10

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Tiati pulangnya Sa." Ucap Arumi

Sekarang mereka sedang berada di parkiran siap untuk pulang.

"Iye iye. Lo berdua jugak."

"Siap."

"Babaiii Sa, sampe ketemu senin yawww."

"Okeee baiii."

"Langsung pulang Sa, jangan ngapel ama calon doi mulu. Ahahhahaha." Ucap Askara

"Iye gw langsung pulang ni."

Lalu keduanya pun melajukan motornya meninggalkan sekolah.

"Sayang mau mampir makan apa ?"

"Soto yuk sayang, pengen yang panas -  panas aku tuh."

"Okee sayang, di soto langganan ya ?"

"Iya."

Setibanya di warung soto, keduanya pun langsung memesan dan memilih tempat yang dekat dengan motornya yang di parkir.

"Bunda nanti bungkusin soto juga sayang." Ucap Askara

"Ntar aku tanya dulu, takutnya Bunda udah masak banyak sekarang terus kalo ketambahan soto jadi gak ada yang makan." Ucap Arumi sambil mencari kontak Bunda di ponselnya

Tut...tut...tut...

"Halo assalamualaikum, iya dek kenapa ?"

"Halo bun, waalaikumsallam. Bun aku sekarang masih mampir makan soto. Bunda sekarang masak banyak nggak ? Kalo enggak, Askara barusan nyuru bungkusin buat orang rumah."

"Soto langganan itu dek ?"

"Iyaa bun, di warung langganan."


"Ohh iya udah dek bungkusin, kebetulan Bunda baru aja mau masak. Kalo sama kamu mau dibungkusin soto, yaudah Bunda gajadi masak kalo gitu."


"Okedehh Bun, ntar aku bungkusin. Yaudah Arumi mau makan dulu ya Bun, ini udah dateng pesenannya. Assalamualaikum."


"Yaudah Waalaikumsallam dek."

Sambungan telepon pun diputus, bersamaan dengan pesanannya diletakkan di meja.

"Permisi, soto nya 2. Sama minumnya es teh 1, air mineral 1 ya." Ucap pelayan

"Iya mbak, makasi ya." Ucap Arumi

"Iya, silahkan."

Arumi langsung mengambil botol kecap, kemudian menuangkan sambel.

"Hmmm nyam nyammm, kasih kecap, terus kasih sambel 3 sendok plus 1 sen..." Ucap Arumi yang terputus karena Askara langsung mengambil alih mangkuk sambel nya

"Udah dibilangin jangan keseringan pedes - pedes kok malah ngelunjak." Ucap Askara sambil melotot pada Arumi

"Gak pedes itu sayang, baru 3 sendok."

"Baru 3, baru 3 enak aja. Gak, gak boleh nambah lagi." Ucap Askara

"Gak enak kalo gak pedes sayangg."

"Mau sakit lagi kayak waktu itu ? Hmm ?" Tanya Askara

"Aissshhh iyaiyaaa. Gak nambah 1 sendok, tapiii setengah sendok aja yaa ?" Tanya Arumi

"Gak lagi di pasar Arumi sayangg, pake acara tawar tawaran." Ucap Askara sambil meletakan mangkuk sambal di meja belakangnya

Arumi cemberut dan mulai memakan sotonya.

"Gausah cemberut gitu." Ucap Askara

"Biarin, kamu itu jahat."

"Iya emang aku jahat, tapi kan demi kebaikan kamu juga sayang."

"Hmmmm...Sebagai gantinya, nanti kamu harus beliin aku ice choco boba." Ucap Arumi

"Iyaa sayang iyaa."

Setelah selesai makan, Arumi kembali memesan soto untuk dibungkus dan setelahnya baru mereka pulang. Tak lupa mereka masih mampir membeli ice choco boba seperti permintaan Arumi tadi.

20 kemudian, barulah mereka tiba di rumah Arumi.

"Akhirnyaa sampai jugaa."

"Aku nggak mampir ya sayang, mau langsung pulang. Badan udah lengket gini, pengen cepet - cepet mandi."

"Iyaa udah bau lagi."

"Mana ada aku bau ? Wangi gini loh sayang." Ucap Askara

"Iyaiyaa keringetnya aja wangi ahahha.."

"Makanyaa, sini mau nyium ketek aku ?" Tanya Aksara

"Pasti rasanya nano - nano yakaann ?"

"Ahahhaha ada ada aja kamu tuh. Yaudah aku pulang dulu ya. Babai sayang, Assalamualaikum."

"Iyaa tiati, babaiii waalaikumsallam."

Akhirnya Askara pun berlalu meninggalkan rumah Arumi.

Arumi segera masuk ke rumah dan memberikan sekantung plastik yang berisi soto pada Bundanya.

"Calon mantu Bunda emang baik banget yaa dek."

"Ya iyaa jelas dong Bun, kalo gak baik mah Arumi mana mau." Ucap Arumi sambil melepas sepatunya

"Yaudah mau Bunda angetin dulu, kamu cepet mandi sana. "

"Iyaa Bun."

***

Arumi memasuki kamarnya, dan langsung membersihkan diri.

15 menit setelahnya ia keluar dari kamar mandi dan mulai memakai pelembab. Ditengah aktivitasnya, ponselnya berdering tanda pesan masuk.

Arumi segera mengecek dan ternyata pesan dari Ansel.

Ansel

Ar ? Bisa minta waktu lo bentar nggak ?

"Mau ngapain lagi nih anak ?" Gumam Arumi

Arumi tak segera membalas pesannya, lalu beberapa menit setelahnya ia kembali di chat oleh Ansel.

Ansel

Ar ? Besok pagi jam 9 gw jemput.

"Lahh ? Ngapain cobak ? Ngadi - ngadi nih orang."

Tringg...tringg....

"Astagaaa sekarang dia nelpon gw ?"

Arumi menolak panggilan di ponselnya.

Tringg.. tringg....

Ansel

Barulah telepon kedua diangkat oleh Arumi.

"Apaan sih lo nelpon gw ?"


"Besok gw jemput jam 9."


"Mau ngapain ?"


"Gw minta waktu lo sebentar."


"Ya buat apa ?"


"Gw pengen ngobrol sama lo."


"Kan ini udah ngobrol."


"Beda Ar."


"Gw udah ada Askara. Gak bisa seenaknya keluar sama cowok lain."


"Nanti gw yang minta ijin ke dia."


"Lo kira Askara bakal ngijinin ?"


"Ya, kenapa enggak ? Kalo enggak, berarti dia insecure sama diri dia sendiri."


"Ngomong apa sih lo ?"


"Gw mau bahas tentang alasan gw mutusin lo secara sepihak waktu itu."


"Hmm gw udah gak mau bahas itu lagi An. Udah lah lupain aja. Ngapain masih mau dibahas lagi ?"


"Gw gak mau lo salah paham."


"Ck.. udah ya Ar, intinya gw udah lupain semuanya. Dan gw gak mau bahas tentang itu lagi sama lo."


"Ar, please. Kasih gw kesempatan buat bicara sama lo,biar gw jelasin semuanya."


"Ar udah ! Gw gak mau bahas itu lagi."

Sambungan telepon diputus oleh Arumi.

Ia menghela napas gusar, mood nya jadi berantakan.

Tringgg....tringgg....

Askara 🫶

Arumi langsung menerima panggilan dari Askara.

"Halo ?"


"Barusan aku telpon sedang ada di panggilan lain. Lagi ditelpon sama mantan kamu ?"


" hmm ?"

Kenapa Askara bisa tau ?- gumam Arumi

"Ansel barusan chat aku, dia minta ijin mau ketemu sama kamu besok."


"Hah ? Dia beneran ijin ke kamu ? Terus kamu iya in ?"


"Iya. Tapi dengan syarat aku yang nganterin dan jemput kamu besok."


"Kok tiba - tiba kamu ijinin ?"

"Dipikir - pikir lagi, kan kamu sendiri yang bilang kalo kamu sayangnya cuma sama aku. Dan aku percaya itu."

"Padahal aku tadi nolak buat ketemuan sama dia besok. Tapi kamu malah ngijinin."


"Katanya, dia mau jelasin sesuatu ke kamu. Yaudah gapapa aku ijinin, nanti aku duduk ditempat lain buat ngawasin kalian berdua."

"Hmmm sayangnya aku nihh, peluk jauh dulu. "


"Ahahah yaudah besok aku jemput jam 9 ya sayangg."

"Iya. Tapi bisa gak sih gausah. Aku gamau."

"Aku udah terlanjur ngijinin. Yaudah gapapa, kan ada aku juga besok."

"Hmm yaudah."


"Yaudah aku tutup dulu ya ? Babaii sayangg."

Bip...

Sambungan diputus oleh Askara.

"Kann, aslinya dia tuh cemburu. Aslinya gak ngijinin. Tapi kenapa malah diijinin? Pasti Ansel ngomong yang macem - macem." Gumam Arumi










Next ?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro