Bab 4. Siapa yang Dobe? #EdisiRevisi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Selamat Membaca

Super Bumi.

Kata lelaki yang bernama Ashura, mereka hanya membutuhkan sedikit GEN milik Naruko karena seharusnya dengan GEN itu, bisa menghasilkan spiritum yang dibutuhkan para bayi otsutsuki. Dan itu artinya, populasi otsutsuki di Planet Super Bumi akan semakin bertambah.

Tapi, kenapa pengambilan yang mereka lakukan bisa membuat Naruko kehilangan seluruh tenaganya? Wanita itu bahkan tak bisa menggerakkan tubuhnya, dia hanya bisa berbaring di ruang serba putih dengan satu ranjang dan satu meja kosong.

Naruko melirik ke luar sel laser, andai dia bisa bergerak, dia pasti bisa mempraktekkan pembelajaran dari kakaknya, tentang menyadap sistem keamanan. Sepasang sepatu yang dilihatnya, membuat Naruto semakin tak suka pada bangsa otsutsuki.

"Hanya diambil beberapa GEN saja, kau sudah tak bisa bergerak?" Ejekan itu tak Naruko pedulikan, tapi dia bisa merasakan ada tangan yang menyentuh dagunya.

"Padahal wajah kalian sama, tapi kenapa aku begitu berdebar hanya ketika bersama dia?" tanya Ashura menepis jarak wajah mereka, hembusan napas lelaki itu menerpa kulit wajah Naruko, membuat Naruko menutup matanya.

"Singkirkan tangan kotormu!" seru Naruko seiring matanya terbuka dan bertemu dengan manik gelap Ashura.

Tatapan penuh kebencian langsung Ashura tangkap dari sapphire yang sama dengan wanita masa lalunya. Namun, bila dulu wanitanya memandang penuh cinta hingga sebuah kesalahan, membuat tatapan itu terganti dengan kekecewaan.

Kali ini, Ashura justru menangkap, manik sama berbeda pemilik itu memandang dirinya seolah Ashura hanya manusia menjijikan.

"Kotor? Bukankah dalam pidato kalian, bangsa otsutsuki dan bangsa manusia itu sama?"

Otak yang dimiliki Otsutsuki menghasilkan kemampuan daya ingat yang tinggi, bahkan intelegen mereka mampu membuat para manusia memandang iri. Sayangnya, berkat pidato dari putri negara, para manusia tak lagi merasa iri.

Pidato yang mengatakan untuk selalu hidup berdampingan.

"Itu sebelum aku mengetahui kebusukan kalian!"

"Kebusukan?" tanya Ashura tak paham dengan seruan wanita yang selalu menggunakan kalimat manis ketika berhadapan dengan media pers.

"Ya! kebusukan karena kalian ingin menggunakanku sebagai zat spiritum, dimana zat itu sekarang telah habis."

Saat pengambilan GEN, para otsutsuki bergosip tentang bumbu terakhir agar jantung para bayi bisa berdetak hingga kematian bisa menjemput mereka. Dan Naruko sangat terkejut, karena menggunakan potongan kecil dari tubuh ....

"Sepertinya, aku harus menghukum mereka yang membuat rahasia bumbu terakhir bisa diketahui lalat kecil sepertimu," ucap Ashura membuat pemikiran Naruko terhenti.

"Baguslah. Itu bisa membuat populasi kaum-mu berkurang."

Ashura tak menanggapi hasutan dari Naruko, dia justru mulai mengangkat tubuh lemah Naruko. Andai Naruko memiliki tenaga, dia pasti memilih memberontak. Tapi tiba-tiba saja wajah Ashura menunduk, sambil berkata, "Kau lebih berat dari dia."

oOo

Hari ini, setelah sebelumnya Naruto harus menjalankan aktivitas sebagai Naruko. Akhirnya, wanita itu bisa melakukan pertemuan dengan orang yang hampir dia bunuh di setiap mereka bertemu. Yah, kecuali untuk beberapa hari yang lalu.

Seluruh prajurit yang melihat Naruto, apalagi dengan topeng rubah sebagai ciri khas seorang Kitsune, memberi hormat setiap mereka berpapasan dengan Naruto. Well, Naruto memang bukan seorang jenderal, namun pangkatnya sebagai Letnan membuat mereka menghormati wanita itu.

Tepat ketika kaki jenjang itu memasuki ruangan kerja yang dulu pernah dia kacaukan akibat pertarungannya dengan Taka. Wanita itu melakukan posisi siap dan memberi hormat, "Hormat kepada Jenderal Sasuke."

"Oh, akhirnya kamu ke sini, Kitsune." Naruto melihat ke arah pemilik suara itu, seorang wanita yang menggunakan seragam devisi medis. Rambut yang beberapa waktu lalu, tergerai karena saat itu di pesta ulang tahun, kini tersanggul rapih.

Benar sekali, di ruangan kerja Jenderal Sasuke, ada seorang wanita bernama Sakura yang baru saja menyelesaikan laporan terkait dengan projek otsutsuki. Naruto mendekati sofa tempat Sakura, dia kemudian melipat tangannya ke belakang.

"Apa kedatangan saya mengganggu, dokter Sakura?" tanya Naruto yang tak enak hati.

"Tidak, ini memang hari kamu bertemu dengan Jenderal, saya juga sudah selesai." Sakura bangun dari posisi duduknya, namun dia kembali menatap ke arah Jenderal Sasuke. "Ingat Jenderal, Anda harus segera mengambil keputusan."

Setelah itu, hanya tersisa Naruto yang menunggu intruksi dari Jenderal Sasuke, agar memperbolehkan dirinya duduk. Tapi, hingga waktu berlalu selama satu jam, lelaki itu tak kunjung mengatakan apa pun.

"Lapor, Jenderal. Kedatangan saya ke sini, karena Jenderal telah menjanjikan bagi mereka yang berhasil menyelesaikan misi mendapatkan rahasia pembuatan otsutsuki, maka Jenderal akan mengabulkan satu permintaannya."

"Hn."

Dibalik topeng yang digunakan Naruto, wanita itu mengerutkan alisnya. Dia baru pertama kali mendapat deheman ambigu dari lelaki itu, dan ketika melihat wajah lelaki di hadapannya, tak ada tatapan lembut yang biasa Naruto dapatkan.

Apa setelah lelaki itu mendapatkan sesuatu dari Naruto, lelaki itu akan bersikap dingin seperti sekarang?

Tangan Naruto mulai menggenggam di balik tubuhnya, menahan kekesalan yang tiba-tiba merasuki pikirannya. "Saya langsung saja, permintaan saya adalah ... batalkan rencana pertunangan Jenderal dengan Hime-sama."

Seketika setelah ucapan itu keluar, tubuh tegap Jenderal Sasuke berdiri. Dengan sorotan dingin, lelaki itu mendekati Naruto. Menciptakan atmosfer yang menyesakkan, seolah ucapan Naruto adalah alasan keadaan itu.

"Ikut saya!"

Hanya perintah itu yang keluar dari bibir yang pernah Naruto lumat, kini kedua orang itu tengah berjalan menuju ruang rapat. Naruto tak paham apa maksud tindakan Jenderal Sasuke, tapi melihat wajah serius lelaki itu, Naruto yakin ada masalah yang cukup serius.

Dan di sinilah Naruto berada, dia berdiri di samping Jenderal Sasuke yang duduk bersebelahan dengan Emperor Minato. Naruto tak paham dengan situasi sekarang, walau dia Hime-Sama, tapi biasanya hanya Naruko yang mendatangi rapat.

Jadi, untuk apa Jenderal Sasuke membawa Naruto masuk?

Tapi, dalam jutaan pertanyaan itu, sebuah gambar empat dimensi yang muncul di tengah meja, berhasil membuat Naruto terkejut, kakinya bahkan langsung lemas jika saja tangan Sasuke tak langsung menggenggam tangan Naruto, seolah memberi kekuatan.

"Isi pesannya adalah ... mereka meminta pertukaran dengan seluruh persenjataan milik bumi, jika ingin Putri Naruko kembali dengan selamat."

Wajah Naruto mulai menunduk ketika mendengar penuturan dari Hyuuga Neji, Jenderal Cosmic Kiri. Jujur saja, Naruto tak tahu harus melakukan apa, karena permintaan para otsutsuki benar-benar mustahil bisa dikabulkan.

Bukan karena Emperor yang merupakan ayah dari adiknya itu, tidak menyayangi anaknya. Tapi, lebih pada, mana yang lebih menjadi prioritas(?) Apalagi selain sebagai Pemimpin Eternal, ayahnya juga menjadi hakim tertinggi, dimana keputusan adalah mutlak.

Jadi, keputusan yang harus diambil ayahnya harus mementingkan kepentingan mayoritas, tapi juga tak mengabaikan kepentingan minoritas.

"Kita tidak mungkin memenuhi keinginan mereka, hanya karena satu orang manusia ... sekali pun manusia itu seorang putri negara," ucap Jenderal Madara, petinggi Eternal.

"Lalu, apa Anda memiliki saran, Jenderal Madara?" tanya Jenderal Shukaku, devisi pengintai dari Cosmic Suna.

Jenderal Madara menatap ke arah Jenderal Sasuke, lelaki tua itu yakin cucunya telah memiliki rencana hingga berani membawa Naruto yang sedang menjadi Kitsune, masuk ke dalam ruang rapat.

Jenderal Sasuke pun akhirnya memilih angkat suara, "Emperor harus melakukan rundingan pada pihak musuh, dan ijinkan regu saya mengambil tugas penyelamatan."

oOo

Penembakan yang diterima Indra, sejak pertempuran terakhir membangkitkan emosi Ashura. Kembaran Indra yang berbeda wajah ini, tak terima mengetahui Uchiha sialan itu berani luka di dada kiri Indra, beruntung mereka adalah seorang otsutsuki, jadi luka itu bisa segera sembuh.

"Hentikan aura membunuhmu, Ashura," protes Indra pada adiknya, dan berhasil membuat Ashura menghilangkan kemarahannya, "Bagaimana dengan projek pembuatan bayi? Aku lihat, para calon orang tua mulai melakukan unjuk rasa."

Otsutsuki adalah manusia buatan yang berasal dari hasil penelitian Profesor Orochimaru, jadi bangsa yang tinggal di Planet Super Bumi, hanya berisi bangsa otsutsuki. Dan, dari tahun ke tahun, bagi otsutsuki yang berkeinginan memiliki keturunan, harus mendaftar pada pemerintah.

Setelah itu, seluruh pendaftar akan di seleksi, mana yang lebih membutuhkan anak. Barulah, pihak laboratorium akan menciptakan anak sesuai dengan hasil penelitian. Tapi, karena satu bahan yang membuat mereka bisa mendapatkan detak jantung, telah habis.

Akhirnya, bayi-bayi tabung belum bisa diberikan pada pemesan. Dan itu lah, alasan utama mereka menculik Naruko.

"Dari hasil penelitian kemarin, dia bukan kloning DNA dari Senju Tsunade."

"Jadi itu alasan kau meminta persenjataan mereka sebagai tebusan wanita tak berguna itu?" tanya Indra mengetahui maksud rencana adiknya.

"Ya. Kau tau sendiri, Aniki. Tanpa GEN dari Clan Senju, jantung kita tak akan pernah berdetak. Dan itu tak ada bedanya dengan robot yang kita gunakan untuk prajurit."

"Lalu, apa kau lupa dengan kecerdasan Uchiha? Clan itu pasti tidak akan tinggal diam, ditambah, rubah liar kita sepertinya akan mengamuk dengan perbuatan kita pada adiknya."

Ashura hampir lupa dengan keberadaan rubah liarnya, wanita itu pasti akan memilih mendatangi Ashura jika saja Ashura meminta pertukaran dengannya. Karena melihat seberapa besar kasih sayang dari seorang kakak.

"Lalu, apa rencanamu, Aniki?" tanya Ashura.

Lelaki yang masih berbaring di ranjang rumah sakit, mulai tersenyum bagai menemukan sebuah mainan yang begitu berharga. Bahkan Ashura sampai menggeser tempat duduknya menjauhi kakaknya.

oOo

Suara pesawat tempur yang mendarat tepat di gedung, tempat dia tinggal. Membuat seluruh prajurit berbaris rapi menyambut kedatangan Sang Jenderal, lelaki dominan yang tak pernah mau mendengar kata kalah dalam hidupnya.

Rapat sengit yang membuat dia harus menggunakan kekuasaannya yang selama ini tak pernah mau dia perlihatkan, yaitu Kepala Clan Uchiha. Sejak usianya menginjak angka 20, Sasuke secara resmi menjadi pemimpin clan-nya, tapi karena dia belum memiliki pendamping, Sasuke memilih menyembunyikan statusnya.

Memang salahnya juga, membawa Naruto masuk ke ruang rapat, sehingga dia harus terburu-buru memberi keputusan. Agar wanitanya tak harus menunduk menahan cairan sialan yang keluar dari mata indah itu.

Walau wanitanya sempat membuat dia marah atas permohonan pembatalan pertunangan. Tapi, pikiran dan hati Sasuke tetap tak bisa mengabaikan keadaan wanitanya. "Siapkan peralatan latihan saya, dan jangan biarkan siapa pun mengganggu saya hingga besok pagi."

"Tapi, ruangan latihan sedang digunakan Kitsune, Jenderal."

"Kalau begitu, jangan biarkan siapa pun menganggu kami."

Setelah mengatakan perintah itu, lelaki yang masih mengenakan seragam militer tersebut mulai melangkah menuju ruang latihan. Sasuke sedikit tak menyangka, Kitsune masih berada di Cosmic Ame.

Langkah Sasuke terhenti tepat ketika maniknya menangkap robot yang sudah hancur akibat latihan dari wanitanya. Tak menunggu lama, Sasuke melompat ke bawah, tempat Naruto berniat menghancurkan robot yang mulai datang.

Tapi ketika kakinya menyentuh arena, secara otomatis, robot-robot itu mundur kembali masuk ke dalam dinding.

"Kau membuat robotku masuk, kuanggap kau ingin menggantikan mereka." Tanpa menunggu jawaban dari Sasuke, Naruto mengarahkan tinju padanya. Namun Sasuke tak berniat menghindar, dia menangkap tinju itu dan menariknya hingga dia bersiap mengarahkan tinju ke arah perut Naruto.

Naruto yang melihat rencana Sasuke, langsung memutar tangannya hingga terlepas dari genggaman Sasuke. Jarak diantara keduanya kembali tercipta, manik sapphirenya menatap dingin pada Sasuke. Wanita itu masih tak menyukai kontak fisik yang dilakukan Sasuke.

"Maaf karena saya telah berbuat lancang, saya akan pergi. Silakan Jenderal menggunakan ruangan ini," ucap Naruto kemudian berbalik membelakangi Sasuke.

Sasuke yang tak terima dengan sikap Naruto, berlari dan menarik tangan yang pas pada genggamannya. "Kau mau ke mana? Apa aku membuat kesalahan? Kenapa kau terlihat menghindariku?" tanyanya bertubi-tubi.

Masih dengan menatap ke depan. "Kau bilang kau akan mati ditanganku, jadi aku tidak mau melawan orang yang akan menyelamatkan adikku."

"Apa maksudmu?"

Ya, apa maksud ucapan Naruto? Jelas-jelas Sasuke melakukan rencana itu agar tidak lagi melihat air mata kesedihan dari Naruto. Tapi wanita itu mengatakan seolah Sasuke ... Ah damn! Sasuke tak mengerti pemikiran seorang wanita.

"Kau menerima permintaanku begitu saja, dan setelah itu kau langsung mengatakan akan menyelamatkan adikku. Itu artinya, aku harus mendukung keinginanmu bukan?"

Okay, sekarang Sasuke paham, wanitanya tengah merajuk karena tadi Sasuke langsung menyetujui tanpa meminta alasan, dan juga tanpa ada niatan menolak permohonan itu. Tapi, Sasuke sama sekali tak memiliki maksud lain pada adik Naruto.

Tak terima dengan tuduhan dari bibir lancang itu, Sasuke menarik tangan Naruto membuat mereka saling berhadapan. "Persetan dengan nyawa adikmu. Andai aku tidak mencintaimu, aku tidak akan mengorbankan prajuritku hanya demi menghentikan kekhawatiranmu, DOBE!"

Setelah itu, Sasuke menepis tangan Naruto dan berlalu meninggalkan wanita itu sendirian di ruang latihan. Emosinya benar-benar meluap, tak terima otak dobe Naruto tidak bisa menangkap maksud baik Sasuke.

Berbeda dengan Naruto, kakinya tiba-tiba kehilangan tenaga membuat dia berjongkok dengan air mata keluar dari matanya. Tangannya mulai memukul dada kirinya, menghentikan detak jantung yang terasa samakin menyesakkan, sambil berkata, "Kumohon hentikan detak jantung ini, aku hekk ... tidak ... hekk ... kuat."

TBC

Word: 1.939

Nah loh, menurut kalian siapa yang dobe?

Kalo menurut Odi, dua orang itu sama-sama dobe. 😈

Betewe, saya tunggu komentar kalian ya. Dan pliss, jangan koment "next / Lanjut / Fast Updade"

Duh, jari tangan dedek cuma 10. Kalo ngetik di hp, cuma dua jempol yanh digunakan. Kasihanilah dedek.

Salam
Lodi

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro