Bab 1. Rubah Nakal #EdisiRevisi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Namikaze Naruto / Naruko: 23 tahun

Uchiha Sasuke: 28 tahun

Selamat Membaca

Tahun 3019

Cosmic Ame.

Dalam kegelapan ruangan, maniknya terus bekerja sama dengan tangannya yang mencari gulungan informasi. Kalian pasti berpikir, apa yang dilakukannya bagai seorang pencuri. Tapi, dia tak peduli hal tersebut.

Andai anggotanya tak terjebak dalam pesona receh dari seorang Taka—saingan sekaligus rival—, dia tak mungkin harus melakukan kegiatan tercela seperti sekarang. Angka pada gelang tangannya terus menghitung mundur, tanda bahwa CCTV di gedung tinggi tersebut akan menyala tepat ketika angka sudah mencapai nol.

Hingga tiba-tiba dia tersenyum menyadari bahwa gulungnya masih tersegel, segera dia ambil dan menyimpannya pada gelang medali nebula. Kemudian, kakinya mulai berjalan mendekati pintu, tapi sebuah suara menghentikan rencananya.

"Mencuri hasil kerjaku, apa kau begitu menginginkan bertemu dengan Jenderal Sasuke ... Letnan Kitsune?"

Kitsune membalikkan tubuhnya, tangan kanannya telah siap dengan pisau kecil. "Hasil kerjamu? Kau bahkan hanya tidur dengan bawahanku," ejek Kitsune tak terima.

Kitsune akui, dia sengaja mengambil misi mencari informasi di Perserikatan Otsutsuki, hingga dia tanpa sengaja bertemu dengan mantan kekasihnya. Dan alasan itu pula, dia harus melawan Pasukan Otsutsuki yang terkenal dengan kemampuan tingkat tingginya.

Karena hadiah dari misi itu adalah, bertemu dengan Jenderal Sasuke yang terkenal kemisteriusannya. Dan tidak hanya bertemu saja, bahkan apa pun yang diinginkan pemenang misi, bisa Jenderal Sasuke kabulkan.

Menggiurkan bukan?

Tapi sayangnya, si brengsek Taka, dengan gilanya mencuri hasil kerja milik Kitsune. Dan akan membuat Kitsune kehilangan kesempatan emasnya.

"Apa itu artinya, aku harus tidur denganmu agar aku yang bertemu dengan Jenderal Sasuke." Ucapan Taka terhenti karena menghindari serangan jarak jauh dari Kitsune. Taka hampir lupa, rivalnya sangat menyukai penyerangan jarak jauh, karena Kitsune membenci skin to skin.

Tapi, Taka bukanlah Kitsune. Dialah penguasa ruang kerja ini, jadi setiap langkah yang diambil Kitsune. Taka mampu menebak ke mana arah rivalnya akan pergi, dan melihat Kitsune telah terjebak di antara dinding, rivalnya sedang memikirkan cara untuk kabur.

Taka berlari tanpa suara, membuat dia kedua pemimpin pada regu penyerang kini saling berhadapan. Taka dengan pisau kanan yang cukup kuat, mampu melempar pisau tipis yang digunakan Kitsune. Belum sampai situ, Kitsune kini melindungi dirinya dengan siku sepasang tangannya.

"Kau memang masih belum berubah, Kitsune. Selalu menggunakan pisau lemah itu."

Kitsune tak menepis ejekan dari Taka, dia lebih memilih fokus untuk mempertahankan diri agar Taka tak mengambil gulungan yang telah dia sembunyikan. Namun ketika melihat angka pada gelang tangannya mulai mendekati angka nol. Dengan cepat Kitsune menekan tangannya, beriringan kakinya berjalan memutar dinding melewati tubuh Taka.

Kitsune kemudian berlari menuju jendela, dia mengambil pistol laser dan menghancurkan kaca tebal itu. Setelah itu dia langsung lompat membuat Taka mengejar Kitsune, ada rasa kekhawatiran karena mereka saat ini berada pada lantai 50.

"Kitsuneee!!!" teriak Taka bersamaan dengan tubuh Kitsune yang memilih menjatuhkan diri.

Tapi ketika mendengar suara pesawat XQ58-A Foxy—pesawat tempur yang diciptakan khusus untuk rivalnya itu—dengan tubuh Kitsune berdiri diatasnya.

"Tak perlu khawatir. Aku akan mati setelah membunuhmu, Taka." Ucapan itu yang tangkap Taka saat melihat gerak bibir Kitsune.

Walau gagal mendapat gulungan yang dicuri Kitsune, namun tak membuat Taka menghilangkan senyumannya. Tangan kirinya terangkat dan memperlihatkan Kalung identitas seorang prajurit. Dan Taka yakin, rivalnya pasti akan segera mencarinya.

"Dasar letnan dobe," ejeknya pada Kitsune yang sudah masuk ke dalam pesawat tempurnya, dan melesat jauh meninggalkan tempat tinggalnya.

Sebuah suara dobrakan pada pintu ruangan, membuat dia membalikkan tubuhnya. Taka bisa melihat pasukan miliknya berhampuran mendatangai ruangan. "Bereskan seluruh kekacauan ini. Malam ini saya tidak tidur di sini."

"Baik, Jenderal."

oOo

Cosmic Konoha.

Naruto hampir melempar helmnya, ketika mengetahui kalung identitasnya terjatuh. Dan itu membuat dia harus melewati sensor keamanan yang cukup banyak, padahal itu adalah rumah pribadinya sendiri.

"Taka brengsek!!! Awas saja jika kita bertemu, aku akan mencincang habis kebanggaanmu itu."

Lelah dengan emosinya, satu persatu pakaian yang menutupi tubuh yang memiliki bekas luka, akibat sayatan bahkan sampai bekas luka tembak mulai terlepas, seiring dengan langkah kakinya menuju kamar mandi. Saat-saat melelah seperti ini, Naruto selalu menyukai guyuran shower air hangat.

Uap dari air panas membuat tubuh polosnya mulai tertutup dari kaca yang menjadi pembatas, tangannya menghapus uap itu pada cermin. Dia menatap manik sapphirenya sendiri, tatapan yang selalu ditakuti para manusia.

Tapi berbeda dengan Taka, sosok itu mengatakan sangat menyukai tatapan milik Naruto. Awalnya Naruto tak peduli, apalagi saat itu dia masih dalam masa latihan di Academy Militer. Fokusnya saat itu, adalah lulus dengan predikat S, sehingga bisa menjadi pasukan di Cosmic Ame.

Sayangnya, karena statusnya sebagai anak tertua Emperor Minato, Naruto hanya bisa menjadi LetJend di Cosmic Konoha. Karena Cosmic Konoha, satu-satunya pangkalan terdekat dengan Eternal. Sehingga Emperor Minato tak perlu mencemaskan keselamatan Naruto.

Padahal Naruto sangat ingin menjadi bagian dari Cosmic terbesar yang dipimpin oleh calon mantan tunangannya itu. Well, untuk informasi bagi kalian, seorang putri tertua harus mendapatkan suami yang bisa memimpin Bumi kelak.

Dan, Uchiha Sasuke, lelaki misterius yang belum pernah sekali mau membuka topeng emasnya itu. Menjadi kandidat kuat sebagai pasangan Naruto. Menyebalkan bukan?

Dering panggilan yang ditangkap Naruto, membuat tangannya mematikan keran air. Setelah itu dia menekan tombol di layar dinding, seorang pengawal yang ditunjuk Naruto untuk menjaga adiknya memberi salam hormat terlebih dulu.

"Ada apa, Paman Kakashi?" tanya Naruto mengusap rambut basahnya ke belakang, agar tidak mengganggunya ketika melihat bawahannya.

"Lapor, Putri Naruko menghilang setelah melakukan pidato di Cosmic Suna."

Shit.

Naruto mengumpat dalam hati, adiknya lagi-lagi bertingkah tidak pada tempatnya. "Kegiatan apa saja yang perlu aku lakukan, agar pers tidak mengetahui dia menghilang?"

"Putri Naruko sudah menyelesaikan seluruh jadwal pekan ini, kecuali ...."

"Kecuali apa?"

"Kecuali mendatangi pesta ulang tahun anak Kepala Departemen Kesehatan, Nona Haruno."

Naruto kini paham, kenapa adiknya kembali kabur. Tentu saja adiknya masih sakit hati, ketika calon tunangan Naruko membatalkan pertunangan dengan alasan mencintai dokter Sakura.

Suara helaan napas tak bisa ditahan, Naruto kembali menatap Kakashi. "Siapkan kamar, aku akan tinggal di rumah adikku selama dia belum ditemukan."

oOo

Sebelumnya, apa kalian sudah mengetahui bahwa Naruto memiliki saudari kembar yang memiliki wajah sangat mirip dengannya? Perkenalkan, Namikaze Naruko terlahir dari kandungan Kushina, seorang putri yang memiliki kemampuan intelegen tinggi dengan pemikiran perdamaian melalui pidatonya.

Bukan itu saja, bahkan setiap orang yang melihat keindahan tari dan permainan musiknya, maka amarah pada orang tersebut akan lenyap. Sungguh seorang putri negara yang sempurna bukan?

Itu lah salah satu alasan, kenapa Naruto melawan takdirnya yang seharusnya mengikuti kegiatan Naruko, beralih menjadi prajurit. Naruto hanya tak mau disamakan dengan adiknya, dia membenci takdir yang melilitnya sebagai kembaran.

Sayangnya, saat ini, Naruto harus menjadi semirip adiknya agar media pers tak mengetahui Naruko telah menghilang sejak beberapa hari yang lalu.

Dengan gaun hitam yang menempel ketat pada tubuh langsingnya, kaki jenjang itu melangkah masuk pada gedung yang telah disulap menjadi ruang pesta. Dia kira, dengan image Nona Haruno sebagai Putri Pinky, maka pesta akan terkesan girly dengan manik pink sebagai penghias utama.

Tapi, ketika dia berhasil masuk setelah menunjukkan undangan bahwa dia tamu di pesta tersebut. Naruto dibuat mengerutkan keningnya, sapphirenya bisa melihat minuman alkohol, dan banyak putri menteri yang memakai pakaian tak kalah seksi.

'Kenapa aku jadi menyesal menggantikan Naruko?' batinnya mengeluh.

Lambaian tangan dari orang yang dikenalnya, membuat Naruto menghampiri kelompok gadis itu. Naruto duduk di sofa yang ditunjuk gadis itu.

"Ya ampun Ruko, tumben banget kau pakai gaun yang tertutup," ucap Karin setengah mengejek, seolah Naruto telah salah kostum.

"Karin hentikan." Gadis yang Naruto ketahui bernama Ino memberi minuman pada Naruto. "Mungkin Ruko lupa, kalo malam ini dia harus melakukan ciuman dengan salah satu pria di sini," lanjut Ino.

"Ciuman?" tanya Naruto.

"Ayo lah Ruko-chan, jangan pura-pura lupa. Saat di pidato kemarin, kamu melarang kami menyebarkan foto kakakmu yang menyelinap masuk ke camp militer Konoha. Dengan syarat kamu harus mencium sembarang orang saat pesta ulang tahun Sakura," jelas Karin.

Naruto paham sekarang, kenapa adiknya ingin membuat Naruto menyamar menjadi dirinya. Ternyata, karena Naruko tak mau melakukan ciuman hanya untuk menutupi bahwa Naruto adalah seorang prajurit. Jadi, yang menjadi sasaran sekarang adalah Naruto.

'Oh Damn!!!'

Ino bangun dari sofa, tangannya merangkul bahu Naruto. Dahinya sedikit mengerut merasakan perbedaan pada bahu sahabatnya yang terasa lebih tegap dan terasa kokoh, seolah sahabatnya ruti melakukan kegiatan olahraga. Ino menggeleng samar, menepis bahwa yang sedang bersamanya adalah kakak kembar Naruko yang selalu di Eternal.

"Kau hanya perlu mencium salah satu pria, Ruko-chan. Dan aku sarankan kau memilih lelaki di sana." Tunjuk Ino pada sekelompok pria yang sedang bergurau dengan Sakura. "Hancurkan kesombongan Sakura malam ini," bisik Ino.

》》》

Sakura tertawa anggun mendengar cerita Sai--Jenderal Cosmic Konoha--yang mengatakan ruang kerja Jenderal Sasuke berhasil di tembus oleh LenJend Kitsune. Wanita yang menyandang gelar doktor itu, tak percaya bahwa lelaki yang duduk di depannya saat ini ternyata dikalahkan oleh seorang Kitsune.

"Hentikan tawamu, Sakura," perintah Sasuke.

Sakura menutup mulutnya, namun tubuhnya masih terlihat bergetar menahan tawa. Wanita yang berusia 28 tahun ini bisa melihat semburat merah dari kulit putih teman masa kecilnya, yang sudah beberapa kali tak mau menerima pernyataan cintanya, dengan alasan Jenderal Madara telah menetapkan calon istri untuk pria itu.

"Baiklah, maafkan aku. Lalu, bagaimana setelah ini? Bukankah itu berarti kamu akan segera bertemu dengan rubah itu lagi?"

Sai menggeser tubuhnya untuk mengambil minuman lagi. "Tak apa lah Sakura, lagi pula di antara pasukan cosmic. Hanya rubah itu yang belum ngetahui siapa Taka," ucap Sai.

"Hais, aku juga selama menjadi dokter yang menangani pasukan miliknya, belum pernah melihat dia meminta diobati. Kalian berdua sama-sama menutupi identitas," keluh Sakura.

Sasuke yang melihat kedua temannya mengeluh, memilih mengambil gelasnya dan meminumnya. Namun, sebuah lumayan dari gadis seksi yang entah sejak kapan sudah duduk di atas pangkuannya. Belum sempat menelan wiskhey pada mulutnya, Sasuke pun memberikan cairan itu pada mulut nakal sang gadis.

"Naruko!!!" seru Sakura tak terima.

TBC/END

(Word: 1.581)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro