"tapi kak taeil gak sakit parah kan dok??"

dokternya menggeleng, sedikit bingung gimana cara menjelaskan supaya ryega mengerti apa yang terjadi pada taeil barusan. soalnya daritadi ryeganya gak berhenti nanya terus, pak dokternya sampe capek. "mas taeil baik-baik aja kok dek. asam lambungnya naik, kayaknya dia belum makan siang dan ditambah kecapean. gak bahaya kok. mas taeil sudah kami kasih vitamin."

ryega menghembuskan nafas lega, "kalo gitu saya titip kak taeil dulu ya pak dokter. saya mau beli makanan dulu biar kak taeil bisa langsung makan kalo udah bangun."

pak dokter manggut-manggut, "iya, nanti biar mas taeil ditemenin sama susㅡ yeee, main ngibrit aje, dasar anak kecil."

"dia mahasiswa, dok."

pak dokter terlonjak kaget, "loh? udah siuman? gimana, apa ada yang pusing??"

taeil menggeleng, "enggak dok, saya emang biasa begini kok."

pak dokter mengangkat alis, "maksudnya??"

"saya tuh sebenernyaㅡ

🌛

"dimakan kak, kok malah sendoknya doang yang digigitin??" ryega yang semula diam mulai bicara lagi, abisnya gregetan banget sama taeil.

"iya,"

kenapa taeil keliatannya jadi diem banget deh?

"atau kak taeil mau aku suapin?"

taeil menggeleng heboh, dirinya mendekap makanan miliknya seolah gaboleh ada yang nyentuh. "gausah, aku bisa sendiri kok." setelah itu taeil mulai menyantap makanannya dengan lahap.

selama taeil makan, ryega membiarkan cowok itu fokus, sedangkan dirinya lagi berusaha menghubungi johnny yang entah pergi kemana setelah mengantarkan taeil keklinik tadi. iya, taeil tuh pingsan bener-bener pingsan, jatoh ketanah untungnya aja ryega sigap megangin jadi kepala taeil gak kebentur bumi. setelah itu johnny yang ternyata nungguin taeil disekitar sana langsung dateng dan bantu ryega untuk bawa taeil ke klinik dekat kampus.

"soal yang tadi..." ryega mengerjap, rada salting soalnya kan dia abis ditembak sama acikiwirnya. "aku serius..."

"iya.."

gantian taeil yang mengerjap, "apa??"

"iya,"

"iya??" ryega mengangguk. "maksudnya jawaban kamu, iya, gitu?" ryega mengangguk lagi dan taeil pun ikut manggut sampe pada akhirnya, "hAH?! SERIUS?!"

"iya, aku mau jadi pacar kak taeil."

bertepatan dengan datangnya johnny, taeil pingsan lagi untuk yang kedua kalinya.

"KAK TAEIL!"

johnny menatap dramatis adegan didepannya, "gapapa, taeil emang gitu, hobi pingsan, jadi kamu maklum aja sama kebiasaanya."

"t-tapi kak john, kak taeilㅡ"

johnny menggeleng dan meyakinkan ryega. "tenang aja. justru kalo dia pingsan, malah bagus."

"b-bagus??" johnny menangguk. "GIMANA BISA BAGUS?!"

"SSSTT! ini klinik, bukan tempat karaoke. jangan teriak-teriak!"

ㅡㅡㅡ

iya, aku tau season dua ini rada aneh dinalar, tapi engga seaneh itu juga kok, hehehehe hehe he he... dan satu lagi, buku ini gak perlu dibuat mikir, gaada teori-teorian kayak buku-buku author lain karena pada dasarnya aku emang gak bisa membuat teori yang bisa masuk dinalar manusia bumi, entah gimana kalo manusia indosiar /eh ngetik apasi