Blurb

Seluruh umat manusia tahu kenyataan bahwa volume air di bumi semakin naik dan menenggelamkan satu-persatu pulau di dataran rendah.

Tapi bumi terlalu berharga untuk ditinggal. Semua itu menyisakan penyesalan yang amat dalam bagi para manusia di masa itu, masa di mana perlakuan keji manusia di masa lalu yang membuat bumi semakin rusak, dan semua dampaknya harus dialami oleh mereka yang tidak bersalah.

Meskipun ada banyak prediksi tentang tenggelamnya seluruh daratan pada akhirnya, tapi tak seluruh manusia bisa mengungsi ke planet baru yang lebih menjanjikan. Berkat perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, mereka bisa bertahan di planet baru itu.

Seluruh warga yang menetap di bumi mempunyai hak untuk naik ke pesawat angkasa sebagai alat jaga-jaga, jikalau dalam kondisi darurat, mereka diperbolehkan meninggalkan bumi dan akan diterima dengan baik di planet baru.

Pada suatu hari yang tak terduga, tiba-tiba saja air menaik drastis. Padahal biasanya air bisa bervolume tetap ataupun naik setengah mili-secara serentak di seluruh daratan.

Aku tidak pernah menduga bahwa semua orang naik ke pesawat angkasa dan pergi meninggalkan bumi,

tanpaku.

***

28 Agustus 2016, Minggu.

[A/N]

Oh, hai.

BTW kamu ketemu cerita ini dimana, nih? :>

Well, cerita ini akan dibiarkan menjamur sampai DN dan Air Train selesai, seperti yang saya tulis di note sinopsis.

Bukan, saya nggak niat nge-gantungin kalian kok. Ini motivasi saya sendiri. Dipublishkan karena keinginan saya. Kalau ga kuat nunggu hal yang ga pasti, silahkan jangan lanjutkan membaca sebelum kedua cerita itu tamat.

Dua-duanya udah dalam masa mencari tempat pendaratan terakhir. Yah, meskipun keduanya terkesan masih jauh, tapi sebenarnya engga terlalu kok.

Yeah, I know. Seharusnya di scifi? I have my reason to put AQUA in fantasy.

Inspirated from SPIRITED AWAY, Air Train is also from that amazing movie, FYI!

See you!

Cindyana H

🐳