instan buatan sendiri.

Ada juga anak-anak kecil yang senang karena bisa mandi hujan.

Terakhir, ada juga yang sedih karena mereka memandang hujan sambil mendengarkan lagu galau, entah karena LDR atau yang lagi diputusin pacar.

*Jomblo nyimak lur...*

Namun ini sebuah kisah kecil tentang hujan dan cerita di dalamnya.

.

Viole seperti biasa duduk di teras rumah keluarga Khun. Maksudnya ingin mengerjakan tugas bareng, apa daya setelah selesai malah hujan deras.

Rasa ingin berkata kasar : 📈📈
Eh, tapi kan Viole anak alim. Gak mungkin dong di gitu...

Kan naik mobil Khun kan bisa...

Hohoho... Gak bisa begitu, Margarita...

Sebuah kronologis lucu yang dipersingkat akan makin lucu dan gak masuk akal.

"Elu kan masih ada tugas, jadi elu di rumah sendiri ya. Gua mau party-party dulu. Bubay..."

Yesh, rumah yang dihuni oleh Khun A.A., Hatzling, Ran, Maschenny, Marco Asensio, Kiseia, Maria, Hynd Luch, Royalle Elliot, Icardi, dan terakhir Lyborick (Yang lebih sering ke rumah Po Bidau) sepi. Tinggallah Khun A.A. sendirian.

Kurang ajar ? IYA BANGET. Demi ngeparty ama bapaknya (Khun Eduan), saudara sendiri ditinggal.

Perasaan Aguero saat ini :
"BELILAH ODADING MANG OLEH. RASANYA AN*JIIIIIIIIIIIIING BANGET."

Mana mobilnya Aguero kudu dipinjem lagi. Pengen nabok takut masuk neraka.

.

Kembali ke TKP, Viole duduk di teras rumah Aguero sambil sesekali memandangi langit. Awan mengeluarkan bebannya ke Bumi kita tercinta ini.

"Bam ? Gak masuk ? Apa gak takut masuk angin apa ?"

Viole menoleh, melihat Aguero membawakan sebuah jaket.
Acie... Perhatian nih ye... Uhuyyyy...

Viole menjawab, sambil memperbaiki rambutnya.
"Tidak, malah aku suka mendengar hujan."

Aguero heran, apa sih enaknya hujan ? Bikin banjir iya, dingin iya, membuat kita harus keluar cuman buat ngangkat jemuran juga iya.

"Itu mah elu Thor.", ketus Aguero.

Viole lalu menyambung kalimatnya, "Kadang, aku pikir kalo langit itu sedih. Kalo sedih kan kita butuh orang buat ditemenin. Jadi aku temenin lah, biar gak sedih lagi."

'GAK GITU KONSEPNYA BAMBANG SAYANGKUUUHHH... UNTUNG SAYANG KALO GAK UDAH TAK HIH GINJALNYA !', batin Aguero.

Aguero tepok jidat. Telat reaksinya, Mas.

Tapi ia duduk juga di sebelah Viole. Merangkulnya, dan bersandar di bahunya Viole, menghirup aroma melati dan mint yang menyeruak di udara.

"Khun, aroma apa ini, yang pasti bukan dari kita."
"Oh, itu namanya Petrichor."

"Ha ? Petri-Cor ? Maksudnya cawan petri yang di Lab. Kimia gitu ?"
"Bacanya 'petrikor' tapi gak ada hubungannya dengan Kimia, sayangku..."

Ngehadepin pacar polos emang kudu sabar.

"Petrichor adalah aroma yang dihasilkan ketika hujan turun setelah cuaca panas yang kering dan lama... Paham ?"

Viole angguk-angguk bae ajalah, aslinya mungkin gak paham.

Aguero lalu makin nyander di bahunya Viole, membuat yang disandar kaget.

"Khun kalo misalnya kita berduaan kayak gini pas hujan pasti enak kan ?"

Aguero mengangguk pelan, di dalam hatinya dia berteriak, 'YA IYALAH PASTI ITU UDAHLAH KITA BARENGAN AJA SAMPE MAUT MEMISAHKAN AJA.'

Viole lalu memegang tangan Aguero dan ikut bersandar juga.

Aguero mencium kening Viole pelan dan berkata, "Bam, aku mencintaimu..."

Viole tersenyum, dan juga berkata, "Aku juga Khun..."

Lalu kedua sejoli ini duduk mendengar rintik hujan dan mendengar aroma menenangkan yang dihasilkan oleh hujan dan tanah...

.

OMAKE

Mereka tertidur di teras sambil sandar-sandaran, dan Viole terbangun karena merasakan sesuatu yang aneh.

Viole membuka matanya dan...

"KHUN BANGUN KHUN ! HALAMAN DEPAN KEBANJIRAN !!!"

Aguero sontak terbangun dan benar aja. Halaman rumahnya Aguero kebanjiran, sampe masuk ke teras. Untung gak tinggi, tapi memang cukup untuk membuat kaki mereka basah semua.

Akhirnya sisa waktu hujan itu dihabiskan untuk membersihkan halaman dan teras yang banjir.

Untung gak masuk rumah airnya.

"ENDINGNYA NAPA BEGINI SIH THOR !!!" -Aguero.

Lah mana gua tahu. Gua kan ik-- (#PLAK)

Iya, iya. Sengaja pendek biar kelar projeknya ! Mau ujian + nyiapin lapak sebelah nih ! Beresin aja sana !

•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•

第四話がありがとうございました!
Thank you for Story 04 !

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro