Day 15 | Bahasa Bali

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Judul: Puisi Hujan⁣⁣
⁣⁣⁣⁣⁣#copyrightbyIlestavan⁣⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣
⁣⁣

--- ^ ---

Pertanyaan yang sering terlontar darimu adalah seputar hujan. Lalu, hari ini kamu menanyakan hal berbeda. ⁣⁣
⁣⁣
"Burung dan kupu-kupu, mana yang bisa terbang lebih tinggi?"⁣⁣
⁣⁣
Padahal kamu tahu bahwa aku bukan ahli ilmiah, apalagi pemerhati sepertimu.⁣⁣
⁣⁣
"Pertanyaanmu itu ibarat menanyakan mana yang lebih gelap antara malam dan langit mendung di siang hari."⁣⁣
⁣⁣
Kamu termangu oleh kataku, dan aku mulai berani berbicara banyak. Seseorang memang akan lebih serakah jika diberi kesempatan.⁣⁣
⁣⁣
"Terbangnya kupu-kupu dan burung, malam pekat bersama mendung, semuanya memiliki eksistensi yang tidak terelakkan."⁣⁣
⁣⁣
"Jadi menurutmu, haruskah aku menjadi kupu-kupu, atau burung? Sekelam malam, atau semendung langit kala hendak hujan?"⁣⁣
⁣⁣
Bertepatan tanyanya yang kembali mengisi pikiranku, hujan mengguyur atap. Dari jendela kaca perpustakaan, diriku dapat melihat betapa kerasnya air yang jatuh, menimbulkan suara bising.⁣⁣
⁣⁣
"Dirimu sendiri. Jadilah dirimu sendiri, apa pun yang ingin kamu lakukan." Kemudian diriku memandang sosok di hadapan, serupa wajahku yang terlihat menyedihkan.⁣⁣
⁣⁣
Rambutnya menjuntai tak tersisir, bersama blus berwarna cokelat tanah berbau apak.⁣⁣
⁣⁣
"Kalau begitu, bisakah aku hidup kembali untuk melakukan apa yang ingin kulakukan?"⁣⁣
⁣⁣
Tercekat, diriku merasa meledak dari dalam. Kepalaku yang berat bergerak-mengarah selembar kertas di meja. ⁣⁣
⁣⁣

Hujan⁣⁣
⁣⁣
Hujan menyentuh kulit hangat⁣⁣
Seketika menjadi dingin⁣⁣
Hujan kian menderas⁣⁣
Langkah kaki mendekat⁣⁣
⁣⁣
Semakin dingin hingga menggigil⁣⁣
Tajam benda itu merobek kulit⁣⁣
Berderai hujan menghapus jejak⁣⁣
Kesekian kalinya, dingin merasuk⁣⁣

- Lieta Anggreni.⁣
⁣⁣

.
.
.

15 Mei 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro