35. P3K

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

taeil melotot kaget sekaligus takut, gak nyangka kalo ryega ternyata sesadis itu. lagipula, emang apa tujuan ryega nodongin pisau keleher ceweknya jungwoo?? apa mereka musuhan???

menatap ryega dan jungwoo bergantian, taeil jadi bingung.

"LO SIAPA ANJING!" jungwoo mulai menjauhi jendela, hendak mencegah ryega yang ingin menyakiti kekasihnya. "LEPASIN CEWEK GUE!" teriak jungwoo yang juga was-was akan ryega yang mengancam itu.

"gak perlu tau siapa gue." ryega melirik kearah taeil, taeil yang dilirik pun tiba-tiba merinding, kaget dan juga takut tapi sok kalem aja sambil meneliti sebentar apa yang ingin ryega katakan lewat tatapannya. gak sengaja taeil ngeliat tangan ryega yang megang pisau itu gemetar, cowok itu jadi bingung.

namun setelah sekian detik, akhirnya taeil paham akan apa yang ryega lakukan saat ini.

"woo, tenang woo..." ucap taeil yang tangannya sedang berusaha meraih seutas tali dimeja jungwoo.

"hARUSNYA CEWEK GILA ITU YANG LO SURUH TENANG! DIA BAWA SENJATA!"

merasa ada celah dan waktu yang pas saat jungwoo melangkah mendekat, taeil segera menarik jungwoo menjauh dari jendela, ryega segera meletakkan pisau yang ia bawa ditempat yang aman dan membantu taeil mengikat kaki juga tangan jungwoo yang memberontak itu.

johnny yang mendengar keributan itu segera masuk dan membantu, "bANGSAT LO SEMUA!" umpat jungwoo.

"lo yang bangsat!" ryega menatap jungwoo sangat tajam. "liat cewek lo! lo apain ha?? gue yakin luka-lukanya itu ulah tangan lo. kalo gak bisa ngejaga, paling engga jangan menyakiti! punya otak dipake dong!"

selesai mengumpat dan memberi salam dengan jari tengahnya yang estetik kepada jungwoo, ryega segera memapah perempuan yang sedaritadi hanya bisa menangis itu pergi dari sana.

ryega membawa perempuan lemah itu kekamar taeil, meminta perempuan itu untuk duduk dan memberinya air hangat dari dispenser diruang tengah.

"maaf soal yang tadi, gue gak bermaksud." ucap ryega meminta maaf. jujur aja tadinya ryega engga yakin untuk ngelakuin hal yang bahaya begitu, ryega gemeteran banget saat megang pisau dan mengarahkannya ke perempuan itu, namun sisi dari dirinya yang lain membuatnya berani untuk sedikit gila dan mengambil resiko.

perempuan itu engga menjawab, justru malah semakin menangis sambil memeluk ryega. entah kenapa pula, rasanya ryega mau ikutan nangis.

"nama gue ryega."

perempuan itu melepaskan pelukannya, ia mengambil tissu dan mengelap wajahnya yang sangat berantakan itu. "nama gue abigail, boleh panggil gue abi."

ryega mengangguk lalu engga tau lagi mau ngomong apa, dirinya pengen nanya soal apa yang terjadi antara abigail dan pacarnya itu, namun rasanya... itu sangat privasi...

namun saat ryega merasa menanyakan privasi itu engga sopan, cewek itu malah bercerita dengan sendirinya, "jungwoo itu cowok baik, tapi entah kenapa akhir-akhir ini dia jadi overprotektif."

"jungwoo jadi sering cemburuan, emosinya jadi gampang meledak, gue takut." abigail terus bercerita dan ryega terus mendengarkan sampai akhirnya taeil datang untuk memeriksa keadaan ryega dan juga abigail.

"kalian gapapa kan?" tanya taeil yang berdiri didepan pintu.

ryega mengangguk, memastikan kalau dirinya dan abigail baik-baik aja, "cuma... kayaknya butuh P3Kㅡ"

"hAH?! KAMU LUKA??"

ryega berdecak, "bukan aku, tapi iniㅡ" tangannya menunjuk abigail.

"ohh... iya ya..." jujur taeil engga tega ngeliat abigail yang tubuhnya lecet-lecet kayak gitu. itu bikin taeil mengingat masa-masa kecilnya yang menyakitkan dahulu kala.

saat taeil mengambil kotak obat-obatan dilacinya, tiba-tiba tangannya gemetar, keringat mulai membasahi pelipisnya.
ㅡㅡㅡ

miane, momen ryega-taeil nya sedikit sekali huhuㅠㅠ next chapter full ryeil 🌚 kok hehe 🌚 eh.... 🌚

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro