22. seafood

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

keduanya sampai direstoran seafood yang ryega maksud, perempuan itu menggandeng taeil masuk kedalam sana dengan sangat gembira, beda sama taeil yang emang biasanya deg-degan jadi makin deg-degan, seolah bakal ada sesuatu yangㅡ

"papa!"

paㅡ papa????! taeil membulatkan matanya, perempuan itu terus menarik tangannya sampai keduanya berdiri didepan seorang lelaki berpakaian putih bersih dan celemek hitam.

jangan bilang ini papanya ryega... plis, gue gaboleh pingsan, gaboleh! taeil menggumam panik dalam hati.

"wah wah wah, tumben kesini." pria itu tersenyum pada ryega lalu matanya beralih melirik taeil dan genggaman tangan keduanya, "bawa cowok nih?? pacar kamu?"

ingin rasanya taeil nanggepin pertanyaan bapak itu dengan santai, tapi sayangnya engga bisa, taeil justru cuma senyum-senyum kaku dan hanya diam.

"iyalah pacarku, masa pacar orang lain aku bawa-bawa?" jawab ryega sambil memeluk lengan taeil. "kenalin pa, ini kak taeil, pacarku, hehe~"

ryega menatap ayahnya bingung, "kenapa pa?"

"pacar kamu engga lagi sakit kan, rye??"

"eh? engㅡ loh? kak, kok pucet??? kakak sakit?? atau telat makan???? kak???"

🌛

gak jadi pingsan, taeil sekarang berada diruangan bapak gregory alias papanya ryega. cowok itu duduk menunduk sambil mengusap-usap telapak tangannya yang dingin.

engga lama pintu ruangan itu terbuka, taeil menghela nafas karena yang masuk adalahㅡ "maaf om, saya kurang darah jadi suka tiba-tiba lemes." ujar taeil santai.

laki-laki yang masih berdiri didepan pintu itu heran, "saya pikir kamuㅡ takut sama saya??" taeil mengerjap sambil memahami maksudnya. "biasanya kan kalo ketemu sama orang tua dari pacar ada rasa takut, saya pikir kamu takut sama saya??"

"ohh, engga kok om, jujur sebenernya saya gugup ketemu om, soalnya ryega engga bilang kalo mau ketemu sama om disini, tapi kalo takut, saya engga takut, justru saya emang pengen ketemu sama om."

pria itu membuka celemeknya lalu duduk disamping taeil, "gentleman, saya suka." ujarnya sambil menepuk pundak taeil. "saya gregorius seojoon, ayahnya ryega yang jadi pacarmu itu."

"saya surya taeil prapanca, pacarnya anak om yang namanya ryega."

keduanya berjabat tangan sambil tersenyum, sehabis itu percakapan mereka mulai meluas. seojoon merasa taeil adalah anak yang bisa diandalkan, hidupnya terlihat sangat tertata dan engga neko-neko, tapi ya itu semua masih perkiraan, engga bakal ada yang tau sifat asli manusia kecuali tuhan.

lagi asik-asiknya ngobrol, pintu ruangan itu kembali terbuka, membuat taeil sedikit terlonjak dari sofa tempat dirinya duduk nyaman sedari tadi. cowok itu lupa kalau masih ada ryega disana, cewek itu masuk dengan senampan besar makanan laut.

"kak taeil pasti pucet karena belum makan kan? sekarang ayo makan dulu!"

"t-tapiㅡ"

"engga ada tapi tapi, sini aku suapin!"

"j-jangan! aku bisa makan sendiri!"

ryega menghela nafas, sedangkan sang ayah tertawa, "kamu udah jadi korban??" tanya seojoon pada taeil, "maafin ryega ya, cewek ini emang tangannya ajaib, dia emang engga bisa nyuapin siapapun. dulu aja om hampir mati keselek sendok gara-gara disuapin ryega."

"apaan sih pa?! jangan ganggu deh! bikin orang takut aja!"

seojoon kembali tertawa, "yaudah-yaudah, kalian makan aja disini, tapi jangan sampe kena sofa ya, nanti bau amis." pria itu bangkit berdiri lalu menatap taeil lagi, "kerang bagus buat nambah darah, makan yang banyak, taeil."

ceklek!

pintu tertutup dan tersisalah ryega dan taeil disana. "sumpah,, aku bisa makan sendiri..." ucap taeil dengan suara bergetar.

ㅡㅡㅡ

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro