11. Remember Me

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Ingatlah semua cerita tentangku..

Karena suatu hari nanti, aku akan berada ditempat yang jauh..

***

Seminggu tanpa terasa, percakapannya dengan Key yang menyisakan banyak kepanikan di keluarga Kim. Nathanael sendiri tidak menyalahkan Keiko yang membuat Key mengalami kesakitan akan mengingat masa lalu yang tenggelam karena amnesia parsialnya.

"Keiko, hati-hati ya di Jepang. Maaf meninggalkan memori buruk sebelum kau pergi." ujar Nael sembari memeluk Keiko.

"Aku tidak masalah kak. Salamkan kepada Key, maaf sudah membuatnya kesakitan. Semoga dia lekas membaik secara fisik maupun psikis." tutur Keiko tulus.

Nael mengangguk, melepaskan pelukannya pada Keiko. Menghapus sedikit air mata yang tertahan di sudut matanya.

"Kau sudah tahu semuanya berbeda, maka sudah saatnya kau melangkah menuju kehidupan yang lebih baik." tutup Nael.

Keiko mengangguk paham, semuanya telah berubah. Semuanya telah berbeda, baik perasaan Key maupun Keiko. Panggilan untuk check in sebelum keberangkatan sudah berkumandang, dengan sisa tenaga Keiko tersenyum pamit pada Nael. Himeka memilih menghampiri ketika ia sudah akan beranjak.

"Jangan lupa bahagia Kei. Kau tahu, aku sangat beruntung mengenalmu. Ingat kami di dalam hatimu, sekalipun sekarang kita akan membuka lembaran baru."

Keiko mengangguk, air matanya tidak dapat dibendungnya. Tangisnya pecah dalam pelukan Himeka. Semua rasa yang berkumpul dalam hatinya menjadi satu. Bahagia dan sedihnya bercampur, ingin tertawa dalam tangisnya.

"Aku pamit. Terima kasih sudah melindungiku, terima kasih sudah menerimaku. Kau juga jangan lupa bahagia Himeka." ucap Keiko sembari mengusap bahu sahabatnya.

Keiko beranjak menuju gate check in, enggan menoleh. Cukup tujuh hari dirinya habiskan. Ia sudah menemui Cathrina berkat Himeka, meminta dengan tulus agar membantu Key menghadapi lukanya. Selama tujuh hari ia menghampiri Cathrina sembari melantunkan do'a-do'a indah. Berharap, sedikit meringankan langkah Cathrina menuju tempat-Nya.

.

.

Di tempat yang berbeda, Key duduk menghadap nisan Cathrina. Wanita cantik yang pernah menjadi bagian dari mimpi masa depannya. Terpaku diam bersama hembusan angin musim gugur. Kali ini, Key meluapkan segala bebannya. Bukan karena tidak ada tempat berbagi, YoonJi dan Christian bahkan membuka pelukan mereka untuk menerima segala kedukaan dan beban Key.

"Kau tahu sayang, bahkan di akhir musim ini aku masih berduka akan kepergianmu. Tidak bisakah Tuhan berbaik hati sedikit padaku?"

Himeka yang menyusul bersama Nael setelah mengantarkan Keiko mendengarkan dengan saksama jeritan hati Key.

"Belum selesai sakit hatiku akan kematianmu, aku bahkan harus mengalami sakit hati kedua kali karena menemukan kepingan masa laluku. Apakah kau akan tetap mencintaiku Cath bahkan ketika ia dengan beraninya datang kesini?"

Key terisak, menepuk berulang kali dadanya. Sesak dan sakitnya menjadi satu, tidak memiliki siapapun yang bisa diajak berbicara. Isakan yang awalnya lirih, kini menjadi tangisan pilu. Ia sangat merasa kesepian dan kosong, berharap Cathrina mau menjawab semua tanyanya. Bukan hanya pertanyaan yang terbawa angin lalu hilang.

"Key..." panggil Himeka.

Tidak ada perubahan, Key tetap menangis. Ia terlalu lelah menanggapi pertanyaan yang tak memberikan ia solusi apapun. Tubuh dan hatinya terlalu lelah, sakitnya tidak dapat menemukan penyembuhnya.

Memaksa memeluk sepupunya, Himeka dapat merasakan kesedihan Key. Tangis pilu yang bahkan kini ia bingung bagaimana menenangkannya. Key terlalu banyak melewati sakit dengan perasaannya. Bolehkah Himeka berharap Key lekas menemukan bahagianya?

.

.

Himeka meletakkan sepucuk surat titipan Keiko diatas nakas setelah sebelumnya menaikkan converter sampai sebatas dada. Mengusap sayang wajah kakak sepupunya, mengusap matanya yang baru berhenti menangis karena lelah.

Dear Kim Emery Yaro,

Ketika kau membaca surat ini, bisa jadi aku sudah menempati rumah yang ku impikan bersama keluargaku. Atau bisa jadi aku sedang menatap bintang berharap mampu membawa segenap kumpulan rinduku yang tak tersampaikan.

Emery, terima kasih atas semuanya. Aku sudah menemukan apa yang ku mau. Terima kasih sudah mengizinkanku mengungkapkan rasa yang berkembang ini tanpa bisa ku cegah.

Ingatlah semua cerita tentangku, hatiku yang terdalam tulus hanya untukmu. Setiap hari aku merindukanmu, aku akan memikirkanmu. Suatu hari nanti jika air mata ini keluar tanpa alasan, mungkin kamu sedang mencariku.

Ingat aku di semua hari yang tlah berlalu, semakin banyak yang dihapus semakin jelas. Mungkin sakit, tetapi aku harus melepaskanmu. Ingat aku hanya untukmu itu cinta.

Keiko.

***

Finish..

***

Finally, kami selesai membuat cerita ini. Menurut kalian, bagaimana ending cerita ini?

Terima kasih kepada para readers yang sudah mau berbaik hati memberikan bintang dan komennya kepada kami..

Bianne205 (01220)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro