16. mau jadi pacarku?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

udah tiga hari sejak taeil dan ryega pergi jalan-jalan ke mall dan hari ini udah ada gosip tentang mereka lagi.

"ih, ini siapa sih yang tau-tauan gini??"

"bukan tau-tauan, bro. itu tuh salah lo sendiri." ucap yuta tanpa memandang taeil sama sekali.

"kok gue?!"

"ya lagian lo jalan-jalan ditempat yang udah pasti jadi tempat nongkrong dan mainnya anak-anak kampus. toko buku gm, mall neo. kalo mau gak ketauan ya lo jangan main dideket-deket sini. yang jauh sekalian."

taeil mengangguk, "gitu ya? kenapa gue baru tau??"

"karena lo emang gak pernah mau tau soal ginian." jawab yuta sambil membereskan bawaannya. "btw, gue pergi duluan ye."

"hah? baru berapa menit duduk, yut."

"gue gamau ganggu lo." taeil keliatan bingung, tapi setelahnya langsung menoleh kebelakang, "mbak crush sudah berjalan mendekat."

taeil langsung berdehem setelah yuta pamit dengan senyumannya. "tiati yut."

"yaelah, lo tuh yang ati-ati, jangan kebablasan."

"bablas apaan anjir!"

"bablas ngajak nikah," yuta tertawa lalu menatap ryega, "titip taeilnya ya." lalu setelah itu yuta pergi dengan cepat.

"hai, kak taeil."

taeil tersenyum, "hai." balasnya. "gaada kelas?"

"ini baru aja selesai." taeil mengangguk. "kak taeil gaada kelas?"

"ada, tapi nanti satu jam an lagi."

"kak taeil..."

"ya?"

"kak taeil punya riwayat penyakit parah gak?"

sumpah, kenapa ada aja sih yang ditanyain?? taeil sampe heran. "k-kayaknya engga dan jangan sampe juga sih, kenapa?"

"beneran??"

"iya kayaknya, kenapa sih??"

"eum... jadi gini kak..." ryega mengeluarkan sebuah amplop warna biru muda dari tasnya. taeil hanya bisa memperhatikan setiap gerak-gerik perempuan itu sampe tiba-tiba degupan didada taeil kembali berdisko.

"anu... ini...." ryega memberikan amplop itu pada taeil dan taeil menerimanya dengan terheran-heran.

"ini apa??" tanya taeil sambil membolak-balik amplop itu. tapiㅡ tunggu dulu, perasaan taeil kok jadi....

"kakak mau gak, jadi pacar aku??"

DOR!

mata taeil melebar, tenggorokannya terasa kering banget sampe gak kuat untuk mengeluarkan suara. "kalo kak taeil terima aku, tolong bawa dan baca isi surat diamplop itu, tapi kalo kak taeil gak terima aku, kak taeil boleh buangㅡ"

SRAK!

kini gantian, mata ryega yang melebar selebar-lebarnya. sumpah ya, kalo gatau malu, pasti sekarang ryega udah nangis kejer, tapi untungnya ryega masih ada harga diri, jadi dirinya mati-matian nahan supaya air matanya gak mengalir saat melihat gimana sadisnya taeil membuang amplop pemberiannya dengan tampang datar itu.

🌛

"HYUNJIN! HUAAAAA AKU SAKIT HATI JIN! AKU SAKIT HATI BENERAN!" hyunjin menatap kakak keduanya itu dengan wajah kasihan. kenapa sih, nasib percintaan ryega selalu begini?? "JIN, AKU GAMAU LAGI SUKA SAMA COWOK! AKU UDAH CAPEK!"

"ya trus kamu mau suka sama cewek gitu??"

"iYA!"

"GILA YA!" dengan gak sopannya, hyunjin menoyor kepala ryega. "udah ah, lupain aja itu cowok mobil antik. sekarang move on, mending kenalan nih sama temen akuㅡ"

"aku gak doyan anak kecil!"

hyunjin melotot, "bEDA SETAUN DOANG JUGA!"

"tetep aja namanya anak kecil!"

"yakin gamau??" tanya hyunjin sambil menunjukan foto seseorang di ponselnya. "kalo gamau yaudah, berarti kamu menyia-nyiakan cowok yang juga masuk kedalam tipe ideal kamu."

ryega melirik foto itu, laluㅡ "namanya siapa??"

YEEE TERNYATA KERDUS JUGA!

silakan maki saja semuanya. kayaknya disini emang perkumpulan orang-orang brengsek wkwk

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro