Kenapa aku nulis?

//lirik tembok//

Ya suka aja. Hehehe.

Gak sih, gak gitu juga.

Sebenernya alasannya sangat rumit. Jadi aku buat perumpamaan cerita. Seperti ini»

Annie suka menggambar tetapi suatu hari dia artblock--tahu kan kalian apa itu?--dia memutuskan mencari inspirasi di internet seperti wehe*rt it, pint*rest, inst*gram, dan segala hal platform gambar. Akhirnya ia menemukan beberapa gambar yang menurutnya keren. Si Annie mencoba menggambar terinspirasi dari gambar-gambar yang ada dengan stylenya sendiri. Namun, sesuatu yang dasarnya cuma hobi pasti tidak akan pernah profesional bukan? Kecuali jika dia giat.

Nah, akhirnya si Annie kesal lantaran hasil gambarnya tidak sesuai dengan bayangannya--karena memang dia tidak terlalu giat menggambar. Namun, ia tetap ingin imajinasi yang menurutnya keren itu, tertuang. Hingga akhirnya ia menulis.

Dulu sekali, si Annie pernah berhasil menulis novel yang baginya sekarang sangat memalukan. Dua kali! Bayangkan. Berapa lama, waktu yang ia gunakan untuk menulis novel. Lantaran hanya karena terinspirasi dari tokoh kartun. Annie yang percaya dirinya berlebihan mengirimkannya ke penerbit dan mendapatkan surat balasan dengan catatan editor "cerita biasa"

Sesuatu menusuk jantung Annie saat itu, sehingga ia tidak menulis lagi. Dan kini ia berhadapan kembali dengan laptopnya, tengah mengetik kembali.

Menulis dan menulis walaupun tahu ceritanya sangat memalukan. Namun, ia tidak menyerah. Menulis yang orisinil awalnya bagi Annie sangat sulit mengingat ia suka terinspirasi dari kartun. Hingga akhirnya ia bisa dengan belajar memadukan berbagai macam ide. Walaupun sampai saat ini si Annie belum pernah berhasil menulis satu buku lagi. Ia menjadi suka menulis.

Namun, sejak saat ia mulai menyukai tulis menulis. Si Annie menjadi suka dengan pelajaran bahasa yang awalnya ia pikir sangat membosankan itu.

Jadi, bila disimpulkan. Annie mencari pengganti media pengimajinasiannya, hingga ia akhirnya suka menulis.