Terbangun, aku sudah berada di ruang makan. Di meja itu, duduk 2 orang yang sangat mirip denganku.

Yang pertama, dengan berpakaian gaun goctic loli berwarna hitam dengan gari putih, ia sedang duduk elegan sambil meminum teh beraroma melati.

Yang kedua, dengan atasan memakai jaket berwarna abu-abu yang di belakangnya bertuliskan 'I Am Cool', ia sedang memakan camilan sambil bermain game.

"Ara ara.. Al selamat datang kembali".

"Hey Al, ayo sini mabar, gua dah peringkat legend nih".

"Aku kembali... Alicia, Rangga. Apa kalian sudah mengetahui situasi di luar?".

"Ara ara.. Aku terlalu sibuk merawat tubuhku, jadi aku tidak memperhatikan".

"Kalau gua sedang memecahkan rekor bermain ML terlama, sampai saat ini gua dah main lebih dari 50 jam"

"Hah... Kalian ini. Cobalah sedikit peduli denganku, toh aku juga adalah kalian. Setidaknya aku menjaga tubuh ini tetap suci, sampai kalian menemukan pasangan masing-masing".

"Ara ara.. kalau begitu terima kasih atas usahanya selama ini Al. Sini duduk, akan aku buatkan teh".

"Terima kasih Alicia".

Dengan begitu aku duduk di kursi yang masih kosong, sambil menerima segelas teh beraroma apel dari Alicia.

Shrup....

"Seperti biasa teh buatanmu sangat enak Alicia".

"Ara ara.. terima kasih. Jadi Al apa kamu yakin ingin mencarikan pasangan untuk kita?".

"Aku yakin, bukankah kamu juga ingin memiliki anak sebagai seorang wanita?"

"Memang, setelah penelitian yang dilakukan dulu, tubuh kita bisa berfungsi dengan baik selayaknya orang lain. Bagian wanita memiliki sel telur, jadi kita bisa mengandung anak. Sedangkan bagian pria, memiliki sperma yang normal, jadi bisa membuahi sel telur. Jadi, mau siapapun pasangan kita, baik itu pria ataupun wanita, kita masih bisa hidup dengan normal. Tapi kenapa kamu tetap kekeh ingin mencarikan kami pasangan, bukannya itu berarti kita harus memiliki seorang suami dan seorang isteri".

"Aku hanya tidak ingin kamu atau Rangga merasa tersingkirkan, jika aku memiliki satu pasangan".

"Ara ara.. terima kasih atas perhatiamu Al. Tapi, bagaiman dengan kamu? Apakah kamu juga ingin memiliki pasangan?".

"Jangan konyol Alicia, bukannya kamu tau siapa aku. Aku adalah kalian berdua tetapi belum tentu kalian adalah aku. Jadi, jika kamu dan Rangga memiliki suami dan isteri, maka otomatis mereka juga adalah suami dan isteriku".

"Begitu?".

"Benar, aku tidak seperti kalian yang hanya memiliki sisi pria dan wanita masing-masing. Di saat ada pria tampan yang mendekatiku aku kan merasa malu ataupun sebaliknya. Bagiku, siapapun pasanganku baik itu pria ataupun wanita, aku akan tetap bahagia. Apalagi kalau orang itu adalah orang yang kalian sukai, maka otomatis aku juga akan menyukai mereka, jadi aku baik-baik saja dengan semua ini".

Setelah perbincangan itu, kamipun mulai membicarakan masalah yang terjadi di luar.

Pada dasarnya, ruangan ini adalah sebuah ruangan jiwa yang aku dapatkan, ketika Alicia dan Rangga terbangun pada saat umurku 5 tahun.

Sejak saat itu, aku tidak pernah kehilangan kesadaran, baik saat aku tidur ataupun pingsan. Karena pada dasarnya, ketika tubuhku beristirahat, secara otomatis, aku akan dipindahkan ke ruangan ini.

Karena ruangan ini juga, aku bisa menjadi diriku yang sekarang ini. Seorang pembunuh bayaran paling dicari di dunia, sang 'Perfect Human' Al Ragna.

"Kalau begitu, Alicia Rangga, aku pergi dulu. Dan juga Rangga, lebih baik kamu coba memainkan lagi game Point Blank, mungkin itu akan lebih membantuku".

"Baik akan gua usahakan, by".

"Sampai jumpa, jaga tubuh kita baik-baik ya".

"Baik, sampai jumpa, by..."

※※※※※※

Test...
Test.....
Chek one check one....

Apa kabar semua apa kalian baik?
Kalau tidak, lebih baik tutup aplikasi Wattpad ini lalu istirahat.

Jadi bagaimana reaksi kalian?
Seru?
Bosan?
Ya moga moga seru sih. Sebenarnya chapter ini, menurutku adalah chapter terbaik yang pernah aku buat daripada chapter-chapter lainnya.

Jadi, hanya itu kata sambutan dari saya. Ok se ya.

Note:

Biasa : Al Ragna
Miring : Alicia
Tebal : Rangga