16. Wanodya

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bugh!  Andi meringis akibat pukulan yang diterimanya. Dia mendecak kesal. "Lo kok mukul gue?" tanyanya tidak terima. Gendhis memamerkan cengirannya.

Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Gue kesel!" Seketika wajahnya berubah kesal mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

"Masa tadi gue ke pasar," sungutnya kesal. Ia berhenti mengambil napas.

Tanpa mendengar kelanjutannya, Andi pun segera menyela. "Bukannya lo udah sering disuruh ke pasar? Dan biasanya lo diomelin sama penjual yang gak kenal sama lo karna lo dikira bolos sekolah, 'kan?" Tawa yang sedari tadi ditahan Andi, sejak Gendhis memulai kalimat pertama curhatnya, pun menyembur keluar.

Badan Gendhis yang mungil, jika tidak ingin disebut kecil, sangat mirip seperti anak SMP. Juga tingkahnya yang mirip seperti bocah SMP sering membuat orang-orang yang tidak mengenalnya salah mengira. Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kalinya. Maka dari itu, Andi selalu heran, jika sahabatnya itu marah-marah ketika mendatanginya.

Plak! Sebuah jitakkan keras mendarat di kepala Andi. "Ketawa! Ketawa aja terus! Bentar lagi gue jahit bibir lo!"

Andi meringis. "Lo itu wanodya, tapi kelakuan lo kek anak laki tau, gak?"

Day 16
Keyword : Wanodya.

Udah hampir setengah bulan ngerjain challenge ini.😄😄😄

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro