(8 Februari 2021. Menjadikan namamu sebagai tema).

• • •

Belum pernah aku menjumpai,
pandangan menghanyutkan yang sama seperti kepunyaanmu.
Karena orang bilang mata ialah jendela hati,
maka aku hendak meminta izin hendak berlaku lancang padamu.

Biarkan kedua bola mataku,
terhanyut menikmati jiwa yang kau suguhkan.
Semata untuk memberikan halang rintang pada ragu,
membuktikan bahwa jiwa sepertimu bukan hayalan.

Pada langkahku untuk terhanyut pada jiwamu,
mula-mula aku harus meminta ampun pada sang Kuasa
Pada langkah yang kedua, atas permintaan ampunku,
Ia menyadarkanku akan dimana harusnya aku berada.

Bahwa aku tidak diperbolehkan untuk berurusan denganmu.
Bahwa dirimu ialah penuntun pada api
Sedang sang Kuasa tak sudi bara api mendekatiku.
Pun Ia tak ingin dirimu menjadi penuntun pada api.

Sehingga, aku yang terhanyut jiwa
yang kau suguhkan pada kedua netra
Pada sang Kuasa hendak memanjatkan pinta
Hanyutkan aku pada jiwa sepertimu, tanpa harus kudekati bara. []