(21 Februari 2021. Satu malam di motel di pinggir kota).

• • •

Apa yang terbesit di kepalamu saat aku mengatakan bahwa ada kejadian menarik pada suatu malam di motel pinggir kota? Sebuah skenario menarik pasti tengah melintasi kepalamu, bukan? Namun, apa jadinya imajinasi liar itu jika aku tidak mengemukakan satu pun petunjuk untuk kalian agar bisa menebak. Sebuah kejadian menarik yang terjadi pada Sabtu malam, di sebuah motel di pinggiran kota.

Pada malam itu, bunyi kelotak sepatu berhak milik seorang wanita memenuhi ruang depan motel. Tidak ada yang tahu betul apakah ia sudah melakukan reservasi untuk sebuah kamar atau tidak. Sebab, bunyi kelotak sepatu berhak milik si wanita tidak terhenti sampai di ruang depan. Melainkan, gemanya berlangsung tanpa henti hingga wanita itu sampai di depan sebuah pintu.

Suara kelotak sepatu berhak si wanita pun berganti menjadi suara ketukan pintu kayu. Tiga kali ketukan ceoat, dan dua kali ketukan lambat. Bagai sebuah sandi, pintu kayu itu terbuka sedikit demi sedikit. Kini, suara kelotak sepatu pun terdengar kembali. Disusul bunyi pintu kayu yang terkunci dan teriakan tercekat yang melengking, lalu hening.

Sayang, hanya demikian saja petunjuk yang dapat aku berikan untuk memandu imajinasi liar di dalam kepalamu. Selanjutnya, nasib si wanita bergantung pada skenario yang tercipta di bayangan kalian masing-masing. []