Bagian 19《Strange》

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Perubahan yang sangat cepat bagiku adalah aneh"

-Aprillia Dhella Aurora

Hari senin adalah hari yang melelahkan bagi siswa siswi SMA NUSANTARA karena hari ini Upacara Bendera. Mereka harus bersiap siap untuk mempersiapkan keperluan mereka dari topi, dasi, ikat pinggang dan lain lain untuk mengikuti upacara bendera.

Cewek berambut agak kecoklatan baru datang di sekolahan menggunakan mobil sedan merah muda miliknya yang sudah terparkir cantik di parkiran sekolah lalu dengan perlahan dia berjalan kaki di setiap koridor untuk pergi ke kelasnya.

"Dhella," panggil seseorang dari belakang.

Gadis itu malah mempercepat langkahnya karena dia sangat hafal dengan suara tersebut. "Lala kenapa sih jalannya cepet banget?" Tanya seseorang yang sudah mensejajarkan langkahnya dengan langkah Dhella sambil nafas tersengal-sengal karena tadi dia berlari.

Dhella mendongkak karena dia lebih tinggi darinya. "Nggak papa," ujar Dhella lalu meninggalkan pria itu.

'Lah dia kenapa jadi beda banget,' ucap Gustian dalam hati. Yah pria itu Gustian Richard Henry.

"Selamat pagi semuanya!" Sapa Dhella ketika masuk ke dalam kelasnya.

Kelas yang tadinya rame seperti pasar mendadak sepi sama seperti kuburan. "Dhella," ucap salah satu siswa. Lalu mereka berbondong bondong menemui Dhella karena sudah lama gadis itu tidak bersekolah.

"Hai Dhel apa kabar?" Ujar Anita sambil tersenyum.

"Eh Dhella. Gimana keadaan lo?" Tanya Dino selaku ketua kelas di kelas XI IPA 3.

Dhella hanya tersenyum senang karena teman temannya sangat merindukannya. "Gue baik kok. Kalau kalian bagaimana?" Jawab Dhella lalu menanyakan hal yang sama.

"Kita juga baik kok." Ucap semua siswa yang berada di kelas itu.

Seorang gadis mendekati Dhella, "Lo masih hidup gue kira lo udah mati. Ups!" Ujar Angel yang selalu dandan dengan menor dan kecentilan di kelas XI IPA 3.

Atik mendekati Dhella membisikkan sesuatu di telinga sahabatnya, "Jangan di dengerin tuh orang. Lo tau kan dia kayak gimana?" Dhella menganguk sebagai responnya.

"Huuuuhuuuu," sorak semua siswa yang berada di kelas.

Dengan santainya Angel bertanya, "Kenapa?" 

Seseorang yang sangat tampan di kelas itu menyahuti, "Apa apaan sih temen berangkat di ejekin giliran nggak berangkat di cariin aneh lo ya?" Celetuk Angga berhasil membuat semua teman temannya tertawa.

Angel pun malu karena apa yang di bicarakan Angga memang seratus persen benar. "Jangan ngaco deh lo." Elak Angel menetralkan wajah yang semula malu untuk menjadi tidak lalu di selingi dengan tawa hambarnya.

"Udah lo ngaku aja." Ucap Dira yang merupakan temen genk Angel. Sifatnya memang ceplas-ceplos kalau  berbicara.

Angga hanya tersenyum miring. "Lah itu temen lo benar." Ujar Angga.

Angel menatap semuanya dengan sengit, "Iya gue ngaku." Ucapnya lalu meninggalkan kelas.

"Eh ayok kita upacara dulu. Ini udah mau di mulai." Titah Dino sambil menunjukkan jam tangannya.

Difa melongo tidak percaya. "What? Kok gue lupa." Ucapnya sambil menepuk jidatnya. Difa merupakan siswa yang sangat tertib.

"Eh gue juga lupa." ujar Fadel siswa badboy di kelasnya.

Dino menggelengkan kepalanya. "Lupa buat sembunyi 'kan." Tebak Dino memincingkan matanya.

Fadel mengangguk. "Iyah, tau aja paket (pak ketua) hehehe." ucapnya kemudian meninggalkan kelasnya.

"Dasar bocah!" Ujar Dino berdecak kesal. Menurutnya Fadel itu tidak akan berubah.

"Ya udah yuk!" ajak Dino kepada semua siswa yang ada di kelas.

Mereka menganguk dan segera meninggalkan kelasnya. Sampaikan sekarang mereka di lapangan sekolahan. "Duh, kok panas banget yah." Ucap Dhella ketika melihat sinar matahari yang begitu terik.

Atik menatap Dhella, "Kalau lo nggak kuat mending lo nggak ikut." saran Atik.

Dhella menggeleng. "Nggak lah gue tetep ikut." Ucapnya semangat.

Semua siswa di tata sesuai kelasnya dan sudah setengah jam belum selesai. Dhella merasakan kepalanya pusing dan di wajahnya terdapat banyak mengeluarkan keringat di mana mana. Tiba-tiba pandangan Dhella kabur dan menghitam.

Bruk!

Seketika semuanya menoleh ke arah Dhella berbaris. Atik yang berada di depan barisan Dhella menengok di belakangnya dan ternyata Dhella jatuh tergeletak tidak berdaya. Wajah Dhella yang menjadi sangat pucat serta bibirnya juga pucat.

"Dhel, bangun!" Ucap Atik seraya mengoncangkan tubuh Dhella. Atik menatap satu persatu siswa yang menatap Dhella. "Bantuin ke UKS woy malah pada ngelihatin doang lo kira ini tontonan apa?" Bentak Atik dengan nada yang lumayan keras.

"Misi! Mingir gue mau lewat," ucap seseorang menerobos masuk ke dalam barisan yang sudah membentuk lingkaran.

Dengan langkah cepat pria itu dapat menerobos masuk ke area lingkaran itu. "Biar gue gendong dia ke UKS." Ucap Ariyansh. Ya pria itu Ariyansh Smith Henry.

Tanpa persetujuan Atik dia membopong tubuh Dhella agar sampai ke UKS. Atik hanya melonggo.  "Gue kira yang bakalan datang Gustian ternyata adiknya." gumamnya lalu mengikuti Ariyansh ke UKS.

Upacara masih tetap di lanjutkan setelah mereka pergi. Akhirnya mereka telah sampai di UKS dan membaringkan Dhella di tempat tidur. "Dia kenapa?" Tanya anggota PMR yang menangani Dhella.

"Gue juga nggak tau." Jawab Ariyansh karena anggota PMR adalah teman sekelasnya.

Ariyansh melirik ke arah Atik yang berdiri di dekat Dhella. "Mending lo ke kelas biar gue yang jagaiin Dhella di sini kayaknya upacara bendera udah selesai." Ujar Ariyansh.

"Oke gue pergi ya kak." jawab Atik langsung pergi meninggalkan UKS.

Kemudian Syafa mengambilkan minyak kayu putih dan di oleskan pada pelipis Dhella, "Dia cuma kecapekan." Ucapnya.

Sudah hampir dua puluh menit Ariyansh menunggu Dhella di UKS. Dhella membuka kelopak matanya. Dhella memegang kepalanya yang terasa sakit. Gadis itu segera mencari orang di sekelilingnya. Akhirnya dia menemukan Ariyansh. "Minum!" ucap Dhella.

Ariyansh lalu mengambilkan botol Aqua karena sengaja dia membelinya untuk Dhella. "Nih," ucap Ariyansh lalu memberikannya kepada Dhella.

Dhella bangun dari tempat tidur untuk meminum botol aqua yang di berikan oleh Ariyansh. Gadis itu segera meminumnya. "Thanks," ujar Dhella lalu menaruh botol minumannya di meja yang berada di sampingnya.

Ariyansh tersenyum. "Oke." jawabnya.

"Lo lapar nggak?" Tanya Ariyansh menatap Dhella dengan tatapan yang sangat teduh dan mampu membuat jantung Dhella berdegup kencang.

Dengan cepat cepat Dhella mengalihkan pandangannya keluar. "Gue kenyang kok." jawabnya berbohong.

Pria itu tentu tidak percaya. "Gue tau lo laper makanya yuk ke kantin," ajak Ariyansh memegang pergelangan tangan Dhella.

Dhella menggeleng. "Gue nggak laper kok." Ucapnya lagi.

Kruk Kruk Kruk

Ariyansh mengangat bibirnya membentuk senyuman ketika perut sahabatnya itu berbunyi. "Lah tu cacing di perut lo udah pada demo." Ucap Ariyansh.

'Aish! Kenapa perut gue kagak bisa di ajak kompromi sih,' ucap Dhella dalam hatinya berdecak kesal.

Dhella menggeleng lagi. "Gue nggak mau." ujar Dhella.

"Kalau lo nggak mau gue gendong sampai kantin yah." Ancam Ariyansh menaikan sebelah alisnya.

Mau tak mau Dhella harus menurutinya karena memang benar dia sangat lapar. Akhirnya Ariyansh mengandeng tangan Dhella. Mereka berjalan tiap koridor tapi tampaknya sangat sepi di karenakan siswa siswi masuk ke kelasnya untuk kegiatan pembelajaran.

"Sepi banget." Dhella mengatakan hampir sama dengan bisikan tapi pria di sampingnya dapat mendengarnya walau samar samar.

"Kan pada di kelas belajar." Jawab Ariyansh.

Sampailah mereka di kantin sekolahnya. "Lo mau pesen apa. Biar nanti gue pesenin?" Tanya Ariyansh kepada Dhella.

"Gue mi---" ucap Dhella terpotong karena Ariyansh yang memotong perkataannya.

"Mie ayam sama es jeruk," Ariyansh mengatakannya. Dhella mengangukkan kepalanya lalu Ariyansh pergi untuk membelikan pesanan yang di minta Dhella.

'Entah kenapa dia sekarang kayak yang pernah gue kenal dulu. Tapi apa dayalah gue cuman sahabatnya nggak lebih' ucapan di dalam hati Dhella.

=================================

Terimakasih atas vote yang kalian berikan untuk ceritaku!!!
Jangan sampai lupa vote terus!
Dan aku minta kepada kalian jika kalau kalian vote itu di setiap bagian yhah!

Follow akunku yang bernama @dellaalimdy04 insyaallah nanti aku follback
Jangan Lupa Vote Dan Coment!
Terimakasih,

Salam,
Dellaalimdy04

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro