02; First Talk and Her Curiosity

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Cowok itu bernama Rexan. Alviero Rexan Al-Rashad lengkapnya. Riska pun baru tau tadi saat keduanya berkenalan dengan resmi beberapa menit yang lalu, saling bercerita tentang kehidupan masing-masing sebelum membicarakan tugas acara yang akan keduanya emban. Rexan ternyata Sekretaris dua yang mau tidak mau akan diposisikan selalu bersama Riska.

Berbanding terbalik dengan Rexan yang terlihat sangat menikmati pekerjaannya, Riska merasa bahwa hal ini menjadi beban. Cewek itu tidak terbiasa pulang malam, belajar malam, dikejar deadline dan masih banyak yang lainnya. Riska itu perempuan yang terorganisir, berbeda dengan Rexan yang serampangan dan asal-asalan. Termasuk dalam memilih setelan baju dan celana yang sialnya malah kelewat menarik di mata Riska.

Riska sering melihay cowok memakai denim sobek-sobek, tapi tidak ada yang sekeren Rexan.

"Nah tugasnya udah ngerti kan? Nanti bagian proposal coba lo kerjain, kalo ngerasa ada kesulitan gausah malu-malu hubungin gue, ya." Riska hanya mengangguk sebagai balasan. Matahari sudah turun dari peraduannya, meninggalkan langit gelap khas malam yang masih belum bersahabat dengan Riska. "Yaudah pulang aja sekarang mah."

Rexan bangkit dan memasukan laptopnya ke dalam tas. Cowok itu merogoh kunci mobil di saku celananya. "Lo pulang naik apa?"

"Kereta."

"Mau sama gue aja nggak?"

"Ngga usah. Ngerepotin," jawab Riska merasa tidak enak. Baru juga keduanya kenal, sudah ikut mobil orang lain saja. Benar-benar definisi dari benalu menurut Riska.

"Hahaha yaudah gue duluan, ya."

Riska pikir Rexan itu seperti cowok kebanyakan, ternyata tidak. Dan lagi-lagi fakta itu malah membuat kuriositas Riska semakin membludak.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro