8 : TOILET KAFE ( 1 )

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Selamat siang untuk yang suka ASMARA SUNGSANG. Chapt 11 pun sebenernya juga sudah siap publish, tapi saya tahan sampai akhir minggu. 

Untuk DyahPoEzhernamaldinishadowshadessyahazkudanilbiru, dan semua yang membaca, saya tunggu vote nya, juga krisan nya ... ( kritik dan saran yaaa ... ) 

Finally, happy reading ...



Sinta PoV

Aku tak tahu mimpi apa aku semalam hingga pagi ini aku mendapati kesialan kembali menimpa pagiku. Karena tanpa kuduga, dia datang kembali ke depanku, menunjukkan wajah pongahnya yang memercikkan rasa benciku.

Ya, Tuhan ... apa yang harus aku lakukan dengan kelakuannya ini ? Di satu sisi aku tak tahan dengan kelakuannya yang menganggapku seperti wanita-wanitanya, barangkali, yang seenaknya main sikat. Tak tahukah dia, bahwa aku ini tantenya ? Kalau saja dia bukan anak laki-laki kakakku, mungkin aku sudah melaporkannya pada yang berwajib. Tapi jika itu aku lakukan, akan banyak kejadian lain yang menyusul.

Nama baik keluarga Asmawirdja yang terhormat akan tercoreng. Belum lagi Mas Danu dan Mbak Ratih yang pasti akan menyalahkan aku, karena dikiranya aku yang menggoda anaknya, keponakanku, hanya karena aku yang tak kunjung laku padahal usiaku sudah nyaris 30 tahun.

Ya, mereka secara diam-diam mengatakan bahwa aku perawan yang tak laku. Dan untuk kalimat cemoohan itu, aku hanya menganggapnya lelucon. Oke, aku memang belum menikah, tapi bukan karena tak laku kan ?

Entahlah, aku bahkan tak tahu apakah aku memang perawan tak laku, atau memang belum laku. Eits, perawan ? Hatiku nyeri, karena kata perawan itu hanya status di KTP aku. Selebihnya, laki-laki paling brengsek itu yang membuat aku ... oke, memang tak perawan lagi.

Dan kalau boleh jujur, sungguh, lututku masih gemetar karena perlakuannya yang sangat bar-bar, memaksakan diri menciumku kembali. Tunggu, mencium ? Cuih !!! Aku bahkan ingin menamparnya kembali, memakinya, bahkan kalau tak ingat bahwa ini di kantor Pak Adam, ingin rasanya aku mengumpatnya dengan makian paling kotor yang ingin ku ungkapkan.

Kuusap bibirku dengan kasar hanya sekedar untuk menghilangkan rasa mint yang tertinggal di bibirku karena kelakuan rakusnya.

'Ya, Tuhan ... sampai kapan aku harus berada di persimpangan begini ? Merasa muak dan benci dengan kelakuan Rafael, tapi sekaligus tak berdaya karena dia adalah keluargaku, keponakanku'

* * *


Halo, Readers ...

Mohon maaf sebelumnya...

Guna kepentingan penerbitan kontrak online di platform lain, maka per Chapter hanya saya orbit sebagian kecil saja. Yang suka dengan hasil fantasi saya, sila berkunjung ke DREAME, seacrh nama saya atau judul novelnya.

Terima kasih ... semoga kalian tetap suka dengan hasil tulisan saya.










Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro

#cinta