32. Hydrangea

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

“Kau ... membeli gadget untuk bermain game lagi, Bby?” Hyun Ae mengerucutkan bibirnya di hadapan Kyuhyun.

Saat ini, keduanya berada di kamar pribadi mereka. Hyun Ae duduk di tepi ranjang dan Kyuhyun yang berdiri di depannya.

Kyuhyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Mmm,” Kyuhyun mengangguk, “kau marah, Ae-chan?”

Hyun Ae memejamkan kelopak matanya. Ia mengatur deru napasnya yang sebelumnya terasa memburu. Wanita itu membuka matanya dan menatap manik tajam milik Kyuhyun.

“Ya. Aku marah.”

Kyuhyun terperangah. Ia terkejut. Sejujurnya, bukan jawaban seperti itu yang Kyuhyun pikirkan. Ia tidak mengira jika istrinya akan marah karena dirinya membeli gadget untuk bermain game. Karena yang Kyuhyun tahu, Hyun Ae memiliki hobi yang sama dengannya.

“Kenapa kau tidak mengajakku juga, Bby? Aku juga ingin membeli gadget baru!” lanjutnya seraya menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Butuh waktu beberapa detik untuk Kyuhyun mencerna perkataan Hyun Ae. Hingga akhirnya pria itu menarik kedua sudut bibirnya—membentuk sebuah senyuman—.

“Ae-chan. Kau membuatku takut.”

Hyun Ae menyatukan kedua alisnya.

“Aku pikir kau marah karena aku mengamburkan uangku hanya untuk keperluan game.” Kyuhyun menghela napas.

“Mana mungkin? Hobi kita sama, Bby. Kau tahu itu. Lagi pula, kau membeli gadget-gadget itu dari uangmu sendiri.”

Kyuhyun tersenyum lebar. Ia bersyukur menikahi Hyun Ae. Ia begitu senang memiliki istri yang memiliki hobi yang sama dengannya. Walaupun Hyun Ae cenderung lebih menikmati hobinya yang lain—menonton anime—.

Langkah kakinya yang lebar menuntunnya ke sebuah meja yang penuh dengan komik-komik milik Hyun Ae. Kyuhyun mengambil sebuah kantung kertas berwarna biru laut lalu berjalan kembali ke arah Hyun Ae dan memberikan kantung kertas itu pada Hyun Ae. Hyun Ae menatap Kyuhyun penuh tanda tanya. Sebelum Hyun Ae mengemukakan kebingungannya, Kyuhyun sudah lebih dulu berbicara.

“Bukalah. Dan lihat isinya.”

Hyun Ae mematuhi perkataan suaminya. Ia mulai memasukkan tangannya ke dalam kantung kertas dan meraba-raba isinya. Kedua manik hazel-nya membulat dengan sempurna. Ditatapnya Kyuhyun. Pria itu hanya tersenyum. Wanita itu langsung mengeluarkan isi dari kantung kertas itu dan menatapnya dengan mata yang berbinar-binar.

“Bby, ini—”

“Untukmu, Ae-chan.” Kyuhyun tersenyum lembut. “Aku tidak mungkin hanya membeli untuk diriku sendiri disaat istriku menginginkan hal yang sama denganku. Tentu aku harus membelikannya juga, ‘kan?”

“Hwaaaaaaa!!” Hyun Ae langsung menghamburkan diri untuk memeluk Kyuhyun. “Terima kasih, Bby. Arigatou ne! Aku benar-benar senang.”

Kyuhyun membalas pelukan Hyun Ae. “Itu sudah menjadi kewajibanku untuk selalu menyenangkan hati Permaisuriku, Cho Hyun Ae.” Kyuhyun membenamkan hidungnya di rambut Hyun Ae. Mengirup aroma vanilla yang menguar dari rambut Hyun Ae.

Manis. Lembut. Dan menenangkan.

***

“Silakan, Permaisuri.”

Blush!

“Berhentilah bersikap romantis seperti itu. Menjijikan. A-Aku tidak suka!”

Hyun Ae keluar dari mobil dan berjalan meninggalkan Kyuhyun yang masih berdiri memegang pintu mobil.

Ck. Tsundere. Jelas-jelas kau suka dengan perlakuanku tadi. Buktinya wajahmu memerah, tapi mengatakan tidak suka dan menjijikan.” Kyuhyun tersenyum, kepalanya menggeleng pelan. Kemudian ia menyusul Hyun Ae ke taman setelah menutup dan mengunci pintu mobilnya.

“Bilang saja kau menyukainya, Ae-chan. Wajahmu yang memerah tidak bisa berbohong.” Kyuhyun menggoda Hyun Ae yang berada dalam rangkulannya.

Hyun Ae mendelik. “Aku tidak menyukai hal seperti itu, okay? Jadi, berhenti mengatakan hal-hal konyol dan tak masuk akal, Bby. Kau membuatku geli.”

Kyuhyun tersenyum jahil. “Kau yakin tidak menyukai hal-hal yang berbau romantis?”

Langkah Hyun Ae terhenti, begitupun dengan Kyuhyun. Hyun Ae menatap Kyuhyun tajam. Meski begitu, semburat merah tipis muncul di wajahnya.

“Tidak.”

Kyuhyun menyeringai. “Lalu, komik-komik yang tersusun rapi di kamar kita itu ... apa? Nyaris semua koleksi komikmu adalah komik shoujo dengan genre romance.”

Skakmat, Hyun Ae!

Hyun Ae diam. Semburat merah jambu di wajahnya semakin menjadi. Ia diam tak berkutik sedangkan Kyuhyun sudah tersenyum puas.

“Komiknya genre fantasy!”

“Hanya beberapa saja, Ae-chan. Sisanya komik shoujo genre romance.”

“Kau salah!” Hyun Ae tetap mengelak.

“Mana mungkin aku salah? Aku selalu menemanimu membeli komik-komik itu, Ae-chan,” sahut Kyuhyun tenang.

Ish! Sudahlah!” Hyun Ae berjalan cepat dan menutupi wajahnya yang memerah sempurna karena malu dengan kedua tangan.

Kyuhyun mendekati Hyun Ae yang sudah duduk di bangku taman dengan wajah yang masih memerah meskipun tidak separah tadi. Kepala wanita itu menunduk, manik hazel-nya menatap tanah yang sedang ia pijak.

Eerr ... Ae-chan?”

“Hm?” Hyun Ae tidak mendongak untuk menjawab panggilan dari Kyuhyun.

“Kau tunggu di sini sebentar, ya? Aku akan segera kembali.”

Hyun Ae langsung mendongak. “Kemana?” Ia memalingkan wajahnya. “Bu-bukannya aku ingin tahu atau apa, ya. Ta-tapi, kau yang mengajakku ke sini. Jadi—”

Haahh ... tsunderenya kumat, batin Kyuhyun.

“Aku ingin membeli sesuatu. Kau tunggu di si—”

“Ikut!” Hyun Ae memotong ucapan Kyuhyun yang membuat suaminya bergeming.

Jadi ... seperti ini rasa sakit saat ucapanmu dipotong? keluh Kyuhyun dalam hati.

Kyuhyun menggeleng. “Hanya sebentar.”

Hyun Ae mengerucutkan bibirnya. Ia memalingkan pandangannya. Tidak menatap Kyuhyun melainkan menatap ke arah lain.

Kyuhyun mengacak pelan rambut Hyun Ae dan membuat wanita itu merona (lagi). “Jadi, anak baik, ya?” Kyuhyun terkekeh di akhir kalimat.

“Hei! Aku bukan anak kecil.”

Kyuhyun tersenyum lebar. Tanpa menunggu Hyun Ae kembali berbicara, Kyuhyun berjalan meninggalkan Hyun Ae. Wanita itu mengembungkan pipinya.

“Kyuhyun bodoh!”

Setelah memastikan Kyuhyun benar-benar tidak tertangkap indra penglihatannya, Hyun Ae mengeluarkan ponselnya dan mulai berselancar di internet. Hyun Ae membuka aplikasi berwarna jingga dengan logo huruf W di tengahnya.

Hyun Ae memilih salah satu cerita yang ada di bagian library dan mulai membacanya. Sesekali keningnya mengerut, bibirnya terangkat membentuk senyuman, wajahnya memerah, dan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Tak terasa sudah setengah jam Hyun Ae membaca cerita di aplikasi W. Cerita yang dibaca Hyun Ae tak lain dan tak bukan adalah cerita dengan genre romance. Dan selama itu pula Kyuhyun meninggalkan Hyun Ae di taman.

Seseorang sudah berdiri di belakang Hyun Ae dengan kedua tangannya di sembunyikan di balik punggungnya. Manik tajamnya memerhatikan aktivitas Hyun Ae. Ia tersenyum geli saat mengetahui genre cerita yang Hyun Ae baca.

“Ae-chan.”

“.....”

“Ae-chan.”

“.....”

“Hmm ... sebegitu seriusnya kau membayangkan adegan romantis yang kau baca sampai tidak menggubris panggilanku, Ae-chan?”

Hyun Ae tersentak. Ia menoleh ke belakang dan mendapati sosok Kyuhyun yang berdiri menatapnya dengan senyuman ... tidak, dengan seringaian kecil di wajah tampannya. Hyun Ae melirik ponselnya dan langsung menutup aplikasi W.

“Se-sejak ka-kapan kau berdiri di belakangku, Bby?”

“Lima menit yang lalu.”

“Ha?!” Wajah Hyun Ae langsung merah padam layaknya ubi rebus.

“Kenapa?” tanya Kyuhyun polos. Padahal dalam hati ia sudah tertawa puas melihat wajah istrinya yang memerah dan justru membuatnya semakin terlihat manis di mata Kyuhyun.

“Bu-bukan apa-apa. Kenapa kau ingin tahu, huh?!” tanya Hyun Ae sarkartis.

Kyuhyun mengangguk paham. Pria itu berjalan memutari kursi yang Hyun Ae duduki dan berdiri tepat di hadapan Hyun Ae.

“Ini. Untukmu.” Kyuhyun menyerahkan sebuket bunga berwarna biru pada Hyun Ae. Semburat merah tiba-tiba muncul di pipi Kyuhyun dan secara refleks menimbulkan rona yang sama di wajah Hyun Ae.

“A-Apa ini?” Hyun Ae gugup.

“Te-tentu saja itu bunga, bodoh!”

HAH?!

“Tu-tunggu!” Hyun Ae mengerjap. “Kau bilang apa tadi? Bo-bodoh?” tanya Hyun Ae tidak percaya.

“Sudahlah. Cepat ambil.” Kyuhyun mengambil tangan kanan Hyun Ae dan meletakan buket bunga di tangan istrinya.

Hyun Ae mencebik lalu berujar lirih, “Tidak romantis.”

Kyuhyun memalingkan wajahnya. Semburat merah di wajahnya belum juga padam, sedangkan Hyun Ae termangu menatap sebuket bunga di tangannya.

“Bby, apa nama bunga ini?”

Hydrangea.”

Huh? Hydrangea? Pasti ada artinya, ‘kan? Tidak mungkin kau memberiku bunga tanpa alasan.”

Kyuhyun menatap Hyun Ae lamat-lamat. “Itu untuk sikapmu saat aku membeli gadget untuk game. Dan untuk semua yang aku lakukan.”

“Memang apa artinya?”

“Cari tahu saja sendiri.”

“Tidak mau! Aku ingin mendengar langsung darimu, Bby.”

Googling aja. Googling.”

“Pria tidak romantis!”

“Berisik, Tsundere!”

“Y-Yak! Aku tidak tsundere, Gendut!”

“Aku tidak gendut!” []

Ada yang tahu arti dari bunga Hydrangea? Artinya itu sesuatu banget pokoknya >< Kalo menurut aku sih XD

Komik shoujo adalah komik/manga yang ditujukan untuk pembaca perempuan remaja antara usia 10 hingga 18 tahun.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro