Sinta The Bubble Water - [ Gelembung Air Sinta ]

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Suara tembakan meriam terdengar jelas menyelimuti setiap sisi kapal selam yang ditumpangi Albert dan lainnya. Disudut pandang lain terlihat Andre, Fister, Tony dan anggota awak lainnya tengah sibuk menaklukkan Dasilk yang berenang mengelilingi kapal selam.

Setiap satu Dasilk yang berhasil ditaklukkan, satu Dasilk lagi yang datang sepertinya Dasilk itu tidak ada habisnya.

Andre melompat dari kapal dan menebas kepala salah satu Dasilk yang ingin mendarat di lantai kapal, Dasilk itu kehilangan kepalanya dan tubuhnya terarah ke lantai kapal. Fister dan Tony segera pergi ke tempat Dasilk mendarat dengan kedua senjata mereka arahkan kepada Dasilk. Cahaya hijau keluar dari senjata mereka berdua, kedua cahaya itu mengenai tubuh Dasilk dan meledakkannya menjadi gelembung - gelembung air.

Pada saat bersamaan Andre mendarat selamat di depan mereka dengan cutlass masih ditangan kanan.

"Mereka tidak ada habisnya..." gerutu Andre kesal melihat satu bayangan besar dari kejauhan.

"Kita harus menahan mereka sampai Komandan Savarus datang..." seru Tony menyiapkan kedua meriam pistolnya.

"YA!!"

..

Genovios membuka pintu yang ada di depannya dengan pelan, baru membuka. Sebuah pisau menusuk ke arahnya, refleks Genovios menahan pisau itu dengan tangan kirinya dan membuat darah hijau muda keluar dari pergelangan kiri Genovios.

"Kenapa Lorient ada disini?" geram Genovios menatap kesal seorang gadis bersurai pirang yang mengenakan gaun hitam dan kalung berbentuk hati.

Genovios mengambil sesuatu dipanggang kanannya, melihat itu si gadis surai pirang melompat mundur ke belakang menjaga jarak dengan Genovios.

"Jika boleh tahu. Kau ada di tingkat berapa?" tanya Genovios. "Aku dengar Loreas Servant memiliki tingkatan dan mereka adalah Lorient. Aku ingin tahu kau Lorient ditingkat berapa?" lanjut Genovios.

"Santi Burgen, Lorient IV, Master of Bubble Water..." jawabnya.

"Bubble Water ya..." gumam Genovios sembari tersenyum.

Genovios mengeluarkan sebuah gladius putih bergaris hijau muda yang memiliki permata hijau di pegangannya. Cahaya biru keluar dari luka tusuk di pergelangan kiri Genovios, lalu luka tusuk itu merapat kembali ke bentuk semula dan menghentikan pendarahan.

"Genovios Swerk, Command Fort Fear, Shark Slayer..." seru Genovios.

Sinta bergerak yang pertama kali. Sinta menusukkan pisaunya ke perut kanan tapi ditangkis oleh ayunan cepat vertikal ke atas dari Genovios. Lalu Genovios yang bergerak kedua. Genovios menebaskan pedangnya vertikal bawah miring ke kiri tapi berhasil dihindari oleh Sinta, Sinta mengelak ke kiri kemudian mengangkat telapak kirinya ke sisi kanan perut Genovios. Gelembung air keluar dari sana tapi bukan gelembung biasa karena di dalam gelembung tersebut ada semacam aura yang tersimpan.

"Meledaklah..."

Daaar...

Gelembung itu meledak setelah sudah dekat di perut Genovios, walaupun ledakan gelembung itu kecil tapi berhasil membuat tubuh Genovios tidak bisa bergerak sementara waktu.

Kesempatan itu tidak di sia - siakan oleh Sinta. Sinta menerjang ke depan dan menusuk perut Genovios sampai membuat Genovios mengeluarkan darah hijau mudanya, setelah selesai menusuk Sinta memutar pisaunya membuat Genovios merasakan rasa nyeri mati rasa tidak bisa bergerak. Sinta mencabut pisaunya secara paksa lalu mengarahkan pisaunya ke dada kiri Genovios, Genovios menggerakkan bahu kirinya sedikit ke bawah dan membuat tusukan Sinta mendarat di bahu kirinya.

"Sudah 5detik ya..." kesal Sinta.

"Tentu saja, Nona..." bisik Genovios ikut kesal.

Genovios membenturkan kepalanya dengan kepala Sinta. Sinta terpental ke belakang menghantam dinding baja yang ada dibelakangnya, Genovios tidak berhenti sampai disitu, Genovios menembakkan bola air ke tempat Sinta tapi Sinta berhasil menahannya dengan ledakkan gelembung yang dia buat.

""Musuh yang merepotkan"" kata Genovios dan Sinta bersamaan.

"Genovios, kau baik - baik saja?" tanya Merlin khawatir yang melihat darah keluar diperut dan bahu kiri Genovios.

"Anda tenang saja, Tuan Puteri, saya baik - baik saja..." jawab Genovios tenang, walaupun sekarang dia sedang menahan rasa sakit.

"Aku harus menyelesaikan pertarungan ini segera..." batin Genovios berkata.

Genovios membenarkan posisi berdirinya, dia menghirup udara lalu menghembuskannya melalui mulutnya. Genovios adalah half-human tipe air yaitu setengah manusia yang bisa hidup di air dan darat, Genovios bisa memakan makanan laut dan darat seperti manusia pada umumnya.

Kembali ke pertarungan. Aura hijau keluar dari tubuh Genovios dalam skala sedang agar kapal selam tidak mendapat efeknya juga, Sinta yang melihat itu membuat puluhan gelembung air yang mengelilinginya. Ditempat Genovios tercipta empat pusaran air kecil, pusaran itu berputar tidak terlalu cepat tapi terlihat sangat cepat.

"Ayo kita akhiri pertarungan ini..." seru Genovios yang menutup kedua matanya.

Semua gelembung air Sinta bergetar hebat siap untuk terbang atau meledak. Tapi......

"............."

"............."

Slash.... Slash.... Slash.... Slash...







DHUAR.....

Semua gelembung air Sinta meledak disekitarnya setelah terkena tebasan yang tiba - tiba saja ada. Tebasan yang tak terlihat itu menebas semua gelembung Sinta dan meledakkannya tepat ditempat Sinta.

Sinta yang mendapat efek telak akibat serangannya sendiri dibuat tidak dapat bergerak sama seperti yang Genovios rasakan beberapa saat lalu.

"Selamat tinggal, Nona~~~"

Seketika itu juga seekor hiu yang terbuat dari air melahap seluruh tubuh Sinta tanpa tersisa dengan sangat cepat, lalu menghilang seperti tidak pernah terjadi 'apa - apa'. Pada waktu bersamaan Genovios terjatuh pingsan, dan Merlin menghampirinya.

"Genovios..." panggil Merlin.

Merlin meletakkan kepala Genovios di kedua pahanya dan mulai menyembuhkan luka Genovios.

"Tuan Puteri, maaf merepotkan anda tapi. Saya ingin tidur sebentar..." kata Genovios sebelum tidur.

Merlin tersenyum dan melanjutkan aktivitasnya. "Tidurlah, Bocah Hiu.."

..

Doronthea, Lazarus, Tia dan Tina terdiam ditempat mereka, mereka bingung dengan empat orang misterius yang menghalangi jalan mereka tadi. Dan kini menghilang secara tiba - tiba tanpa salam perpisahan.

"B - Bukankah kita harus ke tempat, Puteri Merlin?!" kata Tia tiba - tiba.

"Ayo!!" ajak Lazarus yang berlari terlebih dulu diikuti Doronthea dan Tina.

"Hei jangan tinggalkan aku..." panggil Tia yang tertinggal dibelakang.

Lazarus dan lainnya sudah sampai di depan pintu kamar Albert, mereka berempat masuk secara paksa membuat Merlin yang ada di dalam terkejut.

"Ada apa dengan kalian?" tanya Albert yang ikut terkejut.

"K - Kau sudah siuman?" terkejut Lazarus melihat Albert berdiri di depan Merlin dengan tegak.

"A - Ada apa dengan, Komandan???" tanya Doronthea panik melihat Genovios terbaring di atas kasur yang ditempati Albert beberapa saat lalu.

"Genovios? Dia cuma kelelahan setelah melawan musuh. Iyakan Merlin?"

"Ya..."

Albert berjalan mendekat ke arah jendela dan mengambil gladius milik Genovios yang terpajang disana.

"Kalian mau ikut?" tanya Albert.

Doronthea dan Lazarus saling balas menatap, kemudian mereka mengangguk paham bersama. ""Ya!!""

"Kami berdua akan tetap disini menjaga Merlin dan Komandan Genovios..." seru Tina.

"Y - Ya..." dukung Tia.

Albert berjalan keluar dari kamar dan Tia serta Tina masuk ke dalam kamar.

"Aku berangkat!!!"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro