Arsip keduapuluh tiga

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

(23 Februari 2021. Dialog).

• • •

"Sebenarnya aku sama sekali tidak punya kesempatan, bukan?" tanyaku.

Ayah meletakkan kembali sumpit makan di piringnya. Ia menatapku tajam seraya berkata, "Tidak, kau salah. Kau pernah punya, sekali."

Tanganku meremas kain pada gaun bagian bawahku yang berhenti tepat di bawah tendon lutut. Satu kali? Yang benar saja. Bahkan ketika aku sudah mati-matian berusaha, ia tidak akan pernah melihatku.

Benar, aku memang punya satu kali kesempatan untuk memimpin perusahan. Delapan tahun lalu, sebelum saudara laki-laki tiriku terlahir. Satu-satunya kesempatanku itu, telah hilang begitu akhirnya Ayah memiliki seorang putra. []

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro