Kidnapping Albert - [ Albert Di Culik ]

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Albert terkapar di atas pasir bawah laut dengan cairan merah kental membasahi tubuhnya, tubuh Albert terasa sangat kaku dan dingin, dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya lagi. Untuk tetap sadar saja susah apalagi berusaha untuk bergerak, sedangkan Nagass berdiri di depan Albert dengan tatapan dinginnya.

Nagass mencengkram kepala Albert lalu mengangkatnya ke atas menghadap dirinya.

"Ada kata terakhir?" tanya Nagass.

Albert yang setengah sadar ini tidak menjawab pertanyaan Nagass walaupun Nagass sudah menunggunya. Mungkin karena kelamaan, Nagass membatalkan pertanyaannya dan beralih ke tahap selanjutnya.

"Lord bilang untuk membawa kepalamu ke hadapannya tapi.... Mungkin aku akan membawamu hidup - hidup, karena aku penasaran. 'Apa yang akan dilakukan Lord pada saat melihatmu hidup?'..." cetus Nagass dengan ekspresi dinginnya.

"Siapa Lord? Apa yang dia inginkan dariku? Dan juga.... Yang Terpilih?" batin Albert.

Nagass melepaskan kepala Albert dan membuatnya menghantam keras pasir laut, lalu tangan Nagass merangkul pinggang Albert dan mengangkatnya. Nagass membawa Albert menjauh dari sana sambil membawa Albert bersamanya.

Ditempat lain terlihat Water Knight yang melihat pertarungan Albert dan Nagass sedari tadi keluar dari persembunyian lalu pergi ke kapal selam.

"Aku harus melaporkan ini pada Kapten..."

..

Andre, Fister, Savarus, Tony dan awak kapal selam lainnya telah berhasil mengalahkan semua Searagon tanpa ada sisa, disekitar kapal hanya ada cairan ungu pekat yang menyelimuti lautan dalam.

Savarus dan Sea Horse-nya naik ke atas kapal bersama Andre.

"Kerja bagus semuanya, kalian hebat sekali..." puji Savarus kepada semuanya.

Mereka yang mendapat pujian hanya tersenyum, pada saat bersamaan datang seorang fishman yang merupakan Water Knight disana sama seperti Andre.

"Tuan Savarus, saya ingin melaporkan sesuatu..." katanya yang tergesa - gesa.

Kedatangan fishman ini membuat semua mata tertuju padanya.

"Apa itu, prajurit?" tanya Savarus.

Fishman itu sangat kelelahan, dilihat dari raut wajahnya jika laporan ini sangat penting. Dia mengatur nafasnya sebelum mengatakan laporannya.

"Cepatlah!" kata Andre yang tidak sabaran.

Fishman itu sempat terkejut tapi dia berhasil mengendalikan dirinya, lalu menatap Andre.

"Albert Waver....... Diculik!!"

..

Diruang rapat semuanya diam tanpa ada suara, masing - masing dari mereka tengah memikirkan sesuatu dan itu adalah Albert.

Di utara meja rapat ada Merlin yang murung, dia ditemani Tia dan Tina dikedua sisinya, di timur ada Savarus yang lagi memikirkan sesuatu, dan dibarat ada Blow yang mengetuk jarinya ke atas lantai meja dengan muka tertutup.

Tidak ada yang memulai pembicaraan. Tiba - tiba Merlin berdiri dari duduknya membuat Tia bingung dan Tina terkejut, bukan mereka berdua saja tapi juga semua orang yang ada disana.

"M - Merlin???" bingung Tia.

"Puteri Merlin, apapun yang kau pikirkan aku sarankan JANGAN melakukannya!!" seru Tina yang mengetahui apa yang tengah dipikirkan oleh Merlin.

"Aku mohon Tina, jangan hentikan aku. Aku akan pergi dan menyelamatkan Albert..." sahut Merlin.

"MEMANGNYA APA YANG BISA KAU LAKUKAN??!" teriak Tina membuat Merlin terkejut. "Kau hanya akan memperburuk keadaan jika pergi ke sana, kau akan pergi tanpa bisa kembali lagi. Jadi, janganlah pergi, Puteri.."

Tia terkejut atas kata - kata yang keluar dari mulut Tina sedangkan Merlin tertunduk, Savarus yang diam dan Blow yang masih melakukan aktivitasnya yaitu mengetuk meja dengan jari.

Tidak lama kemudian Merlin berjalan pelan ke arah pintu keluar tapi dihentikan oleh pedang Tina yang tertancap di depan pintu. "Mau kemana kau, Puteri?" tanya Tina.

Merlin melirik Tina dengan tatapan serius. "Aku akan pergi..." jawab Merlin cepat tanpa jeda.

"Kau tahu itu keputusan yang buruk, kan?"

"Maka dari itu aku akan pergi. Aku akan tetap pergi dan membawa Albert kembali..."

Mata biru langit Merlin menunjukkan keyakinan yang hebat, Tina yang melihat itu mengigit bawah bibirnya. Tina berjalan cepat setelah melihat Merlin membuka pintu.

"BERHENTI!!" teriak Tina tapi Merlin tidak berhenti.

Merlin keluar dari ruangan membuat kesunyian datang diantara mereka. Tina terdiam berdiri di depan pintu, Savarus yang memandang seakan tidak terjadi apa - apa, Blow yang masih dalam aktivitasnya dan Tia yang gelisah melihat kesunyian yang melanda.

"A - Aku akan menyusul Merlin..." ucap Tia yang berenang menuju pintu, melewati Tina dan keluar dari ruangan.

5menit kemudian Tia bergerak, dia juga keluar dari ruangan. Sekarang tinggal Blow dan Savarus yang ada diruangan. Savarus mengalihkan pandangan matanya ke Blow dan menatap malas.

"Apa yang harus kita lakukan, Blow?" tanya Savarus.

Blow menaikkan sedikit mukanya dan menatap Savarus dengan satu mata saja.

"Kita santai saja, dan biarkan bawahan yang mengatasinya..." jawab Blow santai.

Blow beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari ruangan.

"Sepi..."

..

Merlin berjalan di lorong kapal sendirian, mukanya tertunduk sedikit ke bawah dengan bibir bagian bawah digigit.

"Merlin..." panggil Tia yang ada dibelakang menyusul Merlin.

Merlin membalikkan badannya, titik - titik air berterbangan di depannya. Merlin menangis. Merlin menangis sambil memeluk Tia yang baru datang.

"Merlin??" bingung Tia.

"Aku ini memang tidak berguna, aku tidak bisa melakukan apa - apa, aku hanya bisa bicara besar tanpa bisa melakukannya..." kutuk Melrin pada dirinya sendiri. "Aku... Aku.... Tidak berguna!"

"Merlin..." iba Tia.

"Tia, aku ingin menyelamatkan Albert, aku ingin membawanya kembali tapi...tap---" kalimat Merlin terhenti setelah Tia memeluknya lebih erat.

"Menangislah sesukamu saat ini kemudian kita cari cara untuk membawa Waver kembali..." bisik Tia.

Merlin mendongkakkan mukanya menatap Tia, manik biru langitnya bergelombang bersamaan dengan itu keluar aliran air yang deras dari sana. Merlin memeluk erat Tia sambil menangis, Tia mengelus surai putih Merlin seraya menyanyikan sebuah lagu yang merdu.

..

Nagass berhenti disebuah karang laut warna ungu tua, dibalik karang tersebut keluar empat orang yang mengenakan pakaian berbeda.

"Tuan Nagass... Lorix..." panggil dua gadis kembar bersurai hitam.

"Nagass, kenapa kau tidak membunuhnya?" tanya lelaki rambut putih.

"Hanya malas saja, dan juga mungkin ada gunanya aku membawanya hidup - hidup..." jawab Nagass datar.

Nagass melempar tubuh Albert yang tidak sadarkan diri lagi ke depan membuat darah yang ada didada Albert kembali keluar.

"Akari, bisa kau tutup lukanya?" tanya Nagass kepada gadis surai merah.

"Merepotkan saja.." jawabnya malas.

Gadis itu mendekat ke Albert dan melakukan sesuatu, dia menyembuhkan luka Albert tapi memasukkan cairan ungu gelap ke dalam tubuh Albert sebelum luka Albert menutup.

"Sekarang, dia tidak bisa menggunakan sihirnya..." cetus Akari yang menyelesaikan tugasnya.

"Akari, Panzer, Jelisa dan Jelina, kita akan pergi 10menit lagi. Siapkan 'kendaraan'..." perintah Nagass.

""BAIK!!!!"""

..

Di anjungan kapal selam terlihat ada Andre, Buddy, Doronthea, Fister, Lazarus dan Tony yang tengah bersiap untuk misi penyelamatan Albert. Mereka menggunakan perlengkapan masing - masing sebelum masuk ke dalam mini-submarine yang terbuat dari baja laut biru, dua kaca bulat, tiga pendorong, satu meriam kecil dan dua laser.

"Padahal kita baru berperang, nasib, nasib..." malas Fister.

"Apa boleh buat'kan?" sambung Tony.

"Dan juga Albert adalah salah satu dari kita..." cetus Lazarus.

"Sejak kapan dia jadi salah satu dari kita? Ikut ujian saja tidak.." seru Andre.

"Lalu, kenapa anda ikut dalam misi ini, Ketua Andre?" tanya Doronthea yang menyiapkan peralatannya.

"Aku hanya mengikuti perintah saja..." jawab Andre kesal.

"Sudah - sudah kalian semua, tidak ada gunanya kalian bertengkar..." lerai Buddy yang sudah siap.

Buddy berhasil menenangkan Andre dan mencairkan suasana. Buddy memperhatikan keadaan bawahan ayahnya, dia ditunjuk sebagai pemimpin dalam misi ini, sebuah misi sulit yang memiliki resiko besar.

Buddu tersenyum, dia menatap positif misi kali ini.

"Ayo kita selamatkan manusia itu!!!"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro