Day15-Apkir

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Ya, sudah. Yuk." Xavier menarik Andi hingga ia berdiri dan menarik tangannya agar Andi mengikutinya.

Tanpa kata atau pun protes, Andi mengikuti pemuda itu. Mereka berhenti di sebuah stand es krim.

"Bang, yang coklat satu, ya," pinta Xavier. Andi hanya bisa membulatkan matanya tak percaya. Bagaimana bisa Xavier hanya membeli satu es krim di saat mereka berdua? Sungguh tega!

Xavier menarik tangan Andi ke bangku terdekat dan mulai menjilati es krimnya. Tanpa menawari Andi! Lagi-lagi Andi hanya diam. Setelah beberapa jilatan, Xavier menoleh ke arah Andi. "Mau? Nih, coba." Xavier menyodorkan es krim miliknya tepat di depan mulut Andi.

Andi menatap Xavier tidak percaya. Satu es krim untuk dua orang? Tidak! Ia tidak akan mau menjilat ludah Xavier. Itu menjijikan! Andi segera mengapkir es krim itu dan bangkit. "Gak! Aku mau pulang. Udah sore," ucapnya.

Xavier dengan sigap menarik tangan Andi. "Aku antarin."

****

Andi mengangkat alisnya bingung. "Pasuel lagi? Sore-sore begini?" tanyanya bingung entah pada siapa.

Sore manis.
Tadi aku melihatmu bermain piano dan tersenyum manis di samping seorang pemuda. Ingin rasanya aku menyapamu, tapi aku hanyalah manusia pengecut.
Maaf. Aku mengirim susu coklat ini saat sore hari karena tadi pagi aku tidak sempat.
With love.

Andi segera berlari ke kamar dan mengeluarkan semua pasuel yang ia terima seminggu belakangan ini. Ia mencocokkan setiap tulisannya. Semuanya sama, kecuali pasuel tadi pagi yang sudah jelas siapa pengirimnya—Xavier. Lantas, siapa pengirim pasuel seminggu belakangan ini?

--------------------------
Yeay! Udah hari ke-15 tapi belum bolong sama sekali 😅😅😅
Boleh dibanggakan gak ya?
Nah. Makin ke sininya makin gak jelas cerita si kandi ini.
Wkwkekke

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro