Bersama (Tebak Pair)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

“Selamat pagi, Satoru. Ah, mumpung sudah pagi.”

Tirai kusibak, rambatan sepaket cahaya matahari tembusi kaca bening. Jendela kudorong, angin sejuk khas pagi hari terhirup hidung. Nyanyian samar sekelompok burung meramaikan suasana rumah tingkat dua yang sepi ini.

Pagi yang indah.

Tangan elusi surai salju nan selembut bulu kucing di pangkuan. Tatapan sesekali tertuju ke halaman rumah yang dihijaukan tanaman liar. “Kupikir dulu rambutmu ini kasar, ternyata sangaaaaat halus.”

Nihil jawaban. Bibir tarik senyuman. Satoru belum bangun.

“Orang-orang memandang matamu, tapi aku lebih suka rambutmu. Yah ... bukan berarti aku tidak suka matamu.” Manik kembar sewarna langit musim panas itu begitu jernih dan berkilau, tak menjemukan pandangan. Malah selalu memukau.

Bukan fisiknya saja yang menarik, pria ini juga ramah dan ceria. Senyum tak pernah lepas dari bibir ranumnya. Suara riangnya selalu menyapa orang-orang di sekitarnya. Setiap langkahnya menebar kehangatan. Siapa yang takkan terpikat?

Aku salah satu orang yang mengaguminya. Aku, perempuan suram yang selalu di bayangan dengan kurang ajar mengarahkan mata padanya. Bergeming dan hanya memandang dari jauh. Benih kagum itu terus disirami pesonanya hingga tumbuh menjadi perasaan cinta yang meluap.

Awalnya Gojo Satoru bukan seseorang yang kupedulikan. Namun, ia selalu menyapaku di saat laki-laki lain enggan menatap. Senyum tulus dan tatapan matanya yang begitu lembut, belum pernah aku dapatkan dari laki-laki mana pun. Perlahan namanya masuk ke daftar nama-nama orang yang aku perhartikan.

Aku ingin selalu bersamanya dan memilikinya untukku seorang. Tak kubiarkan satu pun wanita di dunia ini berada di samping Gojo Satoru kecuali aku.

Mereka meneriakiku gila dan mengatakan perasaanku obsesi semata. Ini bukan obsesi, melainkan murni perasaan cinta. Mereka bodoh, ya? Wanita-wanita bodoh itu tak pantas bersanding dengan Satoru.

Mereka juga bilang aku melihat paras tampannya saja.

Mereka salah.

Salah besar.

Aku mencintai semua tentang Gojo Satoru. Cara dia tersenyum, memandang, suara riangnya, sifat usil, dan segala sesuatu tentangnya benar-benar kucintai.

Kini suara wanita-wanita penganggu itu tak lagi mencapai telingaku maupun telinga Satoru. Aku bahagia karena bisa bersama pria yang kucintai.

Selamanya.

“Satoru, apa mereka mencari kita?”

Tidak ada jawaban.

Satoru belum bangun.

Tidak, lebih tepatnya dia takkan bangun lagi.

Kalau dia bangun, dia akan pergi dariku dan ditarik wanita-wanita bodoh di luar sana. Dia hanya milikku.

Milikku.

Kepalanya di pangkuan kupererat, mata melirik tubuh kaku di ranjang yang dicoraki warna merah berpola abstrak.

Aku memberinya kematian paling lembut agar ia merasa tak tersiksa. Masih segar di ingatan malam itu ia menyesap teh yang kuberi.

Selang beberapa menit tubuhnya tumbang, kubawa ia ke rumah kosong yang sudah aku persiapkan jadi tempat tinggal kami.

Awalnya aku tak tega menikam jantungnya menggunakan belati yang sudah kuasah tajam. Tetapi ini satu-satunya cara agar kami selalu bersama. Darahnya memercik ke gaun putih yang aku kenakan. Tidak apa-apa. Ini darah Satoru. Bukan darah lelaki lain.

Ada sebersit rasa bersalah setelah tangan ini merenggut nyawa seseorang. Ingin kaki berlari menembus badai yang tengah mengamuk di luar sana dan menyerahkan diri secara sukarela pada polisi.

Setelah dipikir-pikir lagi aku membatalkan rencana melapor. Tidak. Aku dan Satoru akan dipisahkan. Dia akan disimpan di dalam peti dan dikelilingi tanah. Sedang aku memeluk jeruji besi. Tidak.

Aku tidak mau.

Aku memutuskan membawa tubuhnya ke ranjang, memeluknya erat sepanjang malam gelap dengan suara berisik badai di luar sana. Walau ia tak membalas pelukan, aku tetap tenang merasakan sisa-sisa kehangatan tubuhnya. Tubuhnya dibalur formalin agar awet, agar kami bisa selalu bersama.

“Kepala menemaniku duduk di kursi. Batang tubuh di ranjang. Tangan dan kakimu bagusnya menemaniku di mana, ya?”

Jujutsu Kaisen © Akutami Gege
Bersama © susukadaluarsa (Alternative Universe)

Pairing: Gojo Satoru x Random Female
Rating: T
Warning: OOC, typo, dll

ECIEEE YANG HUSBUNYA KEPENGGAL KEK AKISE ARU AWOKAWOK /kabur/

Ceweknya bayangin siapa aja terserah~. Mau itu chara cewek JJK, kamu sendiri, dll

Ide ini datang gara-gara aku tes yandere di google dan selalu dapat Kotonoha Katsura, padahal udah ganti hp. Terus aku mikir, "ya kali aku menggal cowok??" Terus diilhami manga SnK chapter 138

Selain itu aku udah lama kepengen nyari charaxyandere!reader, soalnya susah nyari yandere!reader :(

Yes, aku punya dua sisi

Me: benci cewek yang jadi goblok karena cinta
Also me: suka cewek yandere (just yang nggak nyata)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro