Day 14: Bus (SnK)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hannes adalah supir bus yang baik. Ia berusaha mengantarkan para penumpangnya dengan selamat dan pada waktu yang tepat, siapapun mereka. Apapun rintangannya, akan berusaha dilewatinya. Entah itu turunan curam, kemacetan, dan rintangan-rintangan lain.

Pada waktu tengah malam, Hannes menghitung uang yang didapatnya hari ini sendirian—kenek yang bersamanya sudah pulang duluan. Hasilnya lumayan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Sebelum Hannes turun, pintu penumpang terbuka. Belasan manusia masuk tanpa bertanya atau mengucap permisi. Setelah penumpang terakhir masuk, pintu tertutup otomatis.

Atmosfir bus terasa berat. Semua penumpang duduk dengan punggung tegap dan mata yang menatap kosong ke depan. Tiada seorang pun penumpang yang mengobrol satu sama lain.

Ah, seperti ini lagi. Tampaknya aku harus langsung keluar setelah tiba di halte terakhir.

Rambut-rambut di kulit Hannes berdiri tegak, keringat dingin keluar dari pori-pori. Sudah berulang kali mendapat kejadian yang sama, Hannes tetap merasa takut.

“Tujuannya ke mana?”

“TPU Shiganshina.”

“Baik, Pak.”

Hannes memasukkan kunci dan memutarnya, lalu menghidupkan mesin. Di tengah gelap dan sepinya jalan yang dilalui, Hannes tetap berkendara dan mempertahankan ketenangannya.

Hannes tahu para penumpang di belakangnya bukan manusia. Ia tetap berpegang pada prinsip. Siapapun penumpangnya, Hannes akan mengantarkan mereka ke tempat yang dituju dengan baik.

Sayang, malam ini semesta tak lagi mengizinkan Hannes menjalankan tugasnya dalam wujud manusia.

[]

Maap kalau kesan horornya nggak terasa :(. Dari awal udah ketebak lah ya siapa penumpang hannes.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro